Ketum Garda: Dilarang Ambil Order Saat Demo Ojol 20 Mei, Nekat Tanggung Risiko Sendiri - Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, meminta pengemudi ojol agar tidak mengambil order saat aksi unjuk rasa pada Selasa (20/5/2025).
Menurut dia, pengemudi ojol akan menanggung risiko jika nekat melayani penumpang.
"Ya ada resiko yang harus ditanggung sendiri berarti mereka ini yang mengaktifkan orderan sengaja memprovokasi," ucapnya saat dihubungi Senin (19/5/2025).
Risiko Ditanggung Sendiri Jika Nekat Melayani Penumpang Saat Aksi
Menurutnya, tindakan rekan-rekan ojol di lapangan tidak bersifat razia.
Namun apabila ditemukan di jalan tidak hanya ojol motor tetapi kendaraan roda empat hingga angkutan barang akan dilakukan tindakan.
"Iya siapapun mau taksi online maupun apa kayak Lalamove, Delivery, segala macam yang mobil-mobil bak itu harus ikut," imbuhnya.
Baca juga: Off Bid Massal, Asosiasi Ojol Garda Indonesia Matikan Aplikasi 24 Jam pada 20 Mei 2025
Dalam keterangan tertulisnya, ojek online dan taksi online sedang memperjuangkan hak dan keadilan atas tidak ada ketegasan dari pihak regulator dalam hal ini Pemerintah RI yang mendiamkan terjadinya pelanggaran regulasi secara berlarut-larut sejak tahun 2022.
Atas hal itu aksi demonstrasi yang rencananya digelar di Jakarta Selasa (20/5/2025) adalah puncak kekecewaan rekan-rekan pengemudi online.
Massa ojol gabungan roda dua dan roda empat akan menyebar ke seluruh wilayah kota Jakarta secara masif mencari lokasi-lokasi berkaitan dengan tempat layanan perusahaan aplikasi.
Rencana Aksi Demo Massal Ojol di Jakarta pada 20 Mei 2025
Aksi akan dilakukan mulai jam 13.00 WIB hingga tuntutan massa diterima oleh Pemerintah, DPR RI dan aplikator menyatakan setuju patuhi regulasi Pemerintah RI.
Tuntutan aksi di antaranya Presiden RI dan Menteri Perhubungan memberikan sanksi tegas kepada perusajaan aplikasi pelanggar regulasi Pemerintah RI / Permenhub PM No.12 tahun 2019, Kepmenhub KP No.1001 tahun 2022.
Kemudian DPR RI Komisi V agar menggelar RDP gabungan Kemenhub, Asosiasi, Aplikator, potongan aplikasi 10 persen, revisi tarif penumpang (hapus aceng, slot, hemat, prioritas dll), dan tetapkan tarif layanan makanan dan kiriman barang, libatkan asosiasi, regulator, aplikator dan YLKI.
Berikut titik-titik aksi massa ojol meliputi Kemenhub, Istana Merdeka, DPR RI, kantor-kantor aplikasi, semua lokasi yang berhubungan dengan perusahaan aplikasi.
Baca juga: Wamenaker Support Aksi Turun ke Jalan Driver Ojol Besok: Secara Substansial Kita Dukung
Tanggapan Polisi
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan belum menyiapkan rekayasa lalu lintas.
Pihak kepolisian masih mencermati potensi massa yang ikut dalam aksi demo tersebut.
"Nanti akan kita lihat dulu potensi massa dan lokasi titik kumpul sekiranya perlu dilakukan rekayasa," ungkapnya dalam keterangan Senin (19/5/2025).
Argo menyebut informasi demo sudah diterima Ditlantas Polda Metro Jaya.
Hanya saja berapa jumlah pasti ojek online ikut dalam demonstrasi masih belum diketahui.
"Sudah ada info nanti saya cek lg ya ke intel," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar