Langsung ke konten utama

CEO TikTok berterima kasih kepada Trump - Antaranews

 

Media Sosial, Internet 

CEO TikTok berterima kasih kepada Trump

m.antaranews.com
CEO TikTok berterima kasih kepada Trump
Ilustrasi - Logo TikTok di layar ponsel pintar. (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta (ANTARA) - CEO TikTok Shou Zi Chew berterima kasih kepada presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump atas komitmennya membantu menemukan solusi agar aplikasinya bisa tetap tersedia di Amerika Serikat.

"Atas nama semua orang di TikTok dan semua pengguna kami di seluruh negeri, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas komitmennya bekerja sama dengan kami guna menemukan solusi yang membuat TikTok tetap tersedia di Amerika Serikat," katanya dalam sebuah video yang dia unggah di TikTok.

"Ini adalah pendirian yang kuat terhadap Amandemen Pertama dan penentangan sensor yang sewenang-wenang," kata Shou sebagaimana dikutip dalam siaran Tech Crunch pada Sabtu.

Baca juga: Donald Trump jadi penentu nasib TikTok di Amerika Serikat

Baca juga: TikTok diwartakan bersiap menutup aplikasinya di Amerika Serikat

Mahkamah Agung Amerika Serikat pada Jumat (17/1) memutuskan bahwa pelarangan TikTok akan diberlakukan.

Pemblokiran TikTok akan dilakukan mulai Minggu (19/1) kalau induk perusahaannya, ByteDance, tidak berhasil menjual platform tersebut.

Dalam unggahan di platform Truth Social miliknya, Trump menyampaikan bahwa ia sedang berunding dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam upaya menemukan cara untuk menyelamatkan platform TikTok.

"Kami bersyukur dan senang mendapat dukungan dari seorang presiden yang benar-benar memahami platform kami," kata Shou.

Dia juga menyampaikan bahwa perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin supaya TikTok bisa tetap tersedia di Amerika Serikat.

"Yakinlah, kami akan mengerahkan segala daya kami untuk memastikan platform kami berkembang pesat … Masih banyak lagi yang akan datang," katanya.

Hingga saat ini, belum pasti apakah TikTok akan menonaktifkan aplikasinya bagi pengguna di Amerika Serikat pada Minggu (19/1) atau berencana menunggu dan melihat apakah pemerintahan Trump dapat menegosiasikan penyelesaian.

Baca juga: Warga AS melirik RedNote sebagai pengganti TikTok

Baca juga: Tren "Pengungsi TikTok" muncul di aplikasi Xiaohongshu buatan China

Biden dan Trump saling klaim andil dalam gencatan senjata Gaza


CEO TikTok berterima kasih kepada Trump

 18 Januari 2025 16:31 WIB
     
CEO TikTok berterima kasih kepada Trump
Ilustrasi - Logo TikTok di layar ponsel pintar. (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta (ANTARA) - CEO TikTok Shou Zi Chew berterima kasih kepada presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump atas komitmennya membantu menemukan solusi agar aplikasinya bisa tetap tersedia di Amerika Serikat.

"Atas nama semua orang di TikTok dan semua pengguna kami di seluruh negeri, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas komitmennya bekerja sama dengan kami guna menemukan solusi yang membuat TikTok tetap tersedia di Amerika Serikat," katanya dalam sebuah video yang dia unggah di TikTok.

"Ini adalah pendirian yang kuat terhadap Amandemen Pertama dan penentangan sensor yang sewenang-wenang," kata Shou sebagaimana dikutip dalam siaran Tech Crunch pada Sabtu.

Baca juga: Donald Trump jadi penentu nasib TikTok di Amerika Serikat

Baca juga: TikTok diwartakan bersiap menutup aplikasinya di Amerika Serikat

Mahkamah Agung Amerika Serikat pada Jumat (17/1) memutuskan bahwa pelarangan TikTok akan diberlakukan.

Pemblokiran TikTok akan dilakukan mulai Minggu (19/1) kalau induk perusahaannya, ByteDance, tidak berhasil menjual platform tersebut.

Dalam unggahan di platform Truth Social miliknya, Trump menyampaikan bahwa ia sedang berunding dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam upaya menemukan cara untuk menyelamatkan platform TikTok.

"Kami bersyukur dan senang mendapat dukungan dari seorang presiden yang benar-benar memahami platform kami," kata Shou.

Dia juga menyampaikan bahwa perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin supaya TikTok bisa tetap tersedia di Amerika Serikat.

"Yakinlah, kami akan mengerahkan segala daya kami untuk memastikan platform kami berkembang pesat … Masih banyak lagi yang akan datang," katanya.

Hingga saat ini, belum pasti apakah TikTok akan menonaktifkan aplikasinya bagi pengguna di Amerika Serikat pada Minggu (19/1) atau berencana menunggu dan melihat apakah pemerintahan Trump dapat menegosiasikan penyelesaian.

Baca juga: Warga AS melirik RedNote sebagai pengganti TikTok

Baca juga: Tren "Pengungsi TikTok" muncul di aplikasi Xiaohongshu buatan China

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

       

Biden dan Trump saling klaim andil dalam gencatan senjata Gaza

00:00
00:00

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Terkait

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)