Sistem Operasi, Komputer
Laptop yang Pakai Chrome OS Bisa Lebih Murah? Ternyata Ini Alasannya

Selasa, 11 Maret 2025 | 15:05 WIB
Herman / HE
Tangerang, Beritasatu.com - Dalam dunia komputasi modern, operating system (OS) atau sistem operasi menjadi faktor utama yang menentukan performa dan harga sebuah perangkat, termasuk laptop. Selain Windows dan macOS, ada satu alternatif yang semakin populer, yaitu Chrome OS dari Google yang digunakan pada Chromebook.
Sistem operasi ini menggunakan penyimpanan cloud, memiliki fitur bawaan dari Google, serta keamanan berlapis. Kelebihan lainnya, laptop Chromebook dengan Chrome OS seringkali memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan perangkat dengan sistem operasi lain untuk mendukung dunia pendidikan dan enterprise. Apa faktornya?
Direktur Utama SPC Raymond Tedjokusumo menyampaikan, Chrome OS dalam Chromebook sangat ringan, sehingga membuat harga perangkatnya menjadi lebih terjangkau dibandingkan laptop biasa.
"Salah satu keunggulannya itu memang OS-nya sangat ringan, tidak seberat OS lain, sehingga dari sisi hardware-nya enggak terlalu berat. Jadi, otomatis, mungkin dari sisi perangkatnya itu bisa menjadi lebih murah," kata Raymond di pabrik SPC, Tangerang, Selasa (11/3/2025).
Chromebook juga menggunakan hardware yang hemat daya. Dari sisi battery life, Chromebook lebih tahan lama dan umumnya bisa bertahan hingga 10 jam atau lebih dalam sekali pengisian daya.
"Seperti Chromebook SPC, itu rata-rata 10 jam pemakaian," kata Raymond.
Chromebook tidak hanya ditujukan untuk pelajar dan mahasiswa, tetapi juga untuk segmen enterprise. Pengguna dapat tetap bekerja dengan aplikasi yang tersedia secara offline, sehingga tetap produktif meskipun tanpa koneksi internet.
Dengan dukungan perangkat yang lebih terjangkau, Raymond berharap kehadiran teknologi yang menggunakan Chrome OS dapat semakin mendukung dunia pendidikan di Indonesia. Apalagi masih ada wilayah di Indonesia yang belum memiliki infrastruktur internet yang memadai.
SPC bersama Google for Education juga telah menginisiasi ekosistem pembelajaran digital yang diberi nama "Classroom for the Future" di pabrik SPC di Tangerang. Laboratorium ini dilengkapi perangkat digital berbasis solusi dari Google yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah yang ingin mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran.
"Classroom of the Future bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga menciptakan ekosistem belajar yang terhubung, meningkatkan keterampilan digital para guru serta membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka," kata Raymond.
Direktur Google for Education EMA & Asia Pasifik, Colin Marson menambahkan, teknologi dapat menjadi katalisator yang kuat dalam dunia pendidikan. Kombinasi perangkat dan solusi dari Google for Education, seperti Chromebook yang menggunakan Chrome OS, interactive flat panel (IFP), smart TV, dan Chromebox, dapat membantu transformasi pembelajaran, termasuk di daerah dengan akses internet terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar