Takut Disanksi AS, Malaysia Batal Rencana Gunakan Chip Ascend Milik Huawei - Selular ID - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Takut Disanksi AS, Malaysia Batal Rencana Gunakan Chip Ascend Milik Huawei - Selular ID

Share This
Responsive Ads Here

 

Takut Disanksi AS, Malaysia Batal Rencana Gunakan Chip Ascend Milik Huawei - Selular

Huawei sendiri baru saja meluncurkan dua chip AI baru, Ascend 910C dan 910D, yang dianggap sebagai pesaing utama chip Nvidia H20.

Selular.ID – Pemerintah Malaysia menarik kembali sumber GPU untuk proyek infrastruktur AI, setelah sebelumnya menyatakan bahwa mereka adalah yang pertama di kawasan tersebut yang mengaktifkan sistem cloud AI berdaulat menggunakan GPU Huawei Ascend untuk memberi daya pada server.

Seperti dilaporkan Bloomberg, Wakil Menteri Kementerian Komunikasi Teo Nie Ching mengatakan dalam pidatonya pada Senin (19/5) bahwa “ini adalah yang pertama dari jenisnya di luar Tiongkok”, dengan sistem AI awal yang didukung oleh delapan GPU Huawei Ascend.

Teo menambahkan bahwa negara tersebut berencana untuk menggunakan 3.000 GPU Huawei pada 2026.

Namun Teo kemudian menarik kembali pernyataannya tentang Huawei tanpa penjelasan, tulis Bloomberg.

Bloomberg menambahkan bahwa, seorang perwakilan Huawei mengatakan bahwa mereka belum menjual chip Ascend ke Malaysia.

Surat kabar lokal Malaysia-China Insight, juga menghapus Huawei dari artikel asli, yang tampaknya ditemukan oleh kepala AI dan kripto Presiden Donald Trump David Sacks, yang menulis di platform X.

Baca Juga: Chip-chip Canggih Buatan Huawei Jadi Sasaran Pembatasan AS

“Seperti yang telah saya peringatkan, tumpukan lengkap China ada di sini.”

Sebelumnya, Departemen Perdagangan AS telah memperingatkan perusahaan-perusahaan domestik pada minggu lalu, bahwa penggunaan chip AI daratan, termasuk IC Ascend Huawei, berisiko melanggar kontrol ekspor.

Untuk diketahui, AS kembali mengetatkan pengawasan terhadap teknologi China dengan merilis aturan baru yang melarang penggunaan chip kecerdasan buatan (AI) milik Huawei, Ascend, di seluruh dunia, termasuk di China sendiri.

Larangan ini diumumkan oleh Bureau of Industry and Security (BIS) di bawah Departemen Perdagangan AS, pada 13 Mei 2025.

Aturan baru ini mempertegas menggunakan chip AI Ascend tanpa izin resmi dianggap sebagai pelanggaran terhadap kontrol ekspor AS.

Tujuannya adalah mencegah teknologi buatan AS digunakan untuk melatih dan menjalankan model AI China yang berpotensi digunakan untuk kepentingan negara pesaing.

“Kami akan menjalankan strategi inklusif dan berani dengan negara-negara terpercaya, sekaligus mencegah teknologi ini jatuh ke tangan musuh,” ungkap Departemen Perdagangan AS dalam pernyataannya, seperti dikutip Bloomberg, pada Rabu (14/5).

Peringatan tersebut dilatarbelakangi oleh kekhawatiran model AI yang dilatih menggunakan chip buatan AS dapat digunakan untuk memperkuat kecanggihan teknologi China dalam bidang militer, pengawasan, dan intelijen.

Huawei sendiri baru saja meluncurkan dua chip AI baru, Ascend 910C dan 910D, yang dianggap sebagai pesaing utama chip Nvidia H20.

Keberhasilan ini menciptakan tekanan politik di Washington, karena dianggap dapat memperkuat posisi China di bidang teknologi AI.

Baca Juga: Kontribusi Operator Telekomunikasi bagi Perekonomian Digital menurut Huawei

Uday Rayana
Uday Rayana

Selular.ID – Pemerintah Malaysia menarik kembali sumber GPU untuk proyek infrastruktur AI, setelah sebelumnya menyatakan bahwa mereka adalah yang pertama di kawasan tersebut yang mengaktifkan sistem cloud AI berdaulat menggunakan GPU Huawei Ascend untuk memberi daya pada server.

Seperti dilaporkan Bloomberg, Wakil Menteri Kementerian Komunikasi Teo Nie Ching mengatakan dalam pidatonya pada Senin (19/5) bahwa “ini adalah yang pertama dari jenisnya di luar Tiongkok”, dengan sistem AI awal yang didukung oleh delapan GPU Huawei Ascend.

Teo menambahkan bahwa negara tersebut berencana untuk menggunakan 3.000 GPU Huawei pada 2026.

Namun Teo kemudian menarik kembali pernyataannya tentang Huawei tanpa penjelasan, tulis Bloomberg.

Bloomberg menambahkan bahwa, seorang perwakilan Huawei mengatakan bahwa mereka belum menjual chip Ascend ke Malaysia.

Surat kabar lokal Malaysia-China Insight, juga menghapus Huawei dari artikel asli, yang tampaknya ditemukan oleh kepala AI dan kripto Presiden Donald Trump David Sacks, yang menulis di platform X.

Baca Juga: Chip-chip Canggih Buatan Huawei Jadi Sasaran Pembatasan AS

“Seperti yang telah saya peringatkan, tumpukan lengkap China ada di sini.”

Sebelumnya, Departemen Perdagangan AS telah memperingatkan perusahaan-perusahaan domestik pada minggu lalu, bahwa penggunaan chip AI daratan, termasuk IC Ascend Huawei, berisiko melanggar kontrol ekspor.

Untuk diketahui, AS kembali mengetatkan pengawasan terhadap teknologi China dengan merilis aturan baru yang melarang penggunaan chip kecerdasan buatan (AI) milik Huawei, Ascend, di seluruh dunia, termasuk di China sendiri.

Larangan ini diumumkan oleh Bureau of Industry and Security (BIS) di bawah Departemen Perdagangan AS, pada 13 Mei 2025.

Aturan baru ini mempertegas menggunakan chip AI Ascend tanpa izin resmi dianggap sebagai pelanggaran terhadap kontrol ekspor AS.

Tujuannya adalah mencegah teknologi buatan AS digunakan untuk melatih dan menjalankan model AI China yang berpotensi digunakan untuk kepentingan negara pesaing.

“Kami akan menjalankan strategi inklusif dan berani dengan negara-negara terpercaya, sekaligus mencegah teknologi ini jatuh ke tangan musuh,” ungkap Departemen Perdagangan AS dalam pernyataannya, seperti dikutip Bloomberg, pada Rabu (14/5).

Peringatan tersebut dilatarbelakangi oleh kekhawatiran model AI yang dilatih menggunakan chip buatan AS dapat digunakan untuk memperkuat kecanggihan teknologi China dalam bidang militer, pengawasan, dan intelijen.

Huawei sendiri baru saja meluncurkan dua chip AI baru, Ascend 910C dan 910D, yang dianggap sebagai pesaing utama chip Nvidia H20.

Keberhasilan ini menciptakan tekanan politik di Washington, karena dianggap dapat memperkuat posisi China di bidang teknologi AI.

Baca Juga: Kontribusi Operator Telekomunikasi bagi Perekonomian Digital menurut Huawei

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages