Media Sosial,Internet
Monetisasi makin gencar, meta uji iklan video di Threads

Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, terus mencari cara untuk memaksimalkan monetisasi di platform miliknya.
Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, terus mencari cara untuk memaksimalkan monetisasi di platform miliknya. Kali ini, kabar terbaru mengungkap bahwa Meta akan mulai menguji coba iklan video di Threads—aplikasi microblogging yang diluncurkan sebagai pesaing Twitter/X.
Dilansir dari Engadget, uji coba ini menandai langkah strategis Meta untuk meningkatkan pendapatan iklan sekaligus menguji respons pengguna terhadap konten promosi di platform yang awalnya fokus pada interaksi berbasis teks.
Sejak diluncurkan Juli 2023, Threads dikenal sebagai alternatif sederhana untuk berbagi pesan singkat, mirip Twitter. Namun, Meta terus menambahkan fitur baru seperti reply controls, pinned posts, dan integrasi dengan Instagram untuk memperluas daya tariknya. Kehadiran iklan video menjadi sinyal bahwa Meta ingin menjadikan Threads tidak hanya sebagai ruang obrolan, tetapi juga platform yang mendukung konten multimedia—sejalan dengan tren industri media sosial yang semakin mengedepankan video.
Menurut laporan Engadget, iklan video di Threads akan muncul di feed utama pengguna, serupa dengan format yang ada di Instagram Reels atau Facebook Feed. Iklan ini diharapkan bisa diintegrasikan secara alami tanpa mengganggu pengalaman pengguna. Meski belum diumumkan secara resmi, uji coba kemungkinan akan dilakukan secara bertahap di wilayah tertentu sebelum diluncurkan global.
Meta juga disebut sedang mengeksplorasi format iklan lain, seperti sponsored posts atau kolaborasi dengan kreator konten. Namun, video dianggap sebagai prioritas utama mengingat tingginya engagement konten visual di platform seperti TikTok dan YouTube Shorts.
Pengenalan iklan video di Threads menuai pro-kontra. Di satu sisi, iklan diperlukan untuk mendukung keberlanjutan platform, terutama karena Threads masih gratis untuk digunakan. Di sisi lain, pengguna khawatir iklan akan mengganggu kesederhanaan Threads yang selama ini minim distraksi. Beberapa netizen di media sosial bahkan menyebut langkah ini bisa membuat Threads "kehilangan jati diri" sebagai platform obrolan ringkas.
Meta sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait kebijakan privasi atau batasan frekuensi iklan. Namun, perusahaan diprediksi akan mengambil pendekatan hati-hati agar tidak memicu eksodus pengguna, seperti yang pernah terjadi saat Instagram mencoba memprioritaskan konten video Reels.
Uji coba iklan video di Threads memperlihatkan ambisi Meta untuk bersaing ketat dengan platform seperti X (Twitter) dan TikTok. Jika berhasil, langkah ini bisa membuka aliran pendapatan baru sekaligus menarik lebih banyak brand dan advertiser ke Threads. Namun, kesuksesannya bergantung pada bagaimana Meta menyeimbangkan monetisasi dengan kepuasan pengguna.
Selain iklan, Meta dikabarkan sedang mengembangkan fitur cross-posting antara Threads dan Instagram, serta opsi verifikasi berbayar ala Twitter Blue. Kombinasi ini diharapkan bisa membuat Threads menjadi platform yang lebih menarik bagi kreator dan bisnis.
Uji coba iklan video di Threads adalah langkah logis Meta dalam menghadapi persaingan ketat di dunia media sosial. Meski berpotensi menimbulkan kritik, inisiatif ini bisa menjadi kunci untuk mempertahankan relevansi Threads di tengah dominasi TikTok dan X. Bagi pengguna, harapannya Meta mampu menyajikan iklan yang relevan dan tidak mengganggu—sehingga Threads tetap menjadi ruang nyaman untuk berinteraksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar