Malaysia Sudah Perkirakan Drone ANKA Pesanannya Tiba di Akhir 2025, Indonesia Kapan? - Zona Jakarta

 

Malaysia Sudah Perkirakan Drone ANKA Pesanannya Tiba di Akhir 2025, Indonesia Kapan? - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.com - Malaysia menjadi salah satu pembeli dari drone ANKA besutan pabrikan Turki, Turkish Aerospace Industries (TAI).

Malaysia melakukan penandatanganan pengadaan drone ANKA beserta peralatan pendukungnya pada bulan Mei 2023 lalu.

Menurut kabar terbaru, Komandan Angkatan Udara Malaysia terbang langsung ke Turki melihat perkembangan drone ANKA yang mereka pesan.

“Kunjungan komandan dalam rangka melihat perkembangan ANKA milik Angkatan Udara Malaysia”, beber Defence Security Asia (29/10/24) dalam artikel “Panglima TUDM Tinjau Perkembangan Pembinaan UAS “ANKA” Oleh TAI di Turkiye”.

Malaysia bahkan sudah memperkirakan kapal drone-drone itu akan mereka terima.

“Diperkirakan akan diakuisisi pada akhir tahun 2025”, sambungnya.

Malaysia sendiri memesan 3 unit drone ANKA Turki yang akan mereka gunakan untuk memantau perairan Laut China Selatan.

“Tiga drone yang kami dapatkan akan dikerahkan ke Laut China Selatan. Drone yang mampu memantau sejauh 350 km dari bibir pantai”, ucap Mantan Menhan, Datuk Seri Mohamad Hasan.

Kuala Lumpur memesan varian ANKA-S yang mampu terbang selama 24 sampai 30 jam nonstop.

Varian ini juga dapat terbang setinggi 30.000 kaki dengan membawa beban antara 250 sampai 350 kilogram.

Baca Juga:

Karena selain menjalankan misi mata-mata, drone ANKA-S yang Malaysia beli juga dapat membawa sejumlah persenjataan.

Sebut saja empat buah rudal MAM Smart Micro yang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Turki lainnya, Roketsan untuk misi serangan darat.

Selain Malaysia, Indonesia juga menjadi konsumen drone ANKA Turki di kawasan Asia Tenggara.

Malaysia sudah perkirakan jadwal kedatangan drone ANKA pesanannya

Kabar pengadaan ANKA sudah muncul sejak Agustus 2023, di mana Kemhan RI sepakat untuk datangkan 12 unit drone tersebut dengan nilai sekitar 300 juta US Dolar.

“Indonesia telah memborong serangkaian drone buatan perusahaan Turki, TAI. Di dalam laporannya, Indonesia akan membeli 12 unit drone ANKA”, beber Eurasian Times (3/8/23) dalam artikel “Turkish UAVs ‘Storm’ Asia! After Malaysia, Indonesia Inks Deal To Buy Anka Drones From Turkey’s TAI”.

Menurut kabar terakhir, Indonesia dan Turki sepakat untuk jalani program transfer teknologi terkait pengadaan drone ini.

“Adapun dua perusahaan yang digandeng dalam pengadaan unmanned combat aerial vehicles (UCAVs) dari pabrikan Turki ini, adalah Baykar dengan produk Bayraktar TB2 dan ANKA produksi Turkish Aerospace Industries (TAI), yang siap memberikan transfer teknologi kepada PTDI”, jelas Kemhan RI (7/8/24).

Baca Juga:

Karena dengan transfer teknologi, Indonesia tidak hanya sebagai konsumen senjata.

Indonesia setidaknya akan dilibatkan dalam pengembangan senjata atau teknologi tersebut.

Tapi belum ada kabar lanjutan kapan Indonesia akan menerima drone itu. 

***

Malaysia sudah perkirakan jadwal kedatangan drone ANKA pesanannya

ZONAJAKARTA.com - Malaysia menjadi salah satu pembeli dari drone ANKA besutan pabrikan Turki, Turkish Aerospace Industries (TAI).

Malaysia melakukan penandatanganan pengadaan drone ANKA beserta peralatan pendukungnya pada bulan Mei 2023 lalu.

Menurut kabar terbaru, Komandan Angkatan Udara Malaysia terbang langsung ke Turki melihat perkembangan drone ANKA yang mereka pesan.

“Kunjungan komandan dalam rangka melihat perkembangan ANKA milik Angkatan Udara Malaysia”, beber Defence Security Asia (29/10/24) dalam artikel “Panglima TUDM Tinjau Perkembangan Pembinaan UAS “ANKA” Oleh TAI di Turkiye”.

Malaysia bahkan sudah memperkirakan kapal drone-drone itu akan mereka terima.

“Diperkirakan akan diakuisisi pada akhir tahun 2025”, sambungnya.

Malaysia sendiri memesan 3 unit drone ANKA Turki yang akan mereka gunakan untuk memantau perairan Laut China Selatan.

“Tiga drone yang kami dapatkan akan dikerahkan ke Laut China Selatan. Drone yang mampu memantau sejauh 350 km dari bibir pantai”, ucap Mantan Menhan, Datuk Seri Mohamad Hasan.

Kuala Lumpur memesan varian ANKA-S yang mampu terbang selama 24 sampai 30 jam nonstop.

Varian ini juga dapat terbang setinggi 30.000 kaki dengan membawa beban antara 250 sampai 350 kilogram.

Baca Juga:

Karena selain menjalankan misi mata-mata, drone ANKA-S yang Malaysia beli juga dapat membawa sejumlah persenjataan.

Sebut saja empat buah rudal MAM Smart Micro yang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Turki lainnya, Roketsan untuk misi serangan darat.

Selain Malaysia, Indonesia juga menjadi konsumen drone ANKA Turki di kawasan Asia Tenggara.

Halaman:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)