Trump Cabut Mandat Kendaraan Listrik, Padahal Biden Sudah Bikin Susah Payah - Medcom

 Dunia Internasional 

Trump Cabut Mandat Kendaraan Listrik, Padahal Biden Sudah Bikin Susah Payah

Jakarta: Presiden Amerika Serikat (AS)Donald Trump mencabut mandat eksekutif kendaraan listrik yang dibuat pemerintahan Joe Biden pada 2021 silam.

  Pencabutan mandat yang disampaikan Trump saat pidato pelantikannya sebagai Presiden ke-47 AS pada 20 Januari 2025, bertujuan untuk menyelamatkan industri otomotif AS.

  Trump juga menekankan, AS akan kembali menjadi negara manufaktur terbesar di dunia. AS memiliki persediaan minyak dan gas (migas) terbesar, yang tidak dimiliki negara industri manufaktur manapun di dunia.

  "Dan, saya akan menggunakan sumber daya itu," tegas Trump, seperti dikutip dari Investing.com, Selasa, 21 Januari 2025.

  Menurut Trump, AS akan kembali menjadi negara kaya bila dapat menurunkan harga migas dan secara strategis menambah cadangan migas serta mengekspornya ke seluruh dunia.

  "Emas cair ada di bawah kaki kita dan akan dilakukan dengan tindakan saya," sambung Trump menegaskan.

  Disambut standing ovation oleh pendukungnya, Trump mengatakan akan mengakhiri kesepakatan baru perihal ramah lingkungan dan mencabut mandat kendaraan listrik demi kepentingan industri otomotif AS.

  "Ini untuk menempati janji suci saya kepada pekerja otomotif AS yang hebat," tutur Trump.


 



(Ilustrasi mobl listrik. Foto: Medcom.id)
 

Dibikin susah-susah Biden

  

Pada awal 2021, Joe Biden yang saat itu menjabat sebagai Presiden AS, membuat rencana ambisius untuk mendukung energi bersih dan mendorong produksi dalam negeri, yakni mengganti semua kendaraan dinas dengan mobil listrik.

  Berdasarkan laporan General Services Administration, pada 2019 ada 645 ribu kendaraan dinas milik pemerintah federal, di mana 225 ribu dimiliki oleh Postal Service (perusahaan Pos AS) dan sebanyak 170 ribu kendaraan dinas milik militer. Dari jumlah tersebut hanya 4.475 kendaraan listrik saat itu.

  Kemudian, Biden membuat gebrakan dengan menargetkan dua pertiga kendaraan baru menjadi kendaraan listrik pada 2032, meskipun jumlah tersebut pada akhirnya dipangkas.

  Berdasarkan proposal awal, Badan Perlindungan Lingkungan AS atau U.S. Environmental Protection Agency (EPA) menargetkan 67 persen kendaraan baru akan menjadi kendaraan listrik pada 2032. Sementara aturan terbaru memproyeksikan adopsi kendaraan listrik hanya berkisar antara 35 persen hingga 56 persen pada 2032 nanti.

  Adapun, keinginan Biden tersebut bertujuan untuk mengurangi emisi kendaraan secara keseluruhan dengan kesepakatan California 2019. Sehingga hal tersebut dalam meningkatkan penghematan ekonomi bahan bakar sebesar 3,7 persen per tahun.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)