Skip to main content

Ad Code

728
728

Noxa, Pencipta Anomali Tung Tung Sahur yang Viral Karyanya Digunakan Garena Free Fire - Harian Stat

 

Noxa, Pencipta Anomali Tung Tung Sahur yang Viral Karyanya Digunakan Garena Free Fire

Fenomena Anomali Tung Tung Sahur kembali tuai perhatian publik.

Karakter absurd berbasis AI ini hangat diperbincangkan publik setelah digunakan dalam game Garena Free Fire tanpa izin dari kreatornya, Noxa.

Noxa sendiri merupakan seorang konten kreator AI asal Indonesia.

Noxa, melalui akun TikTok-nya, mengungkapkan kekecewaannya karena Garena diduga menggunakan desain yang menyerupai karyanya dalam salah satu bundle karakter, tanpa melakukan komunikasi terlebih dahulu.

“Saya tahu ini nggak bisa di-copyright, tapi setidaknya ada etika. Saya sudah chat, tapi tidak dijawab. Ini game nomor satu di Indonesia, loh,” ungkap Noxa dalam salah satu unggahannya.

Noxa dikenal sebagai kreator AI yang aktif mengeksplorasi tren absurd bernama brainrot, di mana karakter-karakter aneh dan jenaka ia ciptakan dengan bantuan generator AI visual.

Salah satu hasil karyanya yang viral adalah Anomali Tung Tung Sahur karakter dengan desain surreal yang booming selama Ramadan 2025 dan telah dikenal luas hingga mancanegara.

Karya ini merupakan hasil dari proses kreatif berbasis prompt yang Noxa buat sendiri, menjadikannya bentuk eksperimen AI yang unik.

Masalah bermula ketika Garena merilis bundle baru di game Free Fire dengan karakter yang ia nilai sangat mirip dengan “Tung Tung Sahur”.

Tanpa adanya kolaborasi atau izin resmi, kemiripan ini memicu kemarahan Noxa dan pendukungnya.

Ia pun mempertanyakan apakah etis bagi perusahaan sebesar Garena menggunakan desain AI tanpa pengakuan atau imbalan terhadap penciptanya.

Unggahan Noxa langsung viral dan memicu perdebatan publik soal hak kekayaan intelektual atas karya AI.

Salah satu pokok persoalan dalam kasus ini adalah belum adanya perlindungan hukum yang jelas untuk karya berbasis AI di Indonesia.

Menurut Undang-Undang Hak Cipta yang berlaku saat ini, karya yang tidak sepenuhnya dihasilkan oleh manusia tidak memiliki kekuatan hukum untuk diklaim secara eksklusif.

Namun banyak pihak menilai, meskipun secara hukum karya AI belum dapat perlindungan, proses kreatif berupa penyusunan prompt dan ide tetap layak kita hargai.

“Tanpa Noxa, desain Tung Tung Sahur tidak akan ada. AI hanya alat. Kreativitas tetap milik manusia,” komentar salah satu netizen yang membela sang kreator.

Reaksi publik pun terbagi dua. Sebagian mendukung Noxa atas dasar moral dan etika. Namun, tidak sedikit pula yang menganggap bahwa karya AI bebas digunakan siapa pun karena tidak memiliki hak cipta sah.

Belakangan diketahui Noxa dan Garena telah melakukan komunikasi dua arah.

Namun belum diketahui lanjutan komunikasi yang dimaksud apakah telah menemukan kesepakatan.

Namun dari postingan yang beredar di sejumlah akun Instagram, Noxa mengungkap telah menjalin komunikasi dua arah dengan Garena.

“Akhirnya bisa ngobrol langsung, thanks Garena udah Reachout dengan baik. Yang terpenting memang komunikasi dua arah. Ini bukan soal hak cipta atau uang, tapi lebih soap saling menghargai. Semoga jadi pelajaran buat semua pihak termasuk saya pribadi dan industri secara luas,” tulis postingan tersebut.

Posting Komentar

0 Komentar

Kunjungi Juga

powered by Surfing Waves

Tips & Tricks

728