Tak Mampu Kalahkan Hamas, Politikus Israel Sebut Konflik Gaza sebagai Perang Penipuan | Sindonews - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Tak Mampu Kalahkan Hamas, Politikus Israel Sebut Konflik Gaza sebagai Perang Penipuan | Sindonews

Share This
Responsive Ads Here

 dunia Internasional,Konflik Timur Tengah

Tak Mampu Kalahkan Hamas, Politikus Israel Sebut Konflik Gaza sebagai Perang Penipuan | Halaman Lengkap

tak-mampu-kalahkan-hamas-politikus-israel-sebut-konflik-gaza-sebagai-perang-penipuan-myn
alt-logo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Sabtu, 24 Mei 2025 - 16:14 WIB

Tak Mampu Kalahkan Hamas,...

Politikus Israel sebut konflik Gaza sebagai perang penipuan. Foto/X/@front_ukrainian

GAZA 

-

Israel 

sekarang "tidak mampu menaklukkan Hamas". Itu diungkapkan anggota parlemen Likud Amit Halevi, yang dikutip oleh media Israel Yedioth Ahronoth. Dia juga menyebut konflik di Gaza sebagai perang penipuan.

"Kami telah berperang selama 20 bulan dengan rencana yang gagal dan Israel tidak berhasil menghancurkan Hamas. Kami tahu dalam semua perang bagaimana menaklukkan musuh kami, tetapi kami sekarang tidak mampu menaklukkan Hamas.

"Ini adalah perang penipuan dan mereka berbohong kepada kami mengenai prestasi mereka."

Sementara itu. Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, mengecam pengeboman Israel terhadap sebuah rumah milik dokter Palestina Alaa dan Hamdi Al-Najjar pada hari Jumat, yang menewaskan sembilan dari 10 anak mereka.

Mengomentari sebuah video yang dipublikasikan oleh Mads Gilbert, seorang dokter Norwegia yang menjadi relawan di Palestina, Albanese mengatakan serangan itu menggambarkan "pola sadis yang jelas dari fase baru genosida".

Alaa Al-Najjar, seorang dokter anak di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, dilaporkan menerima jenazah anak-anaknya saat bekerja.

Baca Juga: Apa Bawa Nyamuk? Strategi Tameng Manusia yang Dilakukan Israel di Gaza

Selanjutnya, kelompok aktivis veteran militer Israel Breaking the Silence telah membagikan klip video para demonstran yang berpartisipasi dalam pawai di dekat perbatasan antara Gaza dan Israel dan menyerukan penghentian perang.

“Kami datang ke sini untuk mengakhiri perang yang mengerikan ini,” kata salah satu peserta Israel.

“Ini adalah bencana kemanusiaan yang menjijikkan yang menjadi tanggung jawab kita, dan sudah saatnya perang ini berakhir,” katanya.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk yang menyerukan agar pembunuhan dihentikan sementara beberapa orang memukul drum dan instrumen lainnya.

Kemudian, jajak pendapat baru, yang dilakukan oleh jaringan televisi Israel Channel 12, menanyakan kepada responden apakah Perdana Menteri Netanyahu lebih tertarik untuk tetap berkuasa daripada memenangkan perang atau membebaskan tawanan yang tersisa di Gaza.

Sekitar 55 persen responden mengatakan mereka percaya Netanyahu melihat tetap berkuasa sebagai tujuan utamanya, sementara hanya 36 persen mengatakan mereka percaya mengembalikan tawanan adalah yang terpenting bagi perdana menteri.

Ketika pengembalian tawanan ditukar dengan "memenangkan perang", tanggapannya tetap kurang lebih sama.

Ketika ditanya mengapa tidak ada kesepakatan tawanan untuk gencatan senjata lagi, sekitar 53 persen responden mengatakan mereka percaya itu karena alasan politik.

(ahm)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

3 Penyebab Para Jenderal...

3 Penyebab Para Jenderal Israel Sudah Tak Ingin Serang Gaza

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages