10 Pekerjaan yang Tidak Akan Digantikan oleh AI di Tahun 2025 - Halaman all - TribunNews

Dunia Berita
By -
3 minute read
0

 Kecerdasan Buatan,

10 Pekerjaan yang Tidak Akan Digantikan oleh AI di Tahun 2025 - Halaman all - TribunNews

TRIBUNNEWS.COM – Teknologi kecerdasan buatan (AI) berkembang dengan sangat cepat.

Kemajuan ini bahkan telah mengancam sejumlah profesi, seperti yang pernah dibahas dalam artikel Tribunnews.com berjudul 10 Pekerjaan yang Diprediksi Akan Digantikan oleh AI.

Namun, ada pula pekerjaan yang tidak bisa atau setidaknya, belum bisa, digantikan oleh AI dalam waktu dekat.

Mengutip Forbes, sebuah studi dari Eskimoz menilai ketahanan berbagai profesi terhadap otomatisasi berbasis AI.

Skor ketahanan AI ditentukan berdasarkan dua indikator utama, yakni persentase interaksi manusia yang dibutuhkan dan kemungkinan pekerjaan tersebut dapat diotomatisasi

Semakin tinggi interaksi manusianya dan semakin rendah risiko otomatisasinya, semakin kecil kemungkinan pekerjaan itu akan digantikan oleh AI.

Berikut 10 pekerjaan yang dinilai paling tahan terhadap AI, diurutkan dari yang paling tidak mungkin hingga yang lebih mungkin digantikan:

1. Pengacara (Skor Ketahanan AI: 100)

Pengacara memerlukan 100 persen interaksi manusia, sementara kemungkinan digantikan oleh AI hanya 29 persen.

Profesi ini membutuhkan penalaran, pertimbangan etis, dan interpretasi hukum yang tidak bisa dilakukan oleh mesin.

2. Manajer Layanan Medis dan Kesehatan (Skor: 93)

Meski AI dapat membantu diagnosis, lebih dari 89 persen pekerjaan ini memerlukan interaksi manusia.

Risiko otomatisasinya hanya sekitar 26%.

Baca juga: AI Mulai Membantah Instruksi Manusia, Diminta Shut Down tapi Menolak

3. Manajer Sumber Daya Manusia (Skor: 87)

Sebanyak 82,9% interaksi manusia dibutuhkan dalam pekerjaan ini.

AI tidak bisa menggantikan empati dalam menangani dinamika antarpegawai, dengan peluang otomatisasi hanya 26%.

4. Manajer Umum dan Operasional (Skor: 75)

Profesi ini melibatkan lebih dari 80% interaksi langsung dengan publik dan tim internal.

Risiko digantikan oleh AI sebesar 36%.

5. Supervisor Lini Depan Pekerja Administratif (Skor: 64)

Dengan 81,6% kebutuhan interaksi manusia, pekerjaan ini masih mengandalkan komunikasi interpersonal.

Meski begitu, peluang otomatisasinya cukup tinggi, yakni 50%.

6. Spesialis Pelatihan dan Pengembangan (Skor: 61)

Sebanyak 57,8?ri peran ini melibatkan kontak manusia langsung.

Risiko otomatisasinya relatif rendah, sebesar 29%.

7. Manajer Arsitektur dan Teknik (Skor: 55)

Profesi ini membutuhkan 47,1% interaksi manusia, dengan peluang penggantian oleh AI hanya 25%.

8. Petugas Kepatuhan (compliance officer) (Skor: 55)

Meskipun 72% pekerja di bidang ini terlibat dalam interaksi manusia, pekerjaan ini menghadapi risiko otomatisasi hingga 50%.

9. Manajer Produksi Industri (Skor: 48)

Sekitar 51% peran ini melibatkan interaksi manusia, terutama dalam pemecahan masalah dan komunikasi pelanggan.

Baca juga: 10 Negara dengan Konsentrasi SDM Pekerja AI Tertinggi Versi LinkedIn, Israel Tempati Urutan Pertama

Risiko otomatisasi diperkirakan sebesar 37%.

10. Desainer Grafis (Skor: 48)

Interaksi manusia yang dibutuhkan sebesar 72,5%, terutama untuk memahami keinginan klien dan menyelaraskan desain dengan identitas merek.

Namun, pekerjaan ini memiliki risiko otomatisasi tinggi dalam daftar, yakni 48%.

Mengapa AI Tidak Bisa Menggantikan Pekerjaan Tertentu?

Mengutip Paybump, sebuah platform pengembangan karier, AI memang unggul dalam pemrosesan data cepat.

Namun, AI masih memiliki banyak keterbatasan, seperti:

1. Kecerdasan Emosional: AI dapat mengenali pola, tetapi tidak dapat berempati terhadap seseorang yang cemas, sedih, atau stres.

2. Kreativitas: AI hanya menghasilkan karya berdasarkan perintah, bukan imajinasi atau pengalaman hidup.

3. Penilaian Etika dan Intuisi: AI tidak bisa mengambil keputusan di area abu-abu atau mempertimbangkan nilai-nilai moral seperti manusia.

4. Kemampuan Beradaptasi: AI bekerja optimal dalam situasi yang bisa diprediksi. Dalam skenario yang kompleks atau tak terduga, AI bisa gagal total.

10 Pekerjaan yang (Masih) Aman dari AI Versi Paybump

1. Tenaga Kesehatan (Dokter, Perawat, Terapis)

Profesi ini memerlukan empati, keputusan cepat, dan komunikasi langsung dengan pasien.

2. Guru dan Pendidik

Mengajar bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi menginspirasi dan memotivasi siswa.

3. Pekerja Sosial

Melibatkan empati mendalam dan kemampuan menavigasi situasi emosional kompleks.

4. Profesional Kreatif (Penulis, Desainer, Seniman)

Kreativitas dan orisinalitas manusia tidak bisa digantikan oleh mesin.

5. Psikolog dan Konselor

Pendekatan personal dan rasa empati sangat penting dalam layanan kesehatan mental.

6. Manajer Sumber Daya Manusia

Memahami dinamika tim dan menyelesaikan konflik memerlukan intuisi dan komunikasi manusiawi.

7. Manajer Penjualan dan Akun

Transaksi bisnis besar bergantung pada hubungan, bukan sekadar data.

8. Pengacara dan Profesional Hukum

Penalaran, etika, dan pertimbangan kompleks masih jauh dari jangkauan AI.

9. Ahli Strategi Pemasaran

Memahami emosi audiens dan membangun koneksi emosional adalah kunci keberhasilan kampanye.

10. Pemimpin Bisnis

Kepemimpinan memerlukan visi, inspirasi, dan kemampuan mengambil keputusan yang tidak selalu berbasis logika semata.

 (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
5/related/default