Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Amerika Serikat Donald Trump Dunia Internasional Elon Musk Featured

    Donald Trump dan Elon Musk Saling Ancam, Program Luar Angkasa AS dalam Bahaya | Sindonews

    6 min read

     Dunia Internasional,

    Donald Trump dan Elon Musk Saling Ancam, Program Luar Angkasa AS dalam Bahaya | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Jum'at, 06 Juni 2025 - 14:14 WIB

    Donald Trump dan Elon...

    Perseteruan antara Presiden AS Donald Trump dan miliarder Elon Musk semakin memanas. Keduanya kini saling ancam. Foto/Ilustrasi SINDO News

    WASHINGTON 

    - Perseteruan antara Presiden Amerika Serikat (AS)

     Donald Trump 

    dan miliarder

     Elon Musk 

    semakin memanas. Keduanya sekarang saling mengancam.

    Elon Musk, miliarder CEO SpaceX, mengancam akan melumpuhkan program luar angkasa AS setelah Presiden Trump mengancam akan menghentikan semua subsidi dan kontrak pemerintah AS dengan perusahaan-perusahaan Musk.

    Musk telah mengklaim bahwa perusahaannya akan segera mulai menonaktifkan pesawat luar angkasa Dragon.

    Baca Juga: Seteru Panas, Elon Musk Desak Presiden Trump Dimakzulkan karena Namanya Ada di Dokumen Epstein

    Mereka terlibat dalam pertukaran dramatis di media sosial pada hari Kamis mengenai rancangan undang-undang (RUU) pajak dan pengeluaran federal "Besar dan Indah" dari presiden AS, yang telah dikecam oleh mantan kepala efisiensi pemerintah (DOGE) Gedung Putih sebagai "kekejian yang menjijikkan" yang akan mendorong AS ke dalam "perbudakan utang".

    "Cara termudah untuk menghemat uang dalam anggaran kita, miliaran dan miliaran dolar, adalah dengan menghentikan subsidi dan kontrak pemerintah Elon," tulis Trump di Truth Social, dengan alasan bahwa satu-satunya alasan CEO Tesla "menjadi gila" tentang RUU tersebut adalah karena RUU itu akan memotong kredit pajak bagi pembeli kendaraan listriknya.

    Elon Musk langsung merespons komentar Trump beberapa menit kemudian. "Mengingat pernyataan Presiden tentang pembatalan kontrak pemerintah saya, @SpaceX akan segera mulai menonaktifkan wahana antariksa Dragon-nya," tulis Musk di X, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (6/6/2025).

    Beberapa jam kemudian, miliarder itu tampaknya menarik kembali ancamannya, setelah seorang pengguna X mendesak Musk untuk tenang dan mundur sejenak selama beberapa hari, dengan menyatakan bahwa dia dan Trump "lebih baik dari ini".

    "Saran yang bagus. Oke, kami tidak akan menonaktifkan Dragon," jawab Musk dalam posting lanjutan. Namun, tidak seperti pernyataan aslinya, pembalikan itu tidak terlihat di linimasa publiknya.

    Masih belum jelas apakah Musk benar-benar bermaksud menghentikan operasi pesawat antariksa tersebut, sebuah langkah yang akan melumpuhkan program antariksa AS secara signifikan.

    Kapsul Crew Dragon milik SpaceX adalah satu-satunya pesawat antariksa AS yang saat ini tersertifikasi dan mampu mengirim astronaut Amerika ke luar angkasa.

    NASA telah mengandalkannya untuk mengirimkan kargo dan awak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional(ISS) sejak 2020, setelah jeda panjang setelah program Pesawat Ulang-alik dihentikan pada 2011.

    Proyek Starliner milik Boeing yang bersaing mengalami penundaan dan kerusakan teknis selama bertahun-tahun. Penerbangan berawak pertamanya Juni lalu—yang awalnya dijadwalkan pada 2017—berakhir dengan dua astronaut NASA terdampar di ISS, setelah pesawat antariksa tersebut dianggap tidak aman untuk kembali.

    Kedua astronaut tersebut, Butch Wilmore dan Suni Williams, kembali dengan selamat ke Bumi pada bulan Maret, di atas Crew Dragon milik SpaceX, setelah Trump mendesak Musk untuk membantu menyelamatkan keduanya, sambil mengkritik pendahulunya Joe Biden karena membiarkan mereka terdampar.

    Awal tahun ini, NASA dan badan antariksa Rusia; Roscosmos, memperpanjang perjanjian pembagian kursi mereka, yang memungkinkan warga Amerika untuk bepergian ke ISS dengan pesawat antariksa Soyuz, hingga tahun 2027.

    SpaceX telah mendapatkan lebih dari USD20 miliar dalam bentuk kontrak dari NASA, Angkatan Udara AS, dan badan pemerintah lainnya sejak tahun 2008, menjadikannya salah satu kontraktor federal terbesar di negara tersebut.

    Trump belum mengklarifikasi apakah pemerintah AS akan membatalkan kontrak apa pun dengan Musk dan perusahaannya.

    (mas)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    10 Miliarder Paling...

    10 Miliarder Paling Boncos di 100 Hari Trump, Elon Musk Kehilangan Rp727 Triliun

    Komentar
    Additional JS