Di Balik Protes GPN dan QRIS, Amerika Ketar-ketir Ekonomi Indonesia Melejit? | Republika Online - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Di Balik Protes GPN dan QRIS, Amerika Ketar-ketir Ekonomi Indonesia Melejit? | Republika Online

Share This
Responsive Ads Here

 

Di Balik Protes GPN dan QRIS, Amerika Ketar-ketir Ekonomi Indonesia Melejit? | Republika Online

nasabah-menggunakan-layanan-qris-saat-bertransaksi-beberapa-waktu-lalu_241211163127-222

Amerika Serikat protes sistem GPN dan QRIS Indonesia.

Rep: Dian Fath Risalah, Erik Purnama Putra

Nasabah menggunakan layanan QRIS saat bertransaksi beberapa waktu lalu.
Dok BRI Nasabah menggunakan layanan QRIS saat bertransaksi beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Indonesia terus memperkuat posisi perekonomiannya dengan kebijakan sistem pembayaran nasional, Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dan Quick Response Indonesian Standard (QRIS), yang kini menjadi sorotan internasional.

Sponsored

Menurut Penasihat Center of Sharia Economic Development (CSED) Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abdul Hakam Naja, dua kebijakan ini telah mendorong digitalisasi ekonomi lokal, bahkan di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Abdul Hakam menjelaskan bahwa kedua kebijakan ini, yang diluncurkan oleh Bank Indonesia, bertujuan untuk mendigitalisasi sistem pembayaran di Indonesia dengan fokus pada transaksi domestik.

“QRIS dan GPN ini memberikan prioritas untuk transaksi dalam negeri, yang lebih murah dan berbasis Indonesia,” jelasnya dalam diskusi publik bertajuk Dampak Perang Dagang Bagi Ekonomi dan Keuangan Syariah yang digelar daring, Jumat (25/4/2025).

Hal ini, menurutnya, memberi keuntungan bagi ekonomi lokal. Namun, kebijakan ini juga mendapat sorotan tajam dari Amerika Serikat. Dalam pandangan Amerika, terdapat pembatasan yang dapat merugikan perusahaan-perusahaan pembayaran internasional, seperti Visa dan Mastercard.

Scroll untuk membaca

“Amerika merasa khawatir bahwa pembatasan dalam kebijakan QRIS dan GPN ini dapat mengambil porsi pasar mereka,” ungkap Abdul Hakam.

Meski demikian, data menunjukkan bahwa QRIS telah menunjukkan perkembangan pesat sejak diluncurkan pada 2020.

Abdul Hakam menuturkan, "Sejak diluncurkan, transaksi QRIS telah mencapai lebih dari seribu triliun, dengan perkembangan yang selalu double digit dan bahkan triple digit dari tahun ke tahun."

BACA JUGA: Video Penghancuran Masjid Al-Aqsa, Serbuan Yahudi, dan Murkanya Dunia Islam

Perkembangan ini menjadi indikator bahwa digitalisasi ekonomi Indonesia semakin maju dan memberikan dampak signifikan pada transaksi domestik. Dalam konteks internasional, Abdul Hakam juga mengungkapkan bahwa Amerika merasa terbebani dengan kebijakan ini.

“Mereka melihat QRIS dan GPN ini sebagai tantangan, apalagi saat ini mereka sedang menghadapi defisit perdagangan yang cukup besar,” tuturnya.

Loading...

Berita Terkait

Diprotes Presiden AS Donald Trump, QRIS Justru Mudahkan Transaksi Pelaku UMKM Yogya

Kabar Jogja - 14 jam yang lalu

Soal AS Kritik QRIS, Airlangga: RI Sudah Terbuka untuk Semua Operator

Finansial - 25 April 2025, 16:14

Negosiasi Tarif Indonesia-AS Singgung QRIS, Ini Penjelasan Airlangga

Finansial - 25 April 2025, 12:10

Sebulan Diberlakukan, QRIS Tap Telah Gaet 20,8 Juta Pengguna

Finansial - 24 April 2025, 09:23

Dikritik AS, QRIS Tumbuh 169 Persen pada Kuartal Pertama 2025

Finansial - 24 April 2025, 09:06

Rekomendasi

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages