Shopee yang Makin Cuan & Badai Pemecatan Karyawannya - Teknologi -

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sea Limited (NYSE: SE) induk perusahaan Shopee, mencetak kinerja keuangan yang memukau pada kuartal I-2025. Hal ini didorong oleh lonjakan pesanan dan peningkatan profitabilitas Shopee di pasar Asia dan Brasil.
Dalam laporan keuangan yang dirilis pekan lalu, Sea mencatat pendapatan grup sebesar US$4,8 miliar, naik 29,6% secara tahunan. Laba bersih perusahaan melonjak menjadi US$410,8 juta, berbalik dari rugi US$23 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Namun sorotan utama datang dari lini e-commerce mereka, Shopee, yang mencetak rekor Gross Merchandise Value (GMV) sebesar US$28,6 miliar atau naik 21,5% dibandingkan tahun lalu.
Jumlah pesanan juga melonjak 20,5% menjadi 3,1 miliar, menjadikan kuartal ini sebagai periode tertinggi dalam sejarah perusahaan.
Pendapatan Shopee dari marketplace naik 28,7% menjadi US$3,1 miliar. Dari angka ini, pendapatan inti—yang terdiri dari biaya transaksi dan iklan—melonjak 39,2% menjadi US$2,4 miliar.
Yang juga menarik, EBITDA yang disesuaikan dari unit e-commerce melonjak ke US$264,4 juta, berbalik dari minus US$21,7 juta tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa Shopee tidak hanya tumbuh dari sisi volume, tapi juga berhasil mengendalikan biaya dan meningkatkan margin.
Sayangnya, data-data tersebut tak seindah fakta yang dihadapi oleh para karyawannya. Termasuk Shopee di Indonesia.
Gelombang PHK Shopee
Shopee Indonesia telah melakukan beberapa gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak pertengahan 2022 sebagai bagian dari strategi efisiensi operasional.
Badai PHK dimulai dari Juni 2022 kala itu Shopee melakukan PHK pada unit bisnis ShopeeFood. Kemudian pada September 2022, sebanyak 187 karyawannya atau sekitar 3% dari total 6 ribuan karyawan terkena PHK.
Pada November 2022, Shopee juga kembali melakukan PHK pada divisi SDM-nya. Tak cuma itu pada 2023 dan 2024 tercatat laporan bahwa sudah 1.000 karyawan Shopee yang terkena PHK.
Terbaru pada 2025, tepatnya di bulan April, Shopee juga melakukan layoff pada 1 divisi. “Hampir kerja 8 tahun di Shopee […]. Tapi hidup setelah kena layoff dari Shopee juga tak semudah itu,” ungkap pengakuan karyawan yang terkena PHK di sosial media TikTok dikutip Jumat (23/5/2025).
Bahkan pengakuan tersebut memantik banyak komentar lainnya yang mengaku juga sebagai ‘korban’ dari PHK Shopee.
“Aku dan teman-temanku di Shopee solo project video sekitar 300 orang kena layoff. Sedih banget […],” terang komentar tersebut.
Gelombang PHK di Indonesia
Lingkungan dunia pekerjaan Indonesia menjelang pertengahan tahun atau Mei 2025 ini terbilang cukup mengkhawatirkan, dengan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tinggi.
Teranyar, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melaporkan jumlah PHK yang terjadi di seluruh Indonesia per 20 Mei ini mencapai 26.455 orang, mengalami kenaikan lebih dari 10% dari laporan PHK per 23 April lalu yang sebanyak 24.036 orang.
Jika disimulasikan sejak awal tahun atau 1 Januari 2025 ini, total angka tersebut mencerminkan setidaknya terdapat sebanyak 188 pekerja terkena PHK dari perusahaan dalam waktu hanya sehari saja.
Laporan Dunia Ketenagakerjaan terbaru Badan Pusat Statisitik (BPS) per Februari lalu juga menyuguhkan data jika pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang.
Pada saat yang sama, juga terjadi kenaikan tren pengangguran pada lulusan perguruan tinggi, sekaligus menambah sinyal mengkhawatirkan tentang makin sulitnya ketersediaan lapangan kerja yang mampu menyerap.
Berdasarkan data yang sama, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia tersebut mencapai 4,76%, sekaligus menjadi rasio terendah setelah masa pandemi Covid-19 lalu.
Dari jumlah angka pengangguran tersebut, lulusan SMA menyumbang porsi pengangguran terbesar yaitu hingga 28,01%, lalu tamatan SMK sebanyak 22,37%, disusul lulusan SD atau lebih rendah sebanyak 17,09%.
Kemudian, tamatan SMP turut menyumbang pengangguran sekitar 16,20%. Disusul oleh pengangguran tamatan diploma IV hingga S-3 sebanyak 13,89%, juga lulusan diploma I-III mencapai 2,44%.
(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar