Sunday
9Nov2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
Home Berita Featured

Donasi hingga Triliunan! Ini Daftar Miliarder Paling Dermawan di Asia - Beritasatu

6 min read

 

Donasi hingga Triliunan! Ini Daftar Miliarder Paling Dermawan di Asia

Donasi hingga Triliunan! Ini Daftar Miliarder Paling Dermawan di Asia - Beritasatu | Opsitek-1
Donasi hingga Triliunan! Ini Daftar Miliarder Paling Dermawan di Asia - Beritasatu | Opsitek-2

Jakarta, Beritasatu.com - Setiap tahun, Forbes merilis daftar tokoh dermawan yang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang filantropi. Pada edisi ke-18 tahun 2024 bertajuk Asia's Heroes of PhilanthropyForbes kembali menyoroti para miliarader dermawan dari Asia Pasifik.

Mereka berasal dari berbagai latar belakang bisnis, mulai dari teknologi, properti, hingga keuangan, dan telah menunjukkan bahwa kekayaan besar dapat dimanfaatkan untuk memberi dampak nyata bagi masyarakat.

ADVERTISEMENT

1. Abhishek Lodha

CEO Macrotech Developers Abhishek Lodha, menyumbangkan 180 juta saham perusahaan senilai US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 40,573 triliun (kurs rupiah Rp 16,875) kepada Lodha Philanthropy Foundation. Donasi besar ini dilakukan pada November 2024 dan mencakup seperempat dari saham keluarga Lodha di perusahaan tersebut.

Dana hasil dividen dari saham ini akan digunakan untuk mendanai berbagai program sosial yang mencakup pemberdayaan perempuan, pendidikan anak, lingkungan, dan pelestarian budaya India.

Lodha Philanthropy Foundation sendiri telah aktif sejak 2013. Program-programnya termasuk Lodha Genius Programme, yang mendukung anak-anak berbakat di India melalui pendidikan dan mentoring. Lodha menyebut sumbangan ini sebagai kontribusi rendah hati keluarganya dalam pembangunan bangsa.

2. Samir Mehta dan Sudhir Mehta

Dua bersaudara, Samir dan Sudhir Mehta dari Torrent Group, menyumbangkan 50 miliar rupee (setara US$ 595 juta atau Rp 9,65 triliun) ke UNM Foundation milik keluarga mereka.

Dana ini akan disalurkan selama lima tahun dan difokuskan pada layanan kesehatan, pendidikan, ekologi, dan seni.

Donasi besar ini juga akan digunakan untuk mendirikan rumah sakit anak-anak, pusat rehabilitasi saraf, serta perguruan tinggi kedokteran di Gujarat dan Uttar Pradesh.

Mereka mengungkapkan bahwa semangat filantropi ini terinspirasi oleh perjuangan hidup ayah mereka, Uttambhai Nathalal Mehta.

3. Raamdeo Agrawal dan Motilal Oswal

Kedua pendiri Motilal Oswal Financial Services ini menyumbangkan 212.000 saham masing-masing ke Motilal Oswal Foundation. Saham senilai sekitar US$ 4,8 juta atau sekitar Rp 77,884 miliar itu digunakan untuk mendanai pusat pengetahuan dan asrama perempuan di institusi ternama seperti IIT dan IIM di Mumbai.

DPR Usulkan Satu Akun Medsos untuk 1 Orang Saja - GamebrottBaca juga DPR Usulkan Satu Akun Medsos untuk 1 Orang Saja - Gamebrott

Mereka juga menyatakan akan menyumbangkan 5% saham mereka untuk amal, dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, dan pembangunan pedesaan, terutama di negara bagian asal mereka: Chhattisgarh, Rajasthan, dan Maharashtra. Mereka juga merencanakan pembangunan universitas dan rumah sakit di sekitar Mumbai.

4. Lei Jun

Pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun menyumbangkan 1,3 miliar yuan (US$ 182 juta atau Rp 2,95 triliun) kepada Universitas Wuhan, almamaternya, untuk mendukung riset dan beasiswa.

Donasi ini bertepatan dengan ulang tahun ke-130 universitas tersebut dan menjadi donasi terbesar dari seorang alumnus.

Lei, yang lulus dengan gelar ilmu komputer pada tahun 1991, pernah menerima beasiswa dari universitas tersebut dan ingin membalas kebaikan itu. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung penelitian dalam bidang matematika, fisika, dan ilmu komputer.

5. Melanie Perkins dan Cliff Obrecht

Melalui Canva Foundation, pasangan suami istri pendiri Canva ini menyumbangkan A$ 32 juta (sekitar US$ 21 juta atau Rp 340,80 miliar) dari pertengahan 2022 hingga akhir 2023.

Donasi terbesar mereka, sebesar A$ 23 juta atau US$ 18 juta, diberikan kepada GiveDirectly, yang membantu masyarakat miskin di Afrika dan India.

Selain itu, mereka juga mendanai program percontohan senilai A$ 7,4 juta  atau US$ 5,8 juta untuk membantu 400.000 siswa di Afrika Selatan dan India dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Mereka telah menandatangani Giving Pledge dan berkomitmen menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka.

6. Andrew dan Nicola Forrest

Pendiri Fortescue Metals Group Andrew Forrest, dan istrinya Nicola menyumbang dana untuk bantuan kemanusiaan di Gaza dan Lebanon melalui Minderoo Foundation. Mereka memberikan masing-masing US$ 5 juta atau Rp 81,13 miliar ke World Central Kitchen dan UN World Food Programme.

Minderoo juga menyumbangkan A$ 2 juta atau U$ 1, 5 juta untuk bantuan medis bagi warga sipil yang mengungsi di Lebanon serta US$ 5 juta untuk operasi pembersihan ranjau di Ukraina. Pada tahun sebelumnya, yayasan ini menyalurkan A$ 225 juta atau US$ 176 juta untuk berbagai tujuan sosial.

7. Tadashi Yanai

Pendiri dan CEO Fast Retailing, Tadashi Yanai, menyumbang US$ 31 juta atau Rp 503 miliar kepada UCLA untuk mendukung studi humaniora Jepang. Donasi ini merupakan yang terbesar bagi Divisi Humaniora UCLA dan melanjutkan kontribusi sebelumnya senilai US$ 25 juta atau Rp 405,65 miliar pada tahun 2020.

Facebook Kini Bisa Lakukan Pemrosesan Cloud dengan Meta AI | TempoBaca juga Facebook Kini Bisa Lakukan Pemrosesan Cloud dengan Meta AI | Tempo

Dana ini mendukung Yanai Initiative for Globalizing Japanese Humanities, sebuah program kolaboratif dengan Universitas Waseda. Yanai menyatakan bahwa seni dan humaniora adalah bagian penting dalam membentuk empati dan kemanusiaan.

8. Michael Kim

Michael Kim menyumbang US$ 25 juta atau Rp 405,65 miliar untuk mendirikan Institute for Ethical Inquiry and Leadership di Haverford College, universitas tempat ia menyelesaikan gelar sarjana. Donasi ini akan membiayai pembangunan gedung baru, kursi pengajaran, dan pengembangan kurikulum.

Sebelumnya, ia juga memberikan sumbangan besar untuk perpustakaan umum di Seoul dan mendukung Harvard Business School. Yayasannya, MBK Scholarship Foundation, telah memberikan beasiswa bagi mahasiswa Korea yang membutuhkan.

9. Daniel Tsai

Direktur Fubon Financial Holding Daniel Tsai, menyumbang US$ 30 juta atau Rp 486,8 miliar ke Georgetown University untuk pembangunan Daniel Tsai Hall.

Bangunan ini akan menjadi pusat pendidikan hukum modern dan menjadi donasi terbesar dari seorang individu ke universitas tersebut.

Ia juga memberikan dana beasiswa sebesar US$ 600.000 atau Rp 9,73 miliar untuk mahasiswa asal Taiwan yang ingin belajar di Georgetown.

Tsai menyatakan bahwa lokasi universitas yang dekat dengan pusat pemerintahan AS menjadi alasan penting dalam pilihannya dulu.

10. Li Ka-shing

Li Ka-shing, tokoh terkaya di Hong Kong, menyumbang lebih dari US$ 6 juta atau 97,35 miliar untuk mendukung pengobatan kanker hati dengan teknologi ultrasonik di dua universitas terkemuka. Dana tersebut mencakup pengadaan alat, biaya pengobatan 20 pasien, dan pelatihan staf medis.

Ia juga menyumbang 11 juta pound sterling untuk pengembangan fasilitas kanker di Universitas Cambridge serta US$ 15 juta atau Rp 243,39 miliar ke Stanford University untuk riset penyakit genetik dan kewirausahaan. Total donasinya sejak 1980 melebihi US$ 3,9 miliar Rp 63,28 triliun.

11. Solina Chau

Solina Chau melalui HS Chau Foundation memberikan HK$ 60 juta atau sekitar Rp 124,02 miliar untuk membayar biaya ujian universitas bagi lebih dari 18.000 siswi di Hong Kong. Ini dilakukan setelah pemerintah menghentikan program subsidi biaya tersebut.

Ia juga menyumbangkan S$ 1 juta atau Rp 16,22 miliar ke SingHealth di Singapura untuk membantu perempuan miskin mendapatkan terapi kanker tingkat lanjut. Sejak 1996, yayasannya telah mendukung pendidikan dan kesehatan perempuan.

12. Eduardo Saverin dan Elaine Saverin

Eduardo Saverin, salah satu pendiri Meta, dan istrinya Elaine menyumbangkan S$ 20 juta atau Rp 254,60 miliar ke Singapore American School. Donasi ini digunakan untuk membangun fasilitas STEM, program imersi bahasa Mandarin, dan sekolah dasar baru.

Melalui yayasan mereka, pasangan ini fokus pada pendidikan, khususnya literasi AI dan teknologi untuk anak muda. Mereka berharap bisa mendorong lahirnya solusi untuk tantangan global seperti kesehatan mental dan ketimpangan sosial.

13. Manuel Villar

Miliarder properti Manuel Villar menyumbangkan 615 juta peso (US$ 10,4 juta atau 168,75 miliar) untuk membangun gereja dan sekolah di kawasan perumahan Provence di luar Manila. Donasi terdiri atas 1,2 hektare tanah dan sisanya dalam bentuk tunai.

Sebelumnya, ia juga menyumbang tanah senilai miliaran peso kepada Universitas Filipina dan Sekolah Saint Jude. Villar percaya bahwa pendidikan dan keimanan adalah fondasi penting dalam pembangunan komunitas.

14. Liz Greive

Liz Greive, mantan pekerja sosial dan pendiri Share My Super, menyumbangkan NZ$10 juta (US$ 5,9 juta sekitar Rp 95,73 miliar) untuk menutupi biaya operasional organisasinya. Share My Super memungkinkan warga lanjut usia menyumbangkan tunjangan pensiun mereka kepada anak-anak yang kurang mampu.

Sejak 2019, organisasi ini telah menggalang NZ$ 2 juta atau US$ 1,2 juta untuk 11 lembaga amal mitra. Greive juga dikenal sebagai investor sukses di beberapa perusahaan seperti Barkers dan Flight Centre New Zealand.

Daftar ini membuktikan bahwa para miliarder dermawan di Asia terus menunjukkan komitmen mereka dalam menciptakan perubahan positif. Mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan masyarakat, kontribusi mereka memberi dampak jangka panjang yang menginspirasi dunia.

Komentar
Additional JS