Hari Ini, Google Doodle Rayakan Superposisi Kuantum Sedunia, Ini Penjelasannya - Espos.id | Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Hari Ini, Google Doodle Rayakan Superposisi Kuantum Sedunia, Ini Penjelasannya - Espos.id | Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

Share This
Responsive Ads Here

 

Hari Ini, Google Doodle Rayakan Superposisi Kuantum Sedunia, Ini Penjelasannya - Espos.id | Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

20250414122708-screenshot-2025-04-14-at-122654

ESPOS.ID - Google Doodle Superposisi Kuantum pada 14 April 2025. (Istimewa/Google)

Esposin, JAKARTA — Hari ini, 14 April 2025 Google Doodle memperingati Hari Kuantum Sedunia, begini penjelasan lengkapnya. Doodle ini menampilkan ilustrasi yang menggambarkan konsep-konsep fisika kuantum, seperti superposisi dan keterikatan partikel, yang menjadi dasar teknologi kuantum modern.

Tanggal 14 April diperingati sebagai Hari Kuantum Sedunia untuk mengenang penemuan penting dari Albert Einstein, yaitu efek fotolistrik.

Penemuan ini membantu membentuk dasar fisika kuantum dan membuat Einstein meraih Nobel Fisika pada 1921. Temuannya juga jadi fondasi teknologi modern, seperti panel surya dan komputer kuantum.

Penjelasan Apa Itu Superposisi

Melansir laman Science Exchange, bayangkan menyentuh permukaan kolam di dua titik berbeda pada saat yang sama. Gelombang akan menyebar keluar dari setiap titik, dan akhirnya saling tumpang tindih untuk membentuk pola yang lebih kompleks.

Itulah gambaran superposisi gelombang. Demikian pula, dalam sains kuantum, objek seperti elektron dan foton memiliki sifat seperti gelombang yang dapat bergabung dan menjadi apa yang disebut superposisi.

Superposisi kuantum adalah kemampuan sistem kuantum untuk bertindak seolah-olah berada dalam beberapa keadaan pada saat yang sama hingga diukur.

Superposisi merupakan sifat dari semua fungsi gelombang. Mekanika kuantum menggunakan gelombang probabilitas untuk merepresentasikan keadaan partikel. Ketika partikel kuantum bertindak sesuai dengan gelombang probabilitas, mereka dikatakan berada dalam keadaan superposisi kuantum.

Superposisi dapat diterapkan pada kondisi apa pun yang mungkin dialami sistem kuantum. Ini termasuk lokasi, spin elektron, atau tingkat energi.

Eksperiman Superposisi Kuantum

Konsep superposisi kuantum mungkin sulit divisualisasikan. Deskripsi tradisional menggunakan analogi koin yang memiliki sisi kepala menghadap ke atas dan sisi ekor menghadap ke atas pada saat yang sama, atau eksperimen pemikiran kucing Schrödinger yang terkenal, di mana fisikawan Erwin Schrödinger membayangkan menempatkan seekor kucing dalam kotak tertutup bersama dengan zat beracun yang memiliki peluang yang sama untuk membunuh kucing tersebut—atau tidak—dalam waktu satu jam.

Schrödinger mengusulkan bahwa, pada akhir jam, kucing tersebut dapat dikatakan hidup dan mati, dalam superposisi keadaan hingga kotak tersebut dibuka, dan bahwa tindakan pengamatan secara acak menentukan apakah kucing tersebut hidup atau mati.

Schrödinger bermaksud contoh tersebut untuk menunjukkan apa yang ia lihat sebagai absurditas ilmu kuantum.

Mariyana Ricky P.D 

-

Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages