Alasan Elon Musk Mundur dari Pemerintahan AS, Tak Lagi Sejalan dengan Trump? - Kompas - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Alasan Elon Musk Mundur dari Pemerintahan AS, Tak Lagi Sejalan dengan Trump? - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

 Internasional,

Alasan Elon Musk Mundur dari Pemerintahan AS, Tak Lagi Sejalan dengan Trump?

67b3013d5adf6

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Elon Musk, bos Tesla dan SpaceX, resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari pemerintahan Donald Trump. 

Musk selama ini menjabat sebagai pegawai pemerintah khusus di Departemen Efisiensi Pemerintahan AS, yang dikenal dengan nama DOGE. 

Meski pengunduran diri ini sudah direncanakan, waktunya memicu banyak spekulasi, terutama karena terjadi tepat setelah Musk mengkritik kebijakan utama Trump soal anggaran negara.

Baca juga: Elon Musk Mundur dari Penasihat Presiden Usai Kritik RUU Andalan Trump

Aturan Baru Trump: Visa Belajar Disetop, Medsos Pelamar Diperiksa, dan Dana Hibah Harvard Dihentikan

Peran Musk di pemerintahan: Pangkas anggaran, PHK massal

Elon Musk ditunjuk sebagai Special Government Employee sejak awal 2025, sebuah posisi yang mengizinkannya bekerja di pemerintahan hingga 130 hari per tahun. 

Tugas utamanya adalah memangkas anggaran federal dan merampingkan birokrasi.

Di bawah kepemimpinannya, DOGE berhasil memangkas sekitar 260.000 posisi dari total 2,3 juta pegawai sipil pemerintah federal. 

Namun, pemangkasan ini tidak lepas dari perdebatan. Beberapa pegawai yang dianggap seharusnya tidak terkena dampak justru dipecat, termasuk pegawai penting dalam program nuklir nasional. 

Bahkan, beberapa hakim federal memerintahkan agar pegawai yang dipecat secara tidak sah dikembalikan ke posisinya.

Kritik terhadap RUU anggaran Trump

Keputusan Musk mundur dari pemerintahan AS datang sehari setelah ia menyuarakan kekecewaannya terhadap RUU anggaran terbaru. 

Dalam wawancara dengan CBS News, Musk menyebut rancangan anggaran tersebut sebagai sesuatu yang “besar dan indah”, namun menambahkan dengan sindiran, “Sebuah RUU bisa jadi besar, atau indah, tapi tidak bisa dua-duanya.”

Baca juga: Elon Musk Dukung Anggota Kongres yang Ingin Memakzulkan Hakim Penentang Trump

Sebagai informasi, RUU anggaran Trump yang dimaksud menawarkan potongan pajak dalam skala triliunan dolar dan peningkatan besar anggaran pertahanan, namun juga meningkatkan defisit negara secara signifikan. 

Musk mengatakan, kebijakan ini bertentangan dengan misi DOGE yang ia pimpin. 

"Saya rasa ini justru merusak kerja keras yang sudah kami lakukan," ujarnya.

Ingin kembali fokus berbisnis

Musk juga mengakui bahwa dirinya menjadi “sasaran tembak” atas berbagai persoalan di pemerintahan, meskipun tidak semua hal berada di bawah kendalinya. 

"DOGE jadi kambing hitam untuk segala hal," katanya dalam wawancara dengan Washington Post. 

Akibat tekanan publik dan internal, ia mengumumkan akan kembali fokus memimpin perusahaannya.

Keputusan ini juga berkaitan dengan performa Tesla yang tengah menurun. 

Penjualan mobil listrik Tesla turun 13 persen dalam tiga bulan pertama 2025—penurunan terbesar dalam sejarah perusahaan. 

Saham Tesla sempat anjlok hingga 45 persen dan meskipun sudah mulai pulih, masih tercatat turun sekitar 10 persen.

Protes terhadap Tesla juga marak terjadi. Aktivis yang kontra terhadap kebijakan efisiensi anggaran kerap menggelar unjuk rasa di diler Tesla.

Bahkan, beberapa mobil dan stasiun pengisian daya dirusak, yang membuat Musk merasa geram.

Baca juga: Elon Musk Bujuk Trump Batalkan Kebijakan Tarif Impor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

China, Korea Utara dan Rusia Kompak Kecam Golden Dome AS

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages