Rencana Tesla Jajaki Pasar India Terkendala Skema Impor EV - Selular id - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Rencana Tesla Jajaki Pasar India Terkendala Skema Impor EV - Selular id

Share This
Responsive Ads Here

 

Rencana Tesla Jajaki Pasar India Terkendala Skema Impor EV

tesla-dud

Selular.ID – Tesla mengemukakan keinginannya untuk menjajaki pasar India yang memiliki potensi besar dalam perdagangan kendaraan listrik (EV). Namun, keinginan tersebut terkendala masalah skema tarif impor EV, lantaran produk Tesla masuk dalam kategori kendaraan yang dikenakan tarif 100% dari harga asli.

Chief Financial Officer Tesla, Vaibhav Taneja belum lama ini mengatakan, Tesla ingin masuk ke pasar India karena potensi besar yang belum tergarap. Skema tarif impor yang panas membuat Tesla masih harus berhati-hati dalam menyusun rencana untuk bisa mewujudkannya.

Mengutip Telegraph India, Taneja mengatakan, Tesla sudah bergerak memasuki pasar India. Setidaknya, kini sedang berlangsung negosiasi perdagangan bilateral antara Amerika Serikat (AS) dan India, untuk mencari solusi impor Tesla ke India, agar tidak membebankan kepada konsumen.

“Kami sudah cukup lama berupaya untuk masuk ke India. India memang pasar yang sangat menantang,” kata Taneja.

Baca juga: Tony Blair Sebut Era AI Serupa Zaman Revolusi Industri

Sebagai gambaran, Tesla Model 3 dibanderol mulai dari sekitar $44.000 dari harga asli di AS. Namun, skema tarif impor kendaraan EV mewah di India membuat Tesla akan menjadi dua kali lipat saat tiba di India. Itu karena tarif impor EV Tesla yang termasuk kategori barang mewah dikenakan biaya 100% dari harga asli di AS.

Menyadur New India Express, tarif impor EV untuk benda mewah akan dikenakan biaya 100% jika harga impor di atas $40.000. Sementara, harga impor dibawah $40.000, dikenakan bea 70%.

Bea impor 15% berlaku untuk perusahaan yang sudah berinvestasi sebesar $500 juta di India, dan memiliki pabrik di India. Syarat lain adalah, harus menggunakan bahan lokal minimal 25% yang berlaku selama 3 tahun. Setelah 5 tahun, kandungan barang lokal harus ditingkatkan menjadi 50% dalam produksi EV. Harga pasar yang dijual minimal $35.000.

Jika Tesla bisa mentaati aturan tersebut, Tesla masih bisa mengimpor kendaraan rakitan penuh dari AS ke India dengan pembatasan unit kendaraan maksimal 40.000 unit mobil listrik selama lima tahun, dengan batas 8.000 unit per tahun.

Selain masalah aturan impor di India, Tesla juga harus bekerja keras mendirikan stasiun pengisian kendaraan listrik atau SPKL di India. Itu perlu dilakukan lantaran India masih minim diisi kendaraan listrik. Hanya ada 2% kendaraan listrik di India dari seluruh jumlah kendaraan yang ada.

Baca juga: XLSmart Resmi Beroperasi, Ini Target CEO Rajeev Sethi

Dalam pemberitaan Reuters, dalam beberapa pekan terakhir Tesla telah merampungkan instalasi show room untuk unit EVnya, meski dalam status menyewa bangunan. Data bea cukai komersial pada Maret menunjukkan, Tesla sudah mengimpor model Y ke India, yang dipasok dari pabrik Jerman, dengan nilai penjualan per-unit $46.000.

“Mobil yang sama yang kami kirimkan itu menjadi 100% lebih mahal dibandingkan harga aslinya. Ini tentu menimbulkan banyak kekhawatiran. Orang-orang merasa mereka membayar terlalu mahal untuk mobil tersebut. Itulah mengapa kami sangat berhati-hati mencari tahu kapan waktu yang tepat untuk masuk ke pasar India,” kata Vaibhav Taneja.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Rahmawati Fitria Tia
Rahmawati Fitria Tia

Selular.ID – Tesla mengemukakan keinginannya untuk menjajaki pasar India yang memiliki potensi besar dalam perdagangan kendaraan listrik (EV). Namun, keinginan tersebut terkendala masalah skema tarif impor EV, lantaran produk Tesla masuk dalam kategori kendaraan yang dikenakan tarif 100% dari harga asli.

Chief Financial Officer Tesla, Vaibhav Taneja belum lama ini mengatakan, Tesla ingin masuk ke pasar India karena potensi besar yang belum tergarap. Skema tarif impor yang panas membuat Tesla masih harus berhati-hati dalam menyusun rencana untuk bisa mewujudkannya.

Mengutip Telegraph India, Taneja mengatakan, Tesla sudah bergerak memasuki pasar India. Setidaknya, kini sedang berlangsung negosiasi perdagangan bilateral antara Amerika Serikat (AS) dan India, untuk mencari solusi impor Tesla ke India, agar tidak membebankan kepada konsumen.

“Kami sudah cukup lama berupaya untuk masuk ke India. India memang pasar yang sangat menantang,” kata Taneja.

Baca juga: Tony Blair Sebut Era AI Serupa Zaman Revolusi Industri

Sebagai gambaran, Tesla Model 3 dibanderol mulai dari sekitar $44.000 dari harga asli di AS. Namun, skema tarif impor kendaraan EV mewah di India membuat Tesla akan menjadi dua kali lipat saat tiba di India. Itu karena tarif impor EV Tesla yang termasuk kategori barang mewah dikenakan biaya 100% dari harga asli di AS.

Menyadur New India Express, tarif impor EV untuk benda mewah akan dikenakan biaya 100% jika harga impor di atas $40.000. Sementara, harga impor dibawah $40.000, dikenakan bea 70%.

Bea impor 15% berlaku untuk perusahaan yang sudah berinvestasi sebesar $500 juta di India, dan memiliki pabrik di India. Syarat lain adalah, harus menggunakan bahan lokal minimal 25% yang berlaku selama 3 tahun. Setelah 5 tahun, kandungan barang lokal harus ditingkatkan menjadi 50% dalam produksi EV. Harga pasar yang dijual minimal $35.000.

Jika Tesla bisa mentaati aturan tersebut, Tesla masih bisa mengimpor kendaraan rakitan penuh dari AS ke India dengan pembatasan unit kendaraan maksimal 40.000 unit mobil listrik selama lima tahun, dengan batas 8.000 unit per tahun.

Selain masalah aturan impor di India, Tesla juga harus bekerja keras mendirikan stasiun pengisian kendaraan listrik atau SPKL di India. Itu perlu dilakukan lantaran India masih minim diisi kendaraan listrik. Hanya ada 2% kendaraan listrik di India dari seluruh jumlah kendaraan yang ada.

Baca juga: XLSmart Resmi Beroperasi, Ini Target CEO Rajeev Sethi

Dalam pemberitaan Reuters, dalam beberapa pekan terakhir Tesla telah merampungkan instalasi show room untuk unit EVnya, meski dalam status menyewa bangunan. Data bea cukai komersial pada Maret menunjukkan, Tesla sudah mengimpor model Y ke India, yang dipasok dari pabrik Jerman, dengan nilai penjualan per-unit $46.000.

“Mobil yang sama yang kami kirimkan itu menjadi 100% lebih mahal dibandingkan harga aslinya. Ini tentu menimbulkan banyak kekhawatiran. Orang-orang merasa mereka membayar terlalu mahal untuk mobil tersebut. Itulah mengapa kami sangat berhati-hati mencari tahu kapan waktu yang tepat untuk masuk ke pasar India,” kata Vaibhav Taneja.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages