Untuk gamers yang sudah merasakan industri gaming dari tahun 90-an, pastinya kalian selalu tak sabar saat sebuah perusahaan game meluncurkan perangkat keras baru. Soalnya, kita dapat melihat lonjakan yang signifikan antara satu generasi konsol game ke generasi selanjutnya.
Cukup sekali lihat, kamu sudah bisa membedakan dunia SNES dengan Nintendo 64 yang menawarkan pengalaman visual dan gameplay yang benar-benar berbeda. Begitu juga dengan era perpindahan dari PlayStation ke PlayStation 2, yang membuat semua orang terkesima.
Namun, seiring waktu, perbedaan antar generasi konsol semakin tipis, terutama sejak era Xbox 360 dan PlayStation 3. Dan sayangnya, mimpi buruk ini akan terus terjadi di masa depan.
Baca juga Elgato Facecam 4K memungkinkan Anda menggunakan filter kamera nyata - gamereactor
Memasuki tahun kelima kehadiran PlayStation 5, rumor tentang kehadiran PlayStation 6 semakin santer terdengar. Namun, apakah Sony masih bisa mengandalkan peningkatan spesifikasi teknis sebagai alasan utama untuk menarik minat gamer membeli konsol terbaru mereka?
Secara teknis, game PS5 jelas lebih unggul dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, detail bayangan yang lebih halus atau waktu loading yang lebih cepat tidak serta-merta membuat pengalaman bermain jadi lebih seru.
Banyak developer kini justru lebih mengapresiasi efisiensi dan kemudahan pengembangan di hardware baru, dibandingkan sekadar lompatan grafis. Seperti yang diungkapkan Akio Sakamoto dari Kojima Productions, transisi dari PS4 ke PS5 lebih terasa pada efisiensi performa dibandingkan perbedaan teknologi yang signifikan, seperti apa yang dilaporkan Digital Trends dan dikutip tim Tek.id (2/6).
Baca juga Palsukan Tanda Tangan Direksi, Staf PDAM Cirebon Tilep Rp 3,7 Miliar untuk Main Trading dan Judol | Republika Online Rejabar News Rejabar Senin , 04 Aug 2025, 19:41 WIB Pelaku memindahbukukan ke rekening pribadi atas dana hasil pencairan cek Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, menggelar konferensi pers tentang penangkapan seorang staf Perumda Tirta Giri Nata (PDAM) Kota Cirebon dalam kasus dugaan korupsi, dengan total kerugian Rp 3,7 miliar. Konferensi pers diadakan di Mapolres Cirebon Kota, Senin (4/8/2025). Lilis Sri Handayani Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, menggelar konferensi pers tentang penangkapan seorang staf Perumda Tirta Giri Nata (PDAM) Kota Cirebon dalam kasus dugaan korupsi, dengan total kerugian Rp 3,7 miliar. Konferensi pers diadakan di Mapolres Cirebon Kota, Senin (4/8/2025). REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Seorang staf keuangan di tubuh Perumda Tirta Giri Nata (PDAM) Kota Cirebon ditangkap kepolisian Polres Cirebon Kota. Pelaku berinisial AN (32) itu diduga melakukan korupsi di perusahaan daerah tempatnya bekerja hingga menimbulkan kerugian sebesar Rp 3,7 miliar. Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar menjelaskan, awal mula terbongkarnya kasus korupsi itu saat dilakukan pengajuan cek pemindahbukuan rekening milik PDAM Kota Cirebon. Saat itulah ditemukan ada kejanggalan sehingga dilakukan kroscek lebih lanjut. “Ini hasil audit periode 2024,” ujar Eko didampingi Kasat Reskrim, AKP Fajri Ameli Putra, dalam konferensi pers di Mapolres Cirebon Kota, Senin (4/8/2025). Eko mengatakan, dalam kasus tersebut, pelaku melakukan lima modus. Yakni, mengurangi jumlah penerimaan tunai hasil pembayaran pelanggan melalui loket di kantor PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon. Uang yang harusnya disetorkan ke rekening BJB milik PDAM Tirta itu tidak disetorkan oleh pelaku. Selain itu, pelaku juga me-mark up jumlah nilai pembayaran transfer atau nota kredit di dalam laporan harian kas, sesuai jumlah uang tunai yang diambilnya. “Modus kedua yang dilakukan pelaku adalah melakukan penarikan dana dari rekening secara bertahap menggunakan cek yang spesimen tanda tangan para direksinya dipalsukan,” katanya. Tak hanya itu, pelaku memindahbukukan ke rekening pribadi atas dana hasil pencairan cek untuk pembayaran barang dan atau jasa yang ditukar oleh penyedia di loket PDAM. Selanjutnya, mengalihkan ke rekening pribadi sebagian uang hasil pencairan cek yang diterbitkan untuk pemindahbukuan antarrekening bank milik PDAM Kota Cirebon. “Pelaku juga mengedit rekening koran bank milik PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon dan merubah dengan me-mark up nilai transaksi penerimaan dan saldo akhirnya sehingga terdapat kesesuaian jumlah saldo akhir dengan jumlah penerimaan sebenarnya,” kata Eko. Eko mengungkapkan, perbuatan pelaku itu telah menimbulkan kerugian dengan total lebih dari Rp 3,7 miliar. Besarnya nilai kerugian itu terdiri dari penggelapan setoran penerimaan loket PDAM Kota Cirebon sebesar Rp 2,4 miliar, pengurangan nominal saat pemindahbukuan sebesar Rp 1,3 miliar dan pemalsuan tanda tangan spesimen direksi pada cek PDAM sebesar Rp 200 juta. “Oleh pelaku, uang itu digunakan untuk kepentingan pribadi, untuk bermain trading di beberapa aplikasi, termasuk judi online,” katanya. Dari total uang Rp 3,7 miliar yang dikorupsi oleh pelaku, kini tersisa Rp 88 juta yang disita pihak kepolisian sebagai barang bukti. Selain uang tunai, barang bukti lain yang disita adalah 125 dokumen. Menurut Eko, pelaku dijerat Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 4 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2021. “Ancaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara,” katanya Loading... Berita Terkait Angka-Angka Penurunan Transaksi Deposit Judi Online yang Jadi Apologi Kepala PPATK News Analysis- 3 jam yang lalu Aliran Dana ke Judol Tembus Rp 51 triliun di 2024, Pakar: Dampak Sosialnya Lebih Mengerikan Finansial- 12 jam yang lalu Bikin Bandar Rugi karena Ternak Akun, Komplotan Pemain Judol di Yogya Ditangkap Polisi Kabar Jogja- 19 jam yang lalu BMKG Beri Peringatan Dini Banjir Rob untuk Warga di Pesisir Indramayu, Cirebon dan Subang News Rejabar- 04 August 2025, 18:54 Dasco Ungkap Ada Dampak Positif Pemblokiran Rekening oleh PPATK, Untung Buat Nasabah? Finansial- Palsukan Tanda Tangan Direksi, Staf PDAM Cirebon Tilep Rp 3,7 Miliar untuk Main Trading dan Judol | Republika Online
Fenomena ini semakin diperparah dengan hadirnya model Pro di setiap generasi, yang membuat garis batas antara satu generasi konsol dan berikutnya semakin kabur. Contohnya, PS5 Pro harus benar-benar diperbesar detailnya agar perbedaannya bisa terlihat jelas.
Istilah seperti ray-tracing atau teraflop pun belum tentu dipahami oleh pengguna awam, apalagi jika perangkat display mereka belum mendukung fitur-fitur tersebut. Bukan berarti grafis sudah mencapai puncaknya. Akan selalu ada pengembangnan teknologi setiap tahunnya.
Setiap era selalu ada yang mengatakan “grafis sudah tidak bisa lebih baik lagi”, namun selalu terbukti salah. Sony tetap perlu menghadirkan PS6 dengan kekuatan maksimal, namun kali ini tidak bisa hanya mengandalkan spesifikasi teknis sebagai daya tarik utama.
Perangkat SSD di PS5 memang membawa perubahan, tapi di luar beberapa judul seperti Marvel’s Spider-Man 2, peningkatannya belum terasa revolusioner bagi kebanyakan gamer. Lalu, ke mana arah konsol masa depan seperti PS6? Kuncinya ada pada kenyamanan dan pengalaman bermain yang seamless.
Untuk Sony misalnya, mereka mulai mengarah ke sini dengan merilis game PC tanpa mengganggu penjualan konsol inti, serta menambahkan fitur cloud di PS Portal tanpa harus punya PS5. Rumor tentang perangkat handheld khusus juga menjadi langkah penting untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan gamer masa kini yang serba instan.
Pada akhirnya, apapun bentuk PS6 nanti, game dan pengalaman bermain tetap harus menjadi inti utama. Inovasi dalam gameplay, kebebasan bermain di mana saja, dan cara-cara baru menikmati game akan jauh lebih penting daripada sekadar istilah teknis yang rumit.
Generasi berikutnya menunggu kejutan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya—dan itulah yang akan membuat konsol baru benar-benar layak dinantikan.