Trump ingin hapuskan Energy Star
Meski telah membantu pengguna menghemat listrik, Trump ingin hapuskan Energy Star.
Selama beberapa dekade terakhir, di perangkat elektronik yang kita miliki, sebagian besar ada stiker berlogo Energy Star. Logo ini diperkenakan pemerintah Amerika untuk membantu pengguna memilih produk yang "lebih ramah energy" dibandingkan dengan perangkat elektronik yang tidak memiliki logo tersebut.
Program Energy Star dimulai pada 1992 di bawah pemerintahan George H. W. Bush. Energy Star membantu mengidentifikasi perangkat hemat energi dan memberikan akses ke insentif pajak. Program ini merupakan kerja sama publik-swasta yang sudah berjalan lebih dari tiga dekade.
Dilansir dari laman Engadget (8/5), program ini dilaporkan telah menghemat biaya energi lebih dari Rp8.000 triliun selama 33 tahun. Rata-rata, masyarakat AS menghemat sekitar Rp7 juta per tahun dengan memilih produk bersertifikat Energy Star.
Meski telah memberikan banyak manfaat bagi penggunanya, pemerintahan Trump malah mengumumkan rencana untuk menghapus program Energy Star. Pengumuman ini dilakukan dalam rapat seluruh staf di Kantor Perlindungan Atmosfer EPA.
Secara hukum, presiden tidak bisa menghentikan program ini tanpa persetujuan Kongres. Meski begitu, pemerintahan Trump tetap menyampaikan kebijakan ini sebagai arahan awal.
Menurut Paula Glover dari Alliance to Save Energy, menghentikan Energy Star bertentangan dengan janji menurunkan biaya energi rumah tangga. Dengan anggaran hanya Rp512 miliar per tahun, Energy Star membantu menghemat lebih dari Rp640 triliun dalam biaya energi tahunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar