Valuasi Perusahaan Induk TikTok, ByteDance, Naik Jadi USD300 Miliar - IDX Channel

 

Valuasi Perusahaan Induk TikTok, ByteDance, Naik Jadi USD300 Miliar - Bagian all

Perusahaan induk TikTok, ByteDance, mengklaim memiliki valuasi sekitar USD300 miliar. Angka tersebut merupakan salah satu valuasi tertinggi yang pernah ada.

Valuasi Perusahaan Induk TikTok, ByteDance, Naik Jadi USD300 Miliar. (Foto: MNC Media)

Valuasi Perusahaan Induk TikTok, ByteDance, Naik Jadi USD300 Miliar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan induk TikTokByteDance, mengklaim memiliki valuasi sekitar USD300 miliar. Angka tersebut merupakan salah satu valuasi tertinggi yang pernah ada.

Nilainya pun meningkat ketika aplikasi TikTok milik raksasa teknologi China itu menghadapi prospek larangan beroperasi di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari the wallstreet journal pada Sabtu (16/11/2024). valuasi tersebut muncul dalam tawaran pembelian kembali saham baru-baru ini oleh ByteDance di mana investor diberitahu bahwa harga pembelian kembali sekitar USD180 per saham.

Adapum, valuasi perusahaan telah meningkat dalam pembelian kembali saham selama setahun terakhir karena ByteDance terus tumbuh dengan cepat secara global. ByteDance menilai dirinya sendiri memiliki valuasi hampir USD225 miliar dalam penawaran tender kepada karyawan pada Oktober 2023.

Pada pembelian kembali pada Desember 2023, valuasinya naik menjadi USD268 miliar, menurut email perusahaan kepada investor yang dilihat oleh The Wall Street Journal.

Menurut orang-orang yang mengetahui tawaran tersebut, Bytedance mengharapkan pertumbuhan yang terus berlanjut. Meskipun ada undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Biden awal tahun ini yang bakal melarang TikTok beroperasi di AS, kecuali ByteDance melepaskan diri dari aplikasi tersebut pada pertengahan Januari mendatang.

Namun, investor ByteDance memandang kembalinya Presiden terpilih Donald Trump ke Gedung Putih sebagai hal yang positif secara keseluruhan bagi harapan TikTok di AS. Trump telah mendukung pelarangan aplikasi tersebut saat menjabat sebagai presiden, tetapi mengubah pendiriannya selama kampanye baru-baru ini setelah bertemu dengan miliarder Jeff Yass, investor utama ByteDance.

Trump mengatakan bahwa dia dan Yass tidak membahas TikTok, seperti yang dilakukan oleh orang yang dekat dengan Yass. Tidak jelas seberapa besar Trump dapat memengaruhi hasil undang-undang tersebut.

Namun, para pendukung undang-undang tersebut mengatakan bahwa undang-undang tersebut akan mencegah pemerintah China memata-matai warga Amerika atau memengaruhi konten yang dilihat pengguna TikTok. Sementara itu, TikTok menegaskan mereka tidak akan mematuhi campur tangan pemerintah China.

ByteDance memiliki sejumlah bisnis selain TikTok, termasuk layanan internet populer di China. Di AS, TikTok telah terperangkap dalam garis bidik ketegangan geopolitik yang meningkat antara AS dan China.

Kekhawatiran tentang ancaman keamanan nasional yang ditimbulkan TikTok terhadap AS memuncak pada April ketika Biden menandatangani undang-undang yang dapat melarang aplikasi tersebut.

Kepala Eksekutif TikTok Shou Zi Chew mengatakan aplikasi tersebut tidak akan ke mana-mana, dan pada Mei lalu, TikTok mengajukan gugatan federal dengan alasan undang-undang tersebut melanggar hak kebebasan berbicara penggunanya.

Beberapa miliarder telah mengumumkan rencana untuk menawar TikTok, tetapi ByteDance mengatakan tidak akan menjual operasional TikTok di AS.

(Febrina Ratna)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)