RI-Australia Sepakati Kerja Sama Keamanan Siber Lindungi Infrastruktur Kritikal - Pelantar
RI-Australia Sepakati Kerja Sama Keamanan Siber Lindungi Infrastruktur Kritikal - Pelantar
Indonesia dan Australia baru-baru ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang diperbarui mengenai Peningkatan Keamanan Siber dan Kerja Sama Teknologi Kritikal. Penandatanganan dilakukan oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Nugroho Sulistyo Budi, di Jakarta pada tanggal 20 Agustus 2025. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan ketahanan siber kedua negara yang semakin dibutuhkan di era digital saat ini.
Menyadari bahwa ancaman siber adalah tantangan global yang tidak mengenal batas, Brazier menekankan pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Australia. "Di dunia yang semakin terhubung, ancaman siber tidak mengenal batas. Kemampuan kita untuk merespons secara efektif bergantung pada kerja sama yang erat, rasa saling percaya, dan keahlian bersama,” ungkapnya dalam keterangan pers setelah penandatanganan. Ia juga menyoroti bahwa MoU ini menjadi langkah strategis dalam melindungi infrastruktur kritikal yang ada di kedua negara.
Tujuan Kerja Sama
Nota Kesepahaman ini diarahkan untuk memperkuat fondasi keamanan siber, yang sangat penting dalam konteks keamanan nasional, kesejahteraan ekonomi, dan stabilitas internasional kedua negara. Kerja sama ini diharapkan dapat mencegah kerentanan yang dapat membahayakan berbagai sektor vital, seperti energi, transportasi, dan telekomunikasi.
Menurut data terkini, serangan siber telah meningkat dalam skala global dan menjadi salah satu ancaman serius bagi stabilitas ekonomi dan keamanan nasional. Dengan adanya MoU ini, Indonesia dan Australia berupaya untuk saling belajar dan berbagi pengalaman dalam meningkatkan kapasitas teknologi dan keamanan siber.
Manfaat bagi Infrastruktur Kritikal
Infrastruktur kritikal adalah tulang punggung dari keberlangsungan suatu negara. Dalam konteks ini, kedua negara akan fokus pada langkah-langkah preventif dan responsif yang mampu mencegah dan mengatasi potensi serangan siber. Hal ini akan mencakup berbagai inisiatif, termasuk pelatihan bersama, pengembangan teknologi baru, dan berbagi intelijen tentang ancaman yang mungkin dihadapi.
Melalui kerja sama ini, diharapkan Indonesia dapat memperkuat sistem keamanannya, terutama mengingat banyaknya infrastruktur penting yang berada dalam kendali pemerintah dan sektor swasta. Perlindungan terhadap infrastruktur ini sangat mendesak, terutama di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan.
Pentingnya Keterlibatan Usaha dan Masyarakat
Selain melibatkan pemerintah, kerja sama ini juga membuka kesempatan bagi sektor swasta dan akademisi untuk berkontribusi. Pertukaran informasi dan pengalaman di antara para pelaku industri dapat menciptakan inovasi baru dalam teknologi keamanan siber. Usaha untuk meningkatkan kesadaran keamanan siber di kalangan masyarakat juga akan jadi agenda penting dari kolaborasi ini.
Brazier menambahkan bahwa dukungan dari masyarakat dan sektor swasta merupakan kunci keberhasilan dalam upaya membangun ketahanan siber yang efektif. "Semua elemen masyarakat memainkan peran dalam memastikan infrastruktur kritikal kita aman dan tahan terhadap ancaman siber," ungkapnya.
Langkah ke Depan
Ke depan, Indonesia dan Australia akan mengintensifkan kerja sama ini melalui berbagai program yang terencana. Rencana tersebut mencakup pelatihan bersama dan simulasi serangan siber yang akan melibatkan tim dari kedua negara. Dengan langkah-langkah konkret ini, diharapkan ketahanan siber kedua belah pihak semakin terjamin.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan antara kedua negara serta memperkuat aliansi strategis yang sudah terjalin. Ini menjadi penting tidak hanya bagi keamanan nasional, tetapi juga bagi kerjasama regional dalam menghadapi ancaman global di era digital yang semakin kompleks.
Dengan adanya MoU ini, Indonesia dan Australia menunjukkan komitmen untuk saling mendukung dalam membangun dunia yang aman dan stabil dari ancaman siber di masa depan.