Trump Teleponan dengan Xi Jinping, Bahas TikTok hingga Taiwan - Liputan 6

 Media Sosial, Internet 

Trump Teleponan dengan Xi Jinping, Bahas TikTok hingga Taiwan

Bagaimana Trump mendeskripsikan pembicaraannya dengan Xi JInping? Berikut selengkapnya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 18 Jan 2025, 07:01 WIB
20170406-Donald Trump Bertemu dengan Xi Jinping di Florida-AP
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sebelum melakukan pertemuan di resor Mar a Lago, Florida, Kamis (6/4/2017). Isu perdagangan dan Korea Utara diperkirakan menjadi isu utama pembahasan kedua pemimpin negara tersebut. (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden China Xi Jinping telah berbicara dengan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, melalui telepon pada Jumat (17/1/2025). Hal ini menandai percakapan langsung pertama antara keduanya sejak 2021.

Pembicaraan ini terjadi menjelang pelantikan Trump. Seperti dikutip dari Sabtu (18/1) eduanya dilaporkan membahas TikTok, perdagangan, fentanil, dan Taiwan.

"Percakapan itu sangat baik bagi kedua negara, China dan AS. Saya berharap kita dapat segera menyelesaikan banyak masalah bersama," kata Trump dalam unggahan di Truth Social. "Presiden Xi Jinping dan saya akan berusaha sebaik mungkin untuk membuat dunia lebih damai dan aman!"

Xi Jinping bersama dengan pemimpin dunia lainnya diundang untuk menghadiri pelantikan Trump pada Senin (20/1). Kementerian Luar Negeri China kemudian mengumumkan pada Jumat bahwa wakil presiden, Han Zheng, akan menjadi perwakilan khusus Xi Jinping.

Media pemerintah China mengatakan bahwa Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Trump atas kemenangan dalam Pilpres AS 2024 dan berharap hubungan China-AS dapat dimulai dengan baik. Xi Jinping menambahkan kedua negara harus saling menghormati "kepentingan inti" masing-masing. Dia berharap AS akan menangani masalah Taiwan "dengan hati-hati".

China bersiap menghadapi empat tahun ketidakpastian ekonomi dan geopolitik saat Trump bersiap untuk menjabat kembali. Pada masa jabatannya yang pertama di Gedung Putih, Trump menerapkan tarif pada barang-barang China senilai sekitar USD 350 miliar, yang kemudian memicu balasan tarif dari Beijing.

Pada 2020, tercapai kesepakatan perdagangan yang mengharuskan China membeli barang-barang AS senilai USD 200 miliar lebih banyak. Namun, China hanya membeli sekitar 60 persen dari jumlah yang disepakati, hal ini disorot oleh calon menteri keuangan Trump, Scott Bessent, dalam sidang konfirmasi Senat pada Kamis (16/1).

Bessent melabeli China sebagai ekonomi yang paling tidak seimbang dalam sejarah dunia.

Trump telah berjanji untuk memberlakukan tarif yang lebih tinggi lagi pada barang-barang China setelah dia menjabat pada Senin.

Namun, ada beberapa hal di mana Trump lebih mendukung kepentingan China. Dia dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menunda larangan terhadap TikTok, yang dijadwalkan mulai berlaku pada Minggu, kecuali aplikasi berbagi video tersebut melepaskan diri dari perusahaan induknya, Bytedance, yang berbasis di Beijing.

Kementerian Luar Negeri China sebelumnya menyebut undang-undang AS yang akan melarang TikTok di AS sebagai 'bertentangan dengan prinsip persaingan yang adil'.

Baca Juga

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)