Koneksi Internet di Iran Terputus Lebih dari 36 Jam, Warga Minta Bantuan Elon Musk - Halaman all - TribunNews

Central Informasi
By -
3 minute read
0

 Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah

Koneksi Internet di Iran Terputus Lebih dari 36 Jam, Warga Minta Bantuan Elon Musk - Halaman all - Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM – Koneksi internet di Iran telah terputus selama lebih dari 36 jam.

Berdasarkan pantauan Tribunnews melalui situs NetBlocks, organisasi yang memantau keamanan siber dan tata kelola internet global, koneksi internet di Iran terputus mulai 18 Juni 2025.

Hingga pagi hari 20 Juni 2025, jaringan internet di negara tersebut masih belum pulih.

Data langsung dari NetBlocks menunjukkan bahwa konektivitas nasional masih berada jauh di bawah level normal, hanya beberapa persen saja, dan hanya sebagian kecil pengguna yang bisa mengakses internet melalui VPN berlapis (multi-hop VPN).

Sejumlah warga Iran mengeluhkan pemutusan ini kepada Iran International, portal berita yang berbasis di London, Inggris.

Gangguan ini menyulitkan jutaan orang dalam menjalankan aktivitas dasar sehari-hari, mulai dari transaksi keuangan hingga berkomunikasi dengan kerabat di luar negeri.

“Saya adalah pengemudi Snapp (aplikasi pemesanan kendaraan yang populer di Iran), dan tanpa GPS serta sistem navigasi yang berfungsi, saya tidak bisa bekerja,” ujar salah satu warga.

“Beginilah cara saya mencari nafkah. Sekarang, di tengah situasi perang dan kesulitan ekonomi seperti ini, bagaimana saya bisa menghidupi keluarga saya?”

Para pengguna internet di seluruh negeri menggambarkan suasana yang dipenuhi rasa keterasingan dan keputusasaan. Seorang penduduk bahkan menyebut situasi ini seperti sedang “disandera”.

“Kami merasa seperti sandera,” tulis seorang kontributor.

“Satu-satunya alasan saya bisa mengirim pesan ini adalah karena saya menggunakan VPN.”

Baca juga: Hipokrisi Israel: Koar-koar Iran Lakukan Kejahatan Perang Merudal RS, tapi Bombardir RS di Gaza

Beberapa warga Iran mengonfirmasi bahwa koneksi internet benar-benar terputus di wilayah mereka, sehingga mereka tidak bisa mengirimkan video atau pesan suara.

“Bahkan pesan teks sederhana pun nyaris tak bisa terkirim,” kata seorang pengguna dari Teheran.

“Saya berhasil tersambung ke internet global secara tidak sengaja menggunakan Psiphon di Windows. Tolong beri tahu yang lain bahwa cara ini mungkin masih bisa digunakan.”

Karena jalur komunikasi internasional juga terputus, banyak warga Iran yang tinggal di luar negeri tidak dapat menghubungi keluarga mereka.

“Saya seorang mahasiswa yang tinggal di luar Iran dan belum bisa menghubungi keluarga saya,” ujar seseorang.

Beberapa warga bahkan memohon bantuan langsung kepada tokoh publik seperti Elon Musk.

“Tolong, kami mohon kepada rakyat Iran dan media internasional untuk meminta Elon Musk menyediakan internet satelit bagi rakyat Iran, seperti yang pernah ia lakukan untuk Ukraina saat perang,” tulis seorang pengguna dari wilayah tengah Teheran.

Layanan internet rumahan tampaknya hanya terbatas pada situs dan aplikasi internal Iran, seperti Rubika, dan itu pun berjalan sangat lambat.

Di Arak, wilayah tengah Iran, penduduk melaporkan pemutusan total jaringan dan meningkatnya kegelisahan.

“Bahkan pesan teks pun kadang tidak terkirim. Masih ada antrean panjang di toko roti dan pom bensin, walaupun kota tampak sepi dan sebagian besar toko tutup.”

Tribunnews juga sempat menghubungi seorang mahasiswa asal Indonesia yang sedang berada di Iran, pada Kamis (19/6/2025) siang melalui pesan WhatsApp.

Namun, pesan tersebut hanya "centang satu" dan Tribunnews baru menerima balasan keesokan paginya.

“Waalaikumussalam, maaf jaringan terputus. Baru dapat WiFi,” ujar Agiel Laksamana Putra, Presiden Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) di Iran, Jumat (20/6/2025).

Tribunnews pun menanyakan kembali kondisi Agiel, namun hingga berita ini ditulis belum ada balasan lebih lanjut.

Baca juga: Beersheba Porak Poranda, Gelombang Rudal Baru Iran Memberondong Israel Selatan, Sirene Meraung-raung

Pemadaman internet berskala nasional ini memicu kekhawatiran akan peningkatan penyensoran dan kontrol pemerintah terhadap komunikasi digital.

“Pemadaman yang sedang berlangsung ini adalah yang terparah sejak protes besar pada November 2019 dan sangat memengaruhi kemampuan masyarakat untuk tetap terhubung di saat komunikasi menjadi sangat penting,” tulis NetBlocks.

Sementara itu, kantor berita Tasnim yang berafiliasi dengan Garda Revolusi Iran, menerbitkan artikel pada Kamis yang menyerukan pemadaman internet total bagi publik.

Media tersebut menggambarkan pemadaman sebagai langkah penting untuk mengganggu serangan siber dari pihak musuh dan menahan operasi drone asing.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
5/related/default