Komunitas Ojek Online di Jaktim Ini Tegaskan Tak Ikut Aksi Nasional hari ini, Begini Alasannya - Halaman all - Tribunnews - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Komunitas Ojek Online di Jaktim Ini Tegaskan Tak Ikut Aksi Nasional hari ini, Begini Alasannya - Halaman all - Tribunnews

Share This
Responsive Ads Here

 

Komunitas Ojek Online di Jaktim Ini Tegaskan Tak Ikut Aksi Nasional hari ini, Begini Alasannya - Halaman all - Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah ramainya rencana Aksi Ojol Nasional 205, Unit Reaksi Cepat (URC) komunitas ojol Jakarta Timur memilih untuk tidak terlibat dalam aksi yang dinilai berpotensi memperkeruh suasana sosial. 

Dalam pernyataannya yang diterima, URC Jaktim menyatakan komitmen menjaga netralitas dan stabilitas, serta menolak segala bentuk gerakan yang mengarah pada politisasi komunitas ojek online.

Koordinator URC Jakarta Timur, Achsanul Solichin, menilai bahwa perjuangan ojol semestinya tetap berada pada jalur aspiratif dan tidak dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu.

“Kami tidak ingin gerakan yang seharusnya murni memperjuangkan kesejahteraan pengemudi malah berubah menjadi alat politik. Ini sangat merugikan citra dan semangat solidaritas ojol itu sendiri,” ujarnya kepada wartawan, Senin (19/5/2025).

Alih-alih turun ke jalan, URC Jaktim mendorong pendekatan dialog sebagai mekanisme penyampaian aspirasi yang lebih berkelanjutan. 

Bagi mereka, menjaga komunikasi yang sehat dengan pemangku kebijakan menjadi kunci agar suara ojol tetap didengar tanpa menimbulkan kegaduhan publik.

Achsanul mengingatkan bahwa perpecahan di kalangan ojol hanya akan melemahkan perjuangan kolektif. 

Dia pun mengajak seluruh komunitas untuk tetap bersatu dan berpikir jangka panjang.

“Ojol adalah bagian penting dari kehidupan kota. Jangan sampai kita diseret pada dinamika yang justru menjauhkan kita dari tujuan utama, kesejahteraan bersama,” pungkasnya. 

Sebelumnya, Asosiasi Pengemudi Ojek Online (Garda) Indonesia menyatakan akan melakukan aksi mematikan aplikasi atau offbid massal pada 20 Mei 2025 mendatang.

Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari unjuk rasa besar bertajuk Aksi 205 yang akan berlangsung serentak di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta.

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menjelaskan aksi offbid massal ini bertujuan memberikan tekanan kepada aplikator yang dinilai melanggar regulasi dan merugikan pengemudi online roda dua dan roda empat.

"Kami perkirakan pemesanan apapun melalui aplikasi akan lumpuh sebagian ataupun total," ujar Igun dalam keterangan persnya, Sabtu (17/5/2025).

Aksi ini tidak hanya terpusat di Jakarta, namun juga akan digelar di Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Manado, dan Ambon.

Diperkirakan, sekitar 500.000 pengemudi online akan terlibat, baik melalui aksi langsung di lapangan maupun dengan mematikan aplikasi sebagai bentuk protes.

Garda Indonesia meminta masyarakat memahami aksi tersebut sebagai bentuk pembelajaran terhadap aplikator yang dianggap mengabaikan regulasi sejak tahun 2022.

"Selama ini kami sudah sangat bersabar, tapi aplikator tetap melakukan pelanggaran. Kami berharap Pemerintah tidak tinggal diam," tegas Igun.

Unjuk rasa akbar ini juga akan memusatkan aksi di Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan, dan DPR RI, yang diperkirakan akan menyebabkan kemacetan di sejumlah wilayah Jakarta.

Garda Indonesia pun meminta maaf kepada masyarakat atas potensi terganggunya aktivitas harian.

Pihaknya menekankan aksi offbid massal merupakan bentuk ketegasan terhadap aplikator yang melanggar, sembari mengingatkan agar pemerintah segera bertindak mengatasi persoalan ini.

Baca juga: Ketum Garda: Dilarang Ambil Order Saat Demo Ojol 20 Mei, Nekat Tanggung Risiko Sendiri

"Maka masyarakat Jakarta dan Indonesia agar memaklumi aksi offbid ini sebagai pembelajaran kami kepada pihak aplikator-aplikator pelanggar regulasi,” pungkas Igun. 

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages