AS bebaskan tarif impor peralatan elektronik

Pihak Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan membebaskan tarif impor untuk peralatan elektronik.
US Customs and Border Protection telah merilis daftar produk yang dikecualikan dari tarif balasan Presiden Donald Trump. Beberapa kategori, termasuk smartphone, komputer, semikonduktor, dan kartu memori akan dikeluarkan dari tarif impor, setidaknya untuk sementara ini.
Kebijakan ini diumumkan menyusul pemberlakuan tarif baru sebesar 125% untuk barang-barang dari Tiongkok, yang ditambah dengan tarif sebelumnya sebesar 20%, yang menjadikan total tarif impor menjadi 145%.
Daftar pengecualian tersebut memungkinkan perangkat dan komponen penting tetap masuk ke pasar AS tanpa tambahan beban biaya impor yang tinggi. Hal ini memungkinkan barang-barang elektronik masih dapat bersaing di pasar AS.
Kebijakan ini juga sejalan dengan pemberian penangguhan 90 hari untuk beberapa negara, meskipun penangguhan ini tidak berlaku untuk Tiongkok. Semua negara tetap dikenai tarif dasar sebesar 10%, kecuali produk yang telah dikecualikan secara resmi, seperti lapor Wccftech (14/4).
Industri teknologi telah terdampak signifikan akibat kebijakan ini. Perusahaan seperti Nintendo dan Razer telah mengubah strategi peluncuran produk mereka di pasar AS. Beberapa bahkan menunda penjualan perangkat untuk menghindari kerugian akibat lonjakan harga.
Pengecualian tarif ini menjadi angin segar bagi industri teknologi, khususnya produsen dan konsumen smartphone dan komputer. Namun, tidak ada jaminan bahwa pengecualian ini akan berlaku dalam jangka panjang, mengingat kebijakan perdagangan saat ini sangat dinamis.
Dokumen resmi menyatakan bahwa produk-produk yang dikecualikan tidak hanya bebas dari tarif 125% untuk China, tetapi juga dibebaskan dari tarif global sebesar 10% yang berlaku untuk hampir semua negara. Hal ini memberikan ruang gerak bagi perusahaan teknologi untuk menjaga harga tetap kompetitif di pasar AS.
Pemerintah AS belum memberikan indikasi sampai kapan daftar pengecualian ini akan berlaku. Sementara itu, pelaku industri dan konsumen diimbau untuk memantau perkembangan kebijakan dagang secara berkala, karena perubahan sewaktu-waktu masih sangat mungkin terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar