Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Dunia Internasional Featured Robot Anjing Turki

    Robot Anjing Turki yang Dilengkapi Peluncur Rudal Jadi Pengubah Permainan di Medan Perang | SINDOnews

    4 min read

      Dunia Internasional, 

    Robot Anjing Turki yang Dilengkapi Peluncur Rudal Jadi Pengubah Permainan di Medan Perang | Halaman Lengkap

    Robot anjing Turki dilengkapi peluncur rudal. Foto/TRT World

    ISTANBUL 

    - Robot tampak seperti anjing. Berjalan seperti anjing. Apakah itu anjing? Sebenarnya, robot ajing merupakan simbol kecerdikan dan inovasi militer

     Turki 

    . Namanya Koz.

    Koz, anjing robot pertama di dunia yang mampu meluncurkan rudal berpemandu, yang dikembangkan oleh produsen pertahanan terkemuka Turki, Roketsan.

    Melansir TRT World, debut Koz di Pameran Industri Pertahanan Internasional yang baru saja berakhir di Istanbul telah dipuji sebagai momen transformatif dalam evolusi sistem tempur darat nirawak, dengan potensi untuk mengubah paradigma peperangan modern.


    1. Jadi Pengubah Permainan di Medan Perang

    Laksamana Muda Purnawirawan Cihat Yayci, yang kini menjadi profesor madya di Universitas Topkapi di Istanbul, menggambarkan Koz sebagai "pengubah permainan" untuk operasi tempur modern.

    "Yang membuat Koz revolusioner bukan hanya teknologinya, tetapi juga dampaknya terhadap kehidupan manusia," ujar Yayci kepada TRT World.

    "Robot dirancang untuk menggantikan manusia dalam tugas-tugas berbahaya. Dengan Koz, kita dapat membersihkan gua, gedung, dan zona perkotaan yang dipenuhi penembak jitu tanpa mempertaruhkan nyawa seorang prajurit pun. Ini bukan sekadar inovasi taktis—ini inovasi kemanusiaan."

    Baca Juga: Konflik Dinasti Thaksin dan Hun Sen Picu Perang 2 Negara?


    2. Bukan Hanya Sekadar Robot

    Murat Ikinci, CEO Roketsan, menggambarkan Koz sebagai "bukan sekadar robot" tetapi sebuah "revolusi".

    “Koz dapat mengakses area berbahaya yang tidak akan pernah kami gunakan untuk mengirim tentara. Sistem ini mendeteksi ancaman dan melakukan serangan presisi, memungkinkan angkatan bersenjata kami menyelesaikan misi kritis tanpa membahayakan nyawa manusia,” ujarnya kepada TRT World.

    Direkayasa sepenuhnya di Turki, Koz dirancang untuk misi berisiko tinggi, menggabungkan mobilitas canggih, navigasi otonom, dan kemampuan serangan presisi dalam sebuah platform anjing yang ringkas.

    Sistem ini membawa empat rudal berpemandu, beroperasi dalam mode otonom dan kendali jarak jauh, dan dirancang untuk memasuki zona berbahaya mendahului tentara, mengintai ancaman, dan menetralisirnya dengan akurasi yang tepat—sambil menjaga personel tetap aman dari bahaya.

    Ikinci menekankan bahwa Koz lebih dari sekadar konsep eksperimental. Terintegrasi dengan kemampuan rudal multi-platform, khususnya sistem rudal mini berpemandu laser METE, sistem ini telah teruji dalam pertempuran, diproduksi secara massal, dan tersedia untuk digunakan.

    “Dengan Koz, Turki tidak hanya memajukan teknologi nirawak, tetapi juga menetapkan standar global baru untuk mengintegrasikan rudal berpemandu ke dalam sistem darat otonom,” tambahnya.


    3. Dilengkapi 4 Rudal

    Emel Mahmutyazicioglu, PhD, direktur Sistem Inovatif Roketsan, merinci terobosan teknis sistem tersebut.

    “Koz membawa empat rudal berpemandu terkecil namun berkemampuan tinggi, masing-masing berdiameter hanya 40 mm. Mencapai presisi berpemandu pencari dalam rudal yang begitu ringkas merupakan yang pertama di dunia,” ujarnya kepada TRT World.

    Rudal Mete, yang sebelumnya digunakan pada drone, platform angkatan laut, dan kendaraan darat nirawak, telah dioptimalkan untuk peran tempur perkotaan Koz.

    “Anjing robotik ini maju di depan pasukan, memindai dengan perangkat elektro-optiknya—TV dan kamera termal—untuk mendeteksi target,” tambah Mahmutyazicioglu.

    Menurut pakar tersebut, KOZ dapat mendaki tanjakan 45 derajat, menavigasi tangga, dan bahkan pulih dari jatuh.


    4. Pergeseran Doktrin Strategis

    Laksamana Muda Purnawirawan Yayci menyoroti perkembangan pesat kemampuan pertahanan Turki, dengan mencatat bahwa negara tersebut kini berada di peringkat ke-11 dunia dalam ekspor pertahanan dan telah mengatasi hambatan teknologi utama yang sebelumnya membatasi sistem rudal.

    “Turki tidak lagi memiliki masalah jangkauan,” ujarnya.

    “...Koz melambangkan pergeseran doktrin strategis. Di era peperangan asimetris, di mana kelompok teroris mengeksploitasi medan perkotaan, sistem seperti Koz memastikan kemampuan operasional yang unggul sekaligus meminimalkan korban jiwa. Ini merupakan lompatan bersejarah dalam melindungi pasukan kita dan memperkuat keamanan nasional.”

    Pengungkapan KOZ telah membangkitkan minat internasional yang signifikan, dengan beberapa negara telah menanyakan tentang potensi akuisisi.

    Para analis percaya bahwa anjing robot penembak rudal dapat menjadi landasan doktrin militer masa depan, terutama untuk kontra-terorisme, operasi pasukan khusus, dan lingkungan peperangan perkotaan yang kompleks di mana kecepatan, presisi, dan keselamatan prajurit adalah yang terpenting.

    Peningkatan di masa mendatang diharapkan, termasuk penargetan otonom berbasis AI, perluasan muatan rudal, dan operasi gabungan drone-robot di bawah jaringan medan perang terpadu.

    “Ini bukan sekadar inovasi bagi Turki. Koz menetapkan tolok ukur baru bagi masa depan peperangan—masa depan di mana robot melindungi dan menyelamatkan nyawa manusia,” tambah Yayci.

    (ahm)

    Komentar
    Additional JS