Tak Cuma Prabowo, Video "Deepfake" Sri Mulyani Disalahgunakan untuk Menipu Halaman all - Kompas

 

Tak Cuma Prabowo, Video "Deepfake" Sri Mulyani Disalahgunakan untuk Menipu Halaman all - Kompas

JAKARTA, KOMPAS.com - Wajah dan suara Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani juga disalahgunakan oleh tersangka JS (25) untuk melakukan penipuan melalui video deepfake.

Dalam video deepfake tersebut, Sri seakan-akan menjanjikan bakal memberikan bantuan modal usaha kepada masyarakat yang menghubunginya.

“Komen sekarang, saya Menteri Keuangan Sri Mulyani, mendapatkan amanah dan pesan dari Presiden Prabowo untuk memberikan bantuan modal usaha,” ujar sosok di video deepfake yang diputar saat konferensi pers di Lobi Utama Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2025).

Bahkan, bantuan ini disebutkan akan ditransfer Sri Mulyani dalam satu jam setelah masyarakat menghubungi nomor yang tertera dalam video deepfake itu.

Gibran Tak Bersuara soal Sinyal Reshuffle Prabowo

“Bantuan akan benar-benar saya transfer dalam waktu 1 jam,” lanjut narasi video deepfake itu.

Baca juga: 100 Orang Jadi Korban Penipuan Pakai Video Deepfake Prabowo, Kerugian Capai Rp 65 Juta

Tak hanya itu, sosok menyerupai Sri Mulyani tersebut juga menegaskan bahwa bantuan merupakan pemberian langsung dari Presiden Prabowo.

Narasi yang disebar oleh JS ini telah memakan korban hingga kurang lebih 100 orang. Angka ini baru diambil dari Desember 2024 hingga Februari 2025.

Padahal, JS sudah beroperasi sejak tahun 2024. Tapi, penyidik siber Bareskrim Polri belum menyebutkan secara lugas kapan JS mulai melakukan tindak pidana penipuan.

“Berdasarkan barang bukti yang ditemukan, sejak bulan Desember tersangka telah meraup keuntungan kurang lebih sebesar Rp 65 juta yang juga korbannya kurang lebih 100 orang,” ujar Direktur Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal (Dirtipidsiber Bareskrim) Brigjen Himawan Bayu Aji, Jumat.

Baca juga: Warga Lampung Ditangkap akibat Sebar Video Deepfake Prabowo untuk Penipuan

Para korban ini teridentifikasi berasal dari 20 provinsi di Indonesia. Sementara jumlah korban terbanyak berasal dari provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Papua. Kerugian sementara ditaksir mencapai Rp 65 juta.

JS disebutkan mendapatkan video deepfake yang digunakannya melalui sebuah akun media sosial milik orang lain. Video ini dia dapat setelah memasukkan kata kunci "Prabowo Giveaway".

“Tersangka JS memperoleh video dengan cara mengunduh postingan video deepfake yang terdapat di akun Instagram milik orang lain dengan proses pencarian dilakukan dengan menggunakan kata kunci yaitu 'Prabowo Giveaway',” kata Himawan.

Dalam video deepfake yang tersebar, tercantum nomor pribadi JS.

Korban yang terpikat dengan tawaran bantuan itu pun menghubungi nomor JS yang ada di video.

Baca juga: Korban Video Deepfake Prabowo Diminta Uang Pendaftaran sampai Rp 1 Juta

Setelah terhubung dengan JS, para korban diminta untuk mentransfer sejumlah uang sebagai biaya administrasi pendaftaran bantuan yang dijanjikan.

Saat ini, penyidik masih mendalami apakah JS terlibat dalam satu sindikat yang sama dengan satu tersangka lain yang telah ditangkap pada Januari 2025 lalu, berinisial AMA.

Pasalnya, modus operandi yang JS dan AMA serupa. Video deepfake yang mereka pakai untuk menipu juga hampir sama.

Untuk diketahui, JS ditangkap pada 4 Februari 2025 di rumahnya yang berada di Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.

Baca juga: Akun Penyebar Video Deepfake Prabowo Diikuti Ribuan Orang Sebelum Diblokir

Atas perbuatannya, JS dijerat dengan pasal berlapis yaitu Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau penipuan.

Pertama, Pasal 51 Ayat 1 jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE, dengan ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun dan atau denda paling banyak Rp 12 miliar rupiah.

Lalu, Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun dan denda paling banyak Rp 500 juta rupiah.

Polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti berupa empat unit HP dengan SIM card-nya dan satu buah KTP, serta kartu ATM milik JS.

Baca juga: Kasus Video Deepfake Prabowo, Semua Bisa Jadi Korban AI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Viral, Video "Duren Tewel" Rugikan Pedagang, Penjualan Durian di Pasar Wisata Cheng Ho Anjlok

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)