Driver Ojol dan Kurir Serentak Off Bid, Aplikator Pastikan Layanan Tetap Normal Halaman all - Kompas
/data/photo/2025/03/11/67cfa7029b2dd.jpg)
KOMPAS.com – Sejumlah aplikator layanan transportasi daring memastikan operasional tetap berjalan normal pada Selasa (20/5/2025), meskipun ada rencana aksi unjuk rasa oleh pengemudi ojek online (ojol).
Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza R. Munusamy mengatakan layanan Grab akan tetap beroperasi seperti biasa.
“Untuk besok (demo ojol 20 Mei 2025), sama seperti kanal komunikasi selalu terbuka untuk mitra pengemudi kita ke Grab. Untuk besok spesifik operasional usaha Grab akan tetap berlangsung seperti biasa, tidak ada perubahan,” ujar Tirza dalam pertemuan bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Jakarta, Senin, dilansir Antara.
Baca juga: Tak Semua Ojol Ikut Demo Off Bid Nasional Hari ini
Sejumlah Ojol Tak Ikut Demo, Pilih Antre Angkut Penumpang di Stasiun Tanah Abang
Pernyataan itu disampaikan merespons rencana aksi dari sekitar 500 ribu pengemudi ojol yang akan mematikan aplikasi dan menggelar unjuk rasa serentak.
Tirza menegaskan sistem Grab tetap mengalokasikan permintaan layanan ke mitra lain jika ada kendala menemukan pengemudi.
“Enggak perlu khawatir juga kalau seandainya memang kesulitan dapat driver, sistem kita akan otomatis mengalokasikan ke mitra-mitra pengemudi lainnya karena kita tahu bahwa mitra-mitra pengemudi tetap harus mencari nafkahnya besok juga, jadi kita juga mencoba melindungi mereka,” katanya.
Grab juga mengimbau pengguna merencanakan perjalanan lebih awal untuk menghindari potensi keterlambatan di area terdampak demo.
Government Relations Specialist Maxim Indonesia Muhammad Rafi Assagaf juga meminta mitra tetap beroperasi seperti biasa.
“Memang kami juga imbau ke driver-driver, kami mohon juga tetap bijaksana, juga bisa datang ke kantor kami kalau misalkan memang ada keluh kesah,” ucap Rafi.
Baca juga: Demo Ojol Aksi 205 Hari Ini, Ini 5 Tuntutan yang Disuarakan Pengemudi
Presiden Gojek Catherine Hindra Sutjahyo menyebut kanal komunikasi internal tetap terbuka agar mitra bisa menyampaikan pertanyaan secara langsung.
Ia menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan dalam ekosistem digital transportasi yang mencakup jutaan mitra, konsumen, dan pelaku UMKM.
Direktur Bisnis InDrive Ryan Rwanda mengatakan mitranya jarang terlibat dalam aksi demonstrasi dan tidak sebanyak aplikator lain.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meminta aplikator rutin berdialog dengan pengemudi dan pengguna. Forum itu diharapkan bisa menjaring isu-isu krusial yang belum terjawab selama ini.
“Kami ingin ke depan ada semacam gathering atau pertemuan yang sifatnya rutin, baik dengan mitra maupun dengan para customer, maupun juga dengan para pelaku usaha yang lain yang terkait dalam sebuah ekosistem ini,” ujar Dudy.
Garda Indonesia, asosiasi pengemudi ojol, sebelumnya menyatakan akan menggelar aksi akbar pada Selasa, 20 Mei 2025. Aksi dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan pelanggaran potongan aplikasi oleh aplikator.
Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Jakarta dan Jabodetabek atas potensi gangguan lalu lintas akibat unjuk rasa.
“Kota Jakarta akan diserbu pengemudi ojek online gabungan roda dua dan roda empat dalam rangka aksi unjuk rasa akbar dan reuni aspirasi aksi akbar 205,” kata Igun.
Unjuk rasa menyoroti dugaan pelanggaran terhadap Kepmenhub KP Nomor 1001 Tahun 2022 yang mengatur potongan maksimal 20 persen. Para pengemudi menilai aplikator mengambil potongan hingga 50 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Cara Mengelola Keuangan untuk Anda yang Berpenghasilan Tak Tetap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar