Airlangga Ungkap Judol Tarik Rp900 Triliun dari Kelas Menengah Bawah - IDX Channel

 

Airlangga Ungkap Judol Tarik Rp900 Triliun dari Kelas Menengah Bawah - Bagian all

Airlangga mengungkapkan perputaran uang dalam judi online (judol) cukup besar, hingga mencapai Rp900 triliun, dari pasar konsumer atau kelas menengah bawah.

Airlangga Ungkap Judol Tarik Rp900 Triliun dari Kelas Menengah Bawah. (Foto: MNC Media)

Airlangga Ungkap Judol Tarik Rp900 Triliun dari Kelas Menengah Bawah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perputaran uang dalam judi online (judol) cukup besar, hingga mencapai Rp900 triliun.

Hal itu sangat mengkhawatirkan karena mengganggu pasar konsumer atau kelas menengah bawah.

"Ini ada yang lebih mengkhawatirkan lagi judol. Kalau angka yang digembar-gemborkan itu Rp900 triliun, nah Rp900 triliun ditarik dari consumer market itu memang sangat mengganggu," kata Airlangga dalam acara peringatan HUT ke-36 Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) di Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Lebih lanjut, Airlangga sebagai Ketua Dewan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menyebut judol membuat adanya persaingan di sektor otomotif. Hal itu dia sampaikan khusus pada Anggota Dewan AEI, Johnny Darmawan, yang juga Komisaris PT Toyota Motor Manufacturing.

"Makanya persaingan otomotif Pak Johnny (Anggota Dewan AEI) bukan hanya dengan produk impor dari China Pak, tetapi Bapak bersaing dengan judol Pak. Nah. oleh karenanya pemerintah terus jalan, namun Pak Johnny juga harus ingat bahwa di setiap pemilu pembelian mobil turun, itu siklus lima tahunan, yang dibeli yang lain dulu Pak," tutur Airlangga.

Siklus pemilu tersebut, kata Airlangga, seharusnya bisa mendongkrak consumer spending di pasar seperti pulihnya industri tekstil, namun karena judol semua itu tak terjadi.

Menko Airlangga juga berpesan kepada Direktur Utama BEI Iman Rachman untuk mempersiapkan regulasi khusus untuk perusahaan yang sedang menarik seatbelt alias perusahaan-perusahaan yang dalam restrukturisasi.

"Jadi perusahaan-perusahaan dalam restructuring itu perlu juga diberi special regulasi atau some waiver. Sehingga mereka tetap bertahan di bursa, tidak keluar karena opsi yang ada sekarang," kata Airlangga.

Turut hadir dalam agenda ini yakni antara lain Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Direktur Pengawasan Emiten dan Perusahaan Publik I OJK Maulana, Direktur Utama BEI Iman Rahman, Kepala Divisi Perencanaan Strategis dan Manajemen Risiko Korporasi KPEI Abdul Hadi, Kepala Divisi Hukum KSEI Ludfiati, Ketua Umum AEI Armand Hartono, dan jajaran Pengurus AEI lainnya.

(Febrina Ratna)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)