Rabu
5Nov2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
Home Featured Kesehatan

Pria Ini Kena Penyakit Langka Gegara Sering Hirup Pembersih Komputer | kumparan

4 min read

 

Pria Ini Kena Penyakit Langka Gegara Sering Hirup Pembersih Komputer | kumparan

Pria Ini Kena Penyakit Langka Gegara Sering Hirup Pembersih Komputer | kumparan | Opsitek-1
Pria Ini Kena Penyakit Langka Gegara Sering Hirup Pembersih Komputer | kumparan | Opsitek-2
Seorang pria berusia 28 tahun di New England, AS, didiagnosis menderita fluorosis tulang, kondisi yang disebabkan oleh paparan jangka panjang fluorida tingkat tinggi. Kondisi langka ini membuat tulang di tangan pasien membesar.

Gejala bermula ketika dalam dua tahun terakhir pria yang tidak disebutkan namanya itu mulai kesulitan berjalan dan mengalami gaya berjalan tidak normal serta nyeri pinggul. Tulang-tulang di tangannya juga membesar. Ia juga mengalami penurunan mobilitas di pergelangan tangan dan leher bawah kanannya.

Pria itu lantas memeriksakan diri ke dokter. Pada pemeriksaan awal, dokter melihat adanya massa tulang di setiap tulang jari pasien. Ia kemudian dirujuk ke dokter spesialis karena tulang tangannya terus membesar.

Tertinggal dari Malaysia, Komdigi Targetkan Penetrasi 5G 32% pada 2030 - Selular.id Baca juga Tertinggal dari Malaysia, Komdigi Targetkan Penetrasi 5G 32% pada 2030 - Selular.id

Kondisinya makin parah, badannya jadi bungkuk dan jalannya miring ke kiri. Hasil pemeriksaan menemukan kadar fluorida dalam darah, urin, dan tulangnya meningkat dari batas normal.

Paparan fluorida pada tingkat yang aman diketahui dapat mengurangi risiko kerusakan gigi. Karena alasan ini, banyak negara menambahkan fluorida ke air keran.

5 Fitur Baru di Update Oktober 2025 Windows 11 - WinPoin Baca juga 5 Fitur Baru di Update Oktober 2025 Windows 11 - WinPoin

Namun, ketika tertelan dalam jumlah yang terlalu banyak, fluorida bisa menjadi racun kumulatif yang melarutkan kalsium dari tulang sehingga bisa mengubah strukturnya. Kepadatan tulang akan meningkat pada tahap awal penyakit, kemudian tulang-tulang tersebut mulai rapuh dan menjadi kurang elastis.

Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter akhirnya menemukan sumber paparan fluorida. Kadar fluorida dalam pasokan air di kota tempat tinggal pria itu ada pada tingkat aman. Namun, mereka menemukan laporan kasus lama yang memiliki gejala serupa, di mana dalam kasus tersebut pasien kerap menghirup semprotan debu kalengan yang digunakan untuk membersihkan komputer.

Dokter menduga si pria juga sering menghirup aerosol. Pasien pun mengakui telah menghirup pembersih komputer selama lebih dari tiga tahun terakhir, karena dapat membuatnya mabuk. Difluoroetana, bahan aktif dalam beberapa pembersih komputer, dimetabolisme oleh tubuh menjadi senyawa terfluorinasi.

Dokter menyarankan pasien untuk berhenti menghirup aerosol di pembersi komputer. Enam bulan kemudian setelah pasien berhenti melakukan kebiasaannya, fungsi pinggulnya mulai membaik, dan dia kembali bisa berjalan meski belum sempurna.

Pria tersebut pertama kali mengunjungi dokter pada 2010, dan pada 2014, ia sudah bisa berjalan dengan normal. Dia juga sering berolahraga secara teratur, dan berhenti berobat jalan pada 2015. Dokter menyimpulkan, berhenti menghirup zat mengandung fluorida secara bertahap dapat meringankan gejala pasien dengan fluorosis tulang.

Komentar
Additional JS