Kecerdasan Buatan
Mau Pakai AI dalam Jurnalisme? Ini Aturannya!

Jakarta: Seiring dengan kemajuan teknologi,
kecerdasan buatan(AI) semakin sering digunakan dalam produksi berita. Namun, apakah AI dapat menggantikan peran jurnalis sepenuhnya?
Untuk menjawab tantangan ini, Dewan Pers telah mengeluarkan peraturan terbaru guna memastikan praktik jurnalisme tetap mengedepankan kredibilitas dan etika. Peraturan ini juga bertujuan melindungi hak privasi serta menjamin media tetap menjadi sumber informasi tepercaya. Berikut penjelasannya dikutip dari Instagram @officialdewanpers:
AI sebagai asisten, bukan pengganti
Dewan Pers bersama konstituen dan tim perumus telah menetapkan Peraturan Dewan Pers No: 1/PERATURAN-DP/I/2025 tentang Pedoman Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Karya Jurnalistik. Dalam era digital, AI semakin sering digunakan sebagai alat bantu dalam pembuatan berita. Namun, AI tidak boleh menggantikan peran jurnalis, melainkan hanya berfungsi sebagai pendukung dalam proses produksi berita.Setiap karya jurnalistik yang menggunakan teknologi AI harus tetap berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik, dengan keterlibatan manusia dari awal hingga akhir prosesnya. Perusahaan pers bertanggung jawab penuh atas konten yang dihasilkan AI guna menjaga kualitas dan kredibilitas berita.
Transparansi dalam publikasi
Media yang memanfaatkan AI dalam pembuatan teks, gambar, atau suara wajib menginformasikan secara jelas bahwa teknologi tersebut digunakan. Langkah ini bertujuan menjaga transparansi serta membangun kepercayaan audiens terhadap media.
Akurasi dan keamanan jurnalisme AI
Informasi yang dihasilkan AI harus melalui proses verifikasi dan pengecekan fakta guna menghindari penyebaran berita menyesatkan. Selain itu, media harus memastikan penggunaan AI tidak melanggar hak cipta, privasi, maupun menyebarkan konten yang bersifat diskriminatif.
Penyelesaian sengketa
Apabila terjadi sengketa terkait penggunaan AI dalam jurnalistik, Dewan Pers akan menangani kasus tersebut sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Setiap koreksi atau pencabutan berita yang dihasilkan oleh AI juga harus mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan Dewan Pers.
Informasi lebih lengkap, kamu dapat mengakses Peraturan Dewan Pers No: 1/PERATURAN-DP/I/2025 tentang Pedoman Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Karya Jurnalistik melalui tautan https://dewanpers.or.id/assets/documents/peraturan/2501240214_1-_Peraturan_Dewan_Pers_Pedoman_Penggunaan_Kecerdasan_Buatan.pdf. (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(REN)
Komentar
Posting Komentar