Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Dunia Internasional Featured

    Koin dan Uang Kertas Yuan Hampir Punah dari Kehidupan Sehari-hari di China | Sindonews

    5 min read

     Dunia Internasional,

    Koin dan Uang Kertas Yuan Hampir Punah dari Kehidupan Sehari-hari di China | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 30 Juni 2025 - 22:37 WIB

    Koin dan Uang Kertas...

    Koin dan uang kertas hampir menghilang dari kehidupan sehari-hari di China. Dari supermarket dan kafe hingga transportasi publik, sebagian besar pembayaran saat ini dilakukan secara eksklusif. Foto/Dok

    JAKARTA 

    - Koin dan

     uang kertas 

    hampir menghilang dari kehidupan sehari-hari di

     China 

    , menurut Le Monde. Dari supermarket dan kafe hingga transportasi publik, sebagian besar

     pembayaran digital 

    saat ini dilakukan secara eksklusif melalui aplikasi mobile seperti WeChat Pay dan Alipay.

    Dua platform ini telah berubah menjadi alat penting dalam aktivitas pembayaran di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Logo mereka ditampilkan di hampir setiap kasir, dan banyak bisnis tidak lagi menggunakan kasir tradisional.

    Sebagai gantinya, para pedagang memindai kode QR di smartphone pelanggan untuk menyelesaikan penjualan. Pembayaran mobile mendominasi di negara Asia itu, sementara cara pertukaran tradisional telah menyusut mendekati kepunahan.

    Baca Juga: China Gencar Perang Lawan Dolar AS, Dunia Makin Butuh Yuan

    Hanya pembeli dari kalangan orang tua yang masih menggunakan koin dan uang kertas Yuan. Le Monde mencatat bahwa di seluruh masyarakat China, uang tunai hampir menghilang.

    Perubahan ini terutama terlihat pada pasar-pasar di perkotaan, di mana bahkan penjual buah dan sayur mengandalkan pembayaran digital. Sebagian besar sopir taksi tidak lagi menerima uang tunai, dan banyak toko kecil di lingkungan terpencil juga tidak lagi menyediakan uang kembalian, bahkan menolak transaksi tunai sama sekali.

    Dominasi WeChat dan Alipay menggerus peran layanan perbankan tradisional bagi banyak kaum muda Cina, yang seringkali hanya berinteraksi dengan bank untuk tugas seperti mendapatkan hipotek. Menanggapi hal ini, bank sentral China mempercepat pengembangan mata uang digital, yuan digital, dengan tujuan untuk mempertahankan kontrol moneter di tengah meningkatnya platform pembayaran swasta.

    Program percobaan sudah dimulai pada beberapa kota sejak tahun 2019, dengan peluncuran aplikasi smartphone pada tahun 2022. Meskipun klaim tentang 260 juta akun yang dibuka, yuan digital masih belum mendominasi dalam kehidupan sehari-hari, terhalang oleh kenyamanan aplikasi yang ada.

    Baca Juga: Gubernur Bank Sentral China: Yuan Stabil Jadi Kunci Stabilitas Keuangan Global

    Upaya untuk mempromosikan yuan digital menghadapi tantangan, termasuk penangkapan Yao Qian pada tahun 2024, seorang mantan pejabat yang bertanggung jawab atas penelitian mata uang digital, dengan tuduhan korupsi yang melibatkan perusahaan teknologi.

    Meski begitu, bank sentral China terus mendorong ekspansi global yuan digital, dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan mempromosikan sistem internasional multi-mata uang.

    (akr)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Destinasi Wisata Perang...

    Destinasi Wisata Perang di Rusia Diminati Turis dari China

    Komentar
    Additional JS