Pria Ini Kena Penyakit Langka Gegara Sering Hirup Pembersih Komputer | kumparan

Gejala bermula ketika dalam dua tahun terakhir pria yang tidak disebutkan namanya itu mulai kesulitan berjalan dan mengalami gaya berjalan tidak normal serta nyeri pinggul. Tulang-tulang di tangannya juga membesar. Ia juga mengalami penurunan mobilitas di pergelangan tangan dan leher bawah kanannya.
Kondisinya makin parah, badannya jadi bungkuk dan jalannya miring ke kiri. Hasil pemeriksaan menemukan kadar fluorida dalam darah, urin, dan tulangnya meningkat dari batas normal.
Paparan fluorida pada tingkat yang aman diketahui dapat mengurangi risiko kerusakan gigi. Karena alasan ini, banyak negara menambahkan fluorida ke air keran.
Namun, ketika tertelan dalam jumlah yang terlalu banyak, fluorida bisa menjadi racun kumulatif yang melarutkan kalsium dari tulang sehingga bisa mengubah strukturnya. Kepadatan tulang akan meningkat pada tahap awal penyakit, kemudian tulang-tulang tersebut mulai rapuh dan menjadi kurang elastis.
Dokter menduga si pria juga sering menghirup aerosol. Pasien pun mengakui telah menghirup pembersih komputer selama lebih dari tiga tahun terakhir, karena dapat membuatnya mabuk. Difluoroetana, bahan aktif dalam beberapa pembersih komputer, dimetabolisme oleh tubuh menjadi senyawa terfluorinasi.
Dokter menyarankan pasien untuk berhenti menghirup aerosol di pembersi komputer. Enam bulan kemudian setelah pasien berhenti melakukan kebiasaannya, fungsi pinggulnya mulai membaik, dan dia kembali bisa berjalan meski belum sempurna.
Pria tersebut pertama kali mengunjungi dokter pada 2010, dan pada 2014, ia sudah bisa berjalan dengan normal. Dia juga sering berolahraga secara teratur, dan berhenti berobat jalan pada 2015. Dokter menyimpulkan, berhenti menghirup zat mengandung fluorida secara bertahap dapat meringankan gejala pasien dengan fluorosis tulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar