Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Featured POLRI Robot Polri

    Digandeng Polri, Bagaimana Perusahaan Ini Mengembangkan Teknologi Robot? | tempo

    3 min read

     

    Digandeng Polri, Bagaimana Perusahaan Ini Mengembangkan Teknologi Robot? | tempo

    TEMPO.COJakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memamerkan sejumlah robot di antara unjuk kekuatan yang dilakukannya memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara pada Selasa lalu, 1 Juli 2025. Ada dua macam robot yang dilibatkan yakni humanoid dan kaki empat.

    Robot-robot kaki empat (quadruped) belakangan diketahui dihadirkan oleh PT Ezra Robotics Teknologi, salah satu perusahaan yang digandeng Polri untuk rencana modernisasi dan implementasi teknologi robotik di korps baju coklat itu. PT Ezra menurunkan lima unit robot terdiri dari satu unit robot X30 Pro dan dua unit robot Lite-3 Pro buatan Deep Robotics, serta dua unit robot GO2 Pro Edu dari pabrikan Unitree.

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Keduanya, Deep Robotics dan Unitree, berbasis di Cina. Sedangkan robot-robot kaki empat yang dipamerkan itu memiliki fungsi utama sebagai perangkat patroli dan pengawasan. "Tentunya ada perangkat khususnya pula yang ditanamkan padanya,” kata Presiden Direktur PT Ezra Robotics Teknologi, Dhanisakka Vardhana, saat dihubungi pada Jumat malam, 4 Juli 2025.

    Sementara ini, kata Dhanisakka, perusahaannya hanya fokus pada pengembangan robot X30 Pro dan Lite-3 Pro untuk keperluan industri. PT Ezra menjalin kerja sama di Tanah Air dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Mereka membangun perangkat lunak akal imitasi (artificial intelligence atau AI) yang terintegrasi dengan sensor dan sistem pendukung lainnya di kedua jenis robot kaki empat itu.

    “Jadi robot kami ini sangat customized sekali, menyesuaikan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan,” kata Dhanisakka. 

    Ia menjelaskan, perusahaan menawarkan konsep ‘one stop customized solutions’ untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Robot-robot dari Cina yang digunakan diklaimnya hanya berfungsi sebagai platform atau kendaraan dasar, yang kemudian dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan.

    Menurut Dhanisakka, pendekatan ini juga memungkinkan pengembangan robot lain, tidak terbatas pada robot berkaki empat saja “Karena sifatnya hanya sebagai vehicle, kami bisa kembangkan dengan berbasis robot apa saja, misalnya robot drone, robot boat, robot tank, dan lain-lain.”

    Sebagai contoh dari pengembangan dan penggunaannya di lapangan, Dhanisakka menunjukkan simulasi pengawasan di Gardu Induk PLN. Robot X30 Pro, dalam simulasi itu, dilengkapi berbagai perangkat tambahan seperti acoustic imager, kamera termal, kamera PTZ (pan, tilt, zoom), dan perangkat komunikasi untuk penguatan sinyal. Seluruh perangkat itu untuk memampukan robot mendeteksi potensi bahaya sejak dini.

    “Di dalam Gardu Induk sendiri lingkungannya bertegangan antara 150 hingga 500 kV. Hanya jenis robot X30 Pro yang dapat bekerja dengan aman di lingkungan bertegangan setinggi itu,” ujarnya.

    Contoh pengembangan lainnya adalah integrasi software AI buatan ITS pada robot Lite-3 Pro yang memampukannya mengenali atau mendeteksi seseorang yang disimulasikan sebagai korban bencana alam. Software juga membantu Lite-3 sehingga bisa dijadikan sebagai pemandu yang bisa berinteraksi dalam dialog natural.

    “Kami juga mengembangkan kemampuan otonom (pada Lite3), disertai dengan lengan, untuk membantu mengambil berbagai barang sesuai perintah manusia,” kata Koordinator Tim Robotika ITS Muhtadin secara terpisah.

    Atas sejumlah pengembangan dan simulasi yang ada tersebut, sayangnya, Dhanisakka menyatakan kalau, "Saat ini belum ada yang khusus kami kembangkan untuk Polri.” Dalam keterangan yang diberikannya pada 2 Juli lalu, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komisaris Jenderal Dedi Prasetyo memang mengungkap bahwa semua robot yang dipamerkan sehari sebelumnya masih dalam tahap demonstrasi dan sosialisasi hingga 2026 mendatang.

    Hanaa Septiana dan Hammam Izzuddin berkontribusi dalam artikel ini

    Pilihan Editor: Kontes Robot Indonesia 2025 di ITB Gelar Gelanggang Lapangan Basket  

    Komentar
    Additional JS