Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home ADHD AI Disleksia Featured Game Kecerdasan Buatan Universitas Indonesia

    Bukan Sekadar Game: Mahasiswa UI Ciptakan AI Permainan untuk Deteksi Dini ADHD dan Disleksia | Sindonews

    4 min read

     Kecerdasan Buatan

    Bukan Sekadar Game: Mahasiswa UI Ciptakan AI Permainan untuk Deteksi Dini ADHD dan Disleksia | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Sabtu, 28 Juni 2025 - 16:02 WIB

    Bukan Sekadar Game:...

    Tim The Leporidaes menjadi juara utama dalam ajang bergengsi Microsoft AI for Accessibility Hackathon 2025. Foto: Microsoft Indonesia

    JAKARTA 

    - Di sebuah panggung pertarungan ide yang sengit, lahirlah solusi yang bisa mengubah kehidupan jutaan anak di masa depan. Sekelompok mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) berhasil menciptakan NeuroBuddy, permainan anak-anak yang tampak sederhana, namun di baliknya tersembunyi kecerdasan buatan (AI) canggih yang mampu mendeteksi secara dini potensi neurodivergensi seperti ADHD, disleksia, dan spektrum autisme (ASD).

    Inovasi yang mengubah cara pandang terhadap deteksi dini ini berhasil mengantarkan tim "The Leporidaes" menjadi juara utama dalam ajang bergengsi Microsoft AI for Accessibility Hackathon 2025. Mereka tidak hanya menciptakan game, mereka menciptakan harapan.

    Sihir di Balik Sang Kelinci Virtual

    Bayangkan permainan di mana seorang anak diajak berinteraksi dengan maskot kelinci yang lucu. Di permukaan, ini adalah hiburan biasa. Namun, di belakang layar, setiap interaksi, setiap respons, dan setiap pola permainan anak dievaluasi oleh serangkaian algoritma AI yang kompleks.

    NeuroBuddy, yang didukung oleh teknologi canggih Microsoft Azure Cognitive Services, secara cerdas menganalisis data interaksi tersebut untuk mencari tanda-tanda awal yang mungkin mengarah pada kondisi neurodivergen.

    Ini adalah terobosan, cara ramah anak dan bebas stigma untuk menjembatani kesenjangan antara teknologi, disabilitas, dan deteksi dini.

    "Banyak inovasi teknologi, termasuk AI, berawal dari upaya menjawab tantangan aksesibilitas," ujar Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia. "Inilah bukti bahwa inovasi yang lahir dari kepedulian pada akhirnya membawa manfaat luas bagi semua. Hackathon ini menjadi ruang untuk mewujudkan misi itu."

    Pertarungan Para Inovator Muda

    Kemenangan "The Leporidaes" tidak diraih dengan mudah. Mereka harus bertarung melawan 45 tim lainnya yang juga membawa solusi-solusi brilian. Kompetisi ini, yang merupakan bagian dari komitmen global Microsoft senilai USD 25 juta, menjadi ajang pembuktian bagi para inovator muda untuk memecahkan masalah nyata di masyarakat.

    Salah satu pesaing terkuat mereka, tim "UINNOVATORS", meraih juara kedua dengan solusi Pintaru—sebuah buku digital adaptif bagi penderita disleksia yang mampu menyesuaikan ukuran huruf dan spasi secara otomatis sesuai kebutuhan pembaca.

    Keberhasilan para mahasiswa ini menunjukkan pergeseran paradigma: generasi muda kini tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga pencipta solusi yang berdampak.

    "Universitas Indonesia memiliki banyak inovator muda berbakat yang siap menciptakan solusi teknologi demi mendukung inklusivitas," kata Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

    "Kami meyakini bahwa inovasi-inovasi yang lahir dari ajang seperti ini dapat menjadi pemicu perubahan menuju dunia yang lebih ramah dan setara bagi semua."

    Pada akhirnya, kisah NeuroBuddy dan para mahasiswa di baliknya adalah sebuah pengingat kuat. Di tengah gemerlap kemajuan teknologi, inovasi yang paling bermakna sering kali lahir dari sebuah niat sederhana: memastikan tidak ada seorang pun yangtertinggal.

    (dan)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Mengapa Mesir dan Yordania...

    Mengapa Mesir dan Yordania Tolak untuk Menampung Pengungsi Gaza?

    Komentar
    Additional JS