7 Alasan untuk Menghindari VPN Gratis, Banyak Kekurangannya!

 Internet,

Google Rilis Gemini 2.0, Hadirkan 3 Model AI dengan Kemampuan Baru

7 Alasan untuk Menghindari VPN Gratis, Banyak Kekurangannya!

Meski menggoda, VPN gratis punya banyak kekurangan

7 Alasan untuk Menghindari VPN Gratis, Banyak Kekurangannya!ilustrasi VPN (Unsplash/Peter Lagson)
Arif Gunawan

VPN merupakan aplikasi atau layanan yang sangat membantu untuk browsing di internet dengan lebih aman dan nyaman. Selain meminimalisir potensi hacker untuk meretas jaringan atau perangkat pengguna, VPN juga memungkinkan pengguna untuk mengakses situs yang terblokir atau hanya tersedia di negara-negara tertentu saja. Beberapa VPN memang bisa digunakan secara gratis, namun tidak direkomendasikan untuk menggunakan VPN gratis untuk sejumlah alasan. Berikut ulasannya.

1. Tidak bisa diandalkan

7 Alasan untuk Menghindari VPN Gratis, Banyak Kekurangannya!ilustrasi VPN (Unsplash/Dan Nelson)

Seperti kebanyakan hal lainnya, versi gratis jarang memiliki kualitas yang sama bagusnya dengan versi berbayar. VPN tidak terkecuali, di mana VPN gratis tidak bisa diandalkan. Perlu diingat jika VPN merupakan sebuah layanan yang artinya untuk bisa terus beroperasi, dibutuhkan yang namanya pemeliharaan secara rutin. Sehingga, jangan heran apabila VPN gratis yang mengalami masalah akan butuh waktu sangat lama untuk perbaikannya.

2. Fitur yang terbatas

7 Alasan untuk Menghindari VPN Gratis, Banyak Kekurangannya!ilustrasi VPN (Unsplash/Petter Lagson)

Terkadang, pengembang layanan VPN menawarkan versi gratis untuk menarik minat pengguna agar membeli atau berlangganan versi berbayar. Agar pengguna tertarik untuk pindah ke versi premium sebagian besar pengembang VPN menghilangkan beberapa fitur-fitur penting dari VPN gratis seperti split tunneling, kill switch atau alamat IP khusus. Dengan kata lain, VPN gratis punya fitur yang sangat terbatas dibanding versi berbayarnya.

3. Kecepatan dan kuota dibatasi

7 Alasan untuk Menghindari VPN Gratis, Banyak Kekurangannya!ilustrasi VPN (Unsplash/Dan Nelson)

Salah satu kekurangan yang membuat VPN gratis tidak direkomendasikan untuk digunakan adalah fakta bahwa kecepatan dan kuotanya selalu dibatasi. Hampir semua VPN gratis menetapkan batasan untuk kuota yang bisa pengguna habiskan tiap bulannya atau membatasi kecepatan download maupun upload. Selain itu, tidak sedikit yang justru membuat pengguna harus antre terlebih dahulu sebelum menggunakannya.

Baca Juga: 7 VPN Terbaik yang Mendukung Jumlah Perangkat Tak Terbatas

4. Opsi wilayah terbatas

7 Alasan untuk Menghindari VPN Gratis, Banyak Kekurangannya!ilustrasi VPN (dok. Petter Lagson)

VPN bekerja dengan cara mengarahkan lalu lintas internet pengguna ke negara lain, sehingga pengguna bisa mengakses konten yang terblokir di negara mereka. Karenanya, tak heran jika VPN selalu menawarkan banyak lokasi server untuk dipilih. Mengingat VPN gratis tidak membuat banyak pemasukan, pengembang mau tidak mau harus membatasi jumlah server atau wilayah yang bisa pengguna pilih ketika ingin menggunakan VPN.

5. Tidak ada jaminan privasi aman

7 Alasan untuk Menghindari VPN Gratis, Banyak Kekurangannya!ilustrasi VPN (Unsplash/Dan Nelson)

Dengan VPN yang mengarahkan lalu lintas internet pengguna melalui server yang dipilih, mau tidak mau pengguna harus bisa mempercayakan bahwa VPN yang mereka gunakan tidak mengintip atau menyalahkan data mereka. VPN berbayar memberikan jaminan privasi yang lebih baik mengingat pengguna mengeluarkan untuk itu, namun tidak untuk VPN gratis di mana tidak ada jaminan jika privasi pengguna selalu aman dan tidak disalahgunakan.

6. Penuh iklan

7 Alasan untuk Menghindari VPN Gratis, Banyak Kekurangannya!ilustrasi VPN (Unsplash/Petter Lagson)

Mengingat VPN membutuhkan pemasukan untuk bisa terus beroperasi, ada beberapa cara yang digunakan oleh pengembang VPN untuk mendapatkan uang dari VPN versi gratis yang mereka buat. Salah satu yang paling umum adalah menyematkan iklan yang sangat mengganggu pengalaman menggunakan VPN. Menyematkan iklan juga jadi taktik pengembang untuk menggoda pengguna agar beralih ke versi berbayar.

7. Boros kuota

7 Alasan untuk Menghindari VPN Gratis, Banyak Kekurangannya!ilustrasi VPN (Unsplash/Dan Nelson)

Umumnya, VPN membutuhkan banyak kuota untuk protokol enkripsi dan dekripsi yang dijalankannya. VPN gratis tidak menggunakan protokol enkripsi terbaik atau paling optimal, sehingga menyedot lebih banyak kuota daripada VPN berbayar. Tidak hanya itu, seperti yang disebutkan di poin sebelumnya, kebanyakan VPN gratis mengandung iklan dan iklan tersebut juga mengonsumsi lebih banyak kuota pengguna.

Itulah tadi ulasan mengenai beberapa alasan untuk menghindari VPN gratis. Masih tertarik untuk menggunakan VPN gratis setelah membaca ulasan di atas?

Baca Juga: 7 Tanda-Tanda VPN yang Mengandung Scam, Hindari!

Topik:

Tim Editorial

anchor cover image

Google Rilis Gemini 2.0, Hadirkan 3 Model AI dengan Kemampuan Baru 

Google Rilis Gemini 2.0, Hadirkan 3 Model AI dengan Kemampuan Baru 

Google rilis Gemini 2.0 Pro yang ditunggu-tunggu

Google Rilis Gemini 2.0, Hadirkan 3 Model AI dengan Kemampuan Baru ilustrasi Gemini. (unsplash.com/Solen Feyissa)

Google meluncurkan tiga model kecerdasan buatan (AI) Gemini 2.0 pada Rabu (6/2/2025). Ketiga model tersebut adalah Gemini 2.0 Pro Experimental, Flash-Lite, dan Flash Thinking. Setiap model hadir dengan peningkatan kemampuan signifikan dalam memahami dan menganalisis berbagai jenis data, mulai dari teks hingga gambar.

Melansir TechCrunch, seluruh model Gemini 2.0 mendukung input multimodal yang memungkinkan pengguna memasukkan kombinasi teks dan gambar. Model-model ini juga mengadopsi teknik reinforcement learning baru yang memungkinkan Gemini mengkritik responsnya sendiri. Mari kita bahas detail masing-masing model dalam artikel berikut!

1. Gemini 2.0 Pro jadi AI flagship baru dari Google

Gemini 2.0 Pro Experimental tampil sebagai model paling canggih dalam keluarga Gemini 2.0. Model ini memiliki jendela konteks sebesar 2 juta token, memungkinkannya memproses sekitar 1,5 juta kata dalam sekali jalan. Kemampuan ini setara dengan membaca seluruh seri Harry Potter dan masih menyisakan ruang sekitar 400 ribu kata.

Melansir blog resmi Google, Gemini 2.0 Pro menunjukkan keunggulan dalam hal pemrograman dan penanganan prompt kompleks. Model ini dilengkapi pemahaman serta penalaran akan pengetahuan umum yang lebih baik dari model-model Google sebelumnya. Kemampuan ini menjadikannya pilihan ideal bagi pengembang yang membutuhkan asisten AI berperforma tinggi.

Saat ini, Gemini 2.0 Pro telah tersedia bagi pengguna Gemini Advanced melalui aplikasi desktop maupun mobile. Model ini juga bisa diakses melalui platform pengembangan Google AI Studio dan Vertex AI. Pengguna bisa memanfaatkan integrasi model dengan Google Search dan kemampuan eksekusi kode.

Gemini 2.0 Pro mengadopsi berbagai peningkatan keamanan, termasuk perlindungan dari serangan prompt injection tidak langsung. Jenis serangan ini biasanya menyembunyikan instruksi berbahaya dalam data yang mungkin diambil sistem AI. Google memastikan model terbarunya mampu mendeteksi dan mencegah ancaman semacam ini.

Baca Juga: 6 Fakta Samsung Galaxy A15 Jadi HP Android Terlaris 2024

2. Gemini 2.0 Flash-Lite yang murah dan tak kalah cerdas

Flash-Lite merupakan anggota Gemini 2.0 yang terjangkau namun cukup bertenaga. Model ini menawarkan peningkatan kualitas dibanding Gemini 1.5 Flash sambil mempertahankan kecepatan dan struktur biaya yang sama. Performa Flash-Lite bahkan melampaui pendahulunya dalam mayoritas tolok ukur pengujian AI.

Jendela konteks Flash-Lite mencapai 1 juta token. Kemampuan ini menjadikannya cocok bagi pengembang yang membutuhkan model AI murah namun mampu menangani data dalam jumlah besar. Melansir VentureBeat, Model ini dibanderol 0.075 dolar AS (sekitar Rp1.143) per satu juta token input dan 0.30 dolar AS (sekitar Rp4.900) per satu juta token output. Harga ini menjadikannya salah satu model AI terhemat di pasaran.

Harga terjangkau dan kemampuan pengolahan gambar yang impresif menjadikan Flash-Lite pilihan menarik bagi pengembang. Sebagai gambaran, pengguna bisa menggunakan Flash-Lite untuk membuat deskripsi otomatis dari 40 ribu foto unik dengan biaya sangat murah, yaitu kurang dari satu dolar AS. Flash-Lite saat ini tersedia dalam status preview publik di Google AI Studio dan Vertex AI.

Peluncuran Flash-Lite bertepatan dengan memanasnya persaingan industri AI akibat gebrakan startup AI asal China, DeepSeek. Perusahaan tersebut baru-baru ini merilis model R1 yang berbiaya rendah namun setara model-model AI terkemuka AS. Flash-Lite dinilai menjadi jawaban Google dalam kompetisi di lini model AI terjangkau.

3. Google rilis Gemini 2.0 Flash Thinking

Gemini 2.0 Flash Thinking merupakan model penalaran (reasoning model) dari Google yang dirancang khusus agar bisa berpikir sebelum memberikan jawaban. Model ini berpikir lebih lama dan teliti dari kebanyakan AI biasa. Flash Thinking kini bisa diakses melalui aplikasi Gemini di perangkat desktop maupun mobile.

Google mengintegrasikan Flash Thinking dengan layanan-layanan populernya seperti YouTube, Maps, dan Search. Saat pengguna bertanya, Flash Thinking tidak hanya mengandalkan pengetahuan yang sudah dipelajarinya. Model ini bisa mencari informasi terbaru di internet, menemukan video relevan di YouTube, atau mengecek data lokasi di Google Maps sesuai kebutuhan.

Melansir Mashable, kemampuan Flash Thinking mengakses berbagai layanan Google membuat jawabannya lebih akurat dan relevan. Contohnya, saat ditanya "Berapa lama waktu yang dibutuhkan berjalan kaki ke China?", model ini akan menggunakan Google Maps. Flash Thinking akan menghitung jarak dan mempertimbangkan berbagai rute yang mungkin, alih-alih sekadar memberikan perkiraan kasar berdasarkan pengetahuannya.

Google berencana menambahkan kemampuan baru bagi seluruh model Gemini 2.0 dalam beberapa bulan mendatang. Sebelumnya, Google menyebut bahwa Gemini 2.0 akan menjadi batu loncatan mereka untuk mengembangkan agen AI yang lebih canggih. Nah, melihat berbagai kemampuan model-model Gemini 2.0 tadi, apakah kamu tertarik mencobanya?

Baca Juga: 6 Model AI Cerdas dari China, Bukan Cuma Deepseek 

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)