Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home AI ChatGPT Featured Gemini Internet Kecerdasan Buatan Tips & Tricks

    3 Perbedaan Cara Edit Foto di Gemini AI dan ChatGPT - NETRALNEWS.COM

    4 min read

     Kecerdasan Buatan, AI, Internet, Tips, 

    3 Perbedaan Cara Edit Foto di Gemini AI dan ChatGPT

    22 Sep 2025 22:15

    Refleksi Perbedaan dan Pilihan Pengguna



    Chatbot AI Gemini milik Google ditampilkan di ponsel

    (Heute.at)

    JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Gemini AI dan ChatGPT sama-sama hadir sebagai produk berbasis kecerdasan buatan, tetapi keduanya memiliki pendekatan berbeda dalam mengolah gambar. Perbedaan ini mencerminkan filosofi teknologi yang dibangun oleh pengembangnya, mulai dari cara sistem memahami instruksi, tampilan antarmuka, hingga karakter hasil akhir yang diberikan kepada pengguna. Dalam konteks edit foto, setidaknya ada tiga cara utama yang menjadi pembeda mendasar antara keduanya.

    Perbedaan pertama terletak pada fokus kemampuan inti. Gemini AI yang dikembangkan oleh Google DeepMind lebih menonjolkan kecerdasan visualnya. Aplikasi ini memungkinkan pengguna mengedit foto dengan langsung menyorot bagian yang ingin diubah. Jika seseorang ingin menghapus objek di latar belakang, cukup menandai bagian tersebut, lalu sistem secara otomatis menggantinya dengan latar belakang yang sesuai. Proses ini sederhana, cepat, dan sangat intuitif bagi pengguna awam.

    Sebaliknya, ChatGPT lebih kuat dalam pemahaman kontekstual berbasis instruksi teks. Untuk mengedit foto, pengguna biasanya harus menuliskan deskripsi yang jelas, misalnya “hapus orang di sebelah kiri dan ganti dengan pohon kelapa.” ChatGPT kemudian menerjemahkan perintah tersebut menjadi hasil visual melalui model generatif. Dengan demikian, ChatGPT unggul dalam menangkap maksud yang kompleks dari teks, sementara Gemini lebih unggul jika pengguna mengandalkan intuisi visual langsung.

    Perbedaan kedua terlihat dari cara pengguna berinteraksi dengan platform. Gemini AI menghadirkan antarmuka yang lebih interaktif dan mirip aplikasi edit foto pada umumnya. Banyak fitur dapat dilakukan dengan drag and drop, menandai area tertentu, atau menggunakan menu pilihan sederhana. Hal ini membuat Gemini terasa lebih ramah bagi orang yang tidak terbiasa dengan instruksi berbasis teks. ChatGPT, sebaliknya, sepenuhnya mengandalkan bahasa alami. Semua perintah dilakukan lewat teks, tanpa perlu menandai bagian foto secara manual.

    Keunggulan pendekatan ini terletak pada fleksibilitas; pengguna bisa menulis instruksi yang sangat detail, bahkan mendeskripsikan suasana, gaya seni, atau palet warna tertentu. Tantangannya, hasil edit sangat bergantung pada kejelasan instruksi. Jika deskripsi ambigu, besar kemungkinan hasilnya tidak sesuai ekspektasi.

    Perbedaan ketiga ada pada karakter hasil yang dihasilkan. Gemini AI cenderung menghasilkan edit foto yang realistis dan instan. Foto yang diedit biasanya tetap mempertahankan konsistensi visual, mulai dari pencahayaan hingga tekstur. Hasil seperti ini cocok untuk kebutuhan praktis, seperti memperbaiki foto kenangan, menghapus objek yang mengganggu, atau memperhalus kualitas gambar. Sebaliknya, ChatGPT lebih menonjolkan sisi kreativitas generatif.

    Edit foto melalui ChatGPT tidak hanya sekadar realistis, tetapi juga bisa eksperimental. Seorang pengguna bisa meminta suasana siang hari diubah menjadi malam dengan gaya cyberpunk, atau menjadikan latar belakang sebuah kota futuristik. Fleksibilitas kreatif ini sulit ditandingi Gemini, karena ChatGPT mengandalkan model multimodal yang lebih luas cakupannya.

    Melihat tiga perbedaan tersebut, saya berpendapat bahwa kedua platform ini sebenarnya tidak diciptakan untuk saling menggantikan, melainkan saling melengkapi. Gemini AI sangat cocok bagi orang yang membutuhkan kecepatan, kemudahan, dan hasil instan.

    ChatGPT lebih pas untuk mereka yang mengutamakan detail, imajinasi, dan eksplorasi kreatif. Dengan kata lain, Gemini menjadi alat yang ideal untuk penggunaan sehari-hari yang sederhana, sementara ChatGPT adalah teman bagi pekerja kreatif, desainer, dan seniman digital yang ingin menghasilkan karya visual unik.

    Namun, perlu disadari pula bahwa perkembangan teknologi kecerdasan buatan bergerak cepat. Bisa jadi ke depan Gemini memperkuat sisi kreativitasnya, sementara ChatGPT meningkatkan aspek interaktivitas visual. Jika itu terjadi, pengguna akan semakin diuntungkan karena memiliki lebih banyak opsi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

    Bagi saya, yang terpenting bukan memilih siapa yang terbaik di antara keduanya, melainkan memahami bahwa setiap alat memiliki keunggulan dalam konteks tertentu. Ketika membutuhkan hasil praktis dan cepat, Gemini adalah pilihan yang tepat. Tetapi saat imajinasi tanpa batas menjadi prioritas, ChatGPT menawarkan ruang eksplorasi yang jauh lebih luas.

    Pada akhirnya, kecerdasan buatan hanyalah sebuah alat bantu. Nilai sejati dari sebuah karya tetap ditentukan oleh kreativitas manusia yang menggunakannya. Gemini AI dan ChatGPT hanyalah dua jalan berbeda menuju tujuan yang sama, yaitu memberikan keleluasaan bagi manusia untuk mengekspresikan ide dalam bentuk visual. Dengan memahami perbedaan cara edit foto di antara keduanya, kita bisa lebih bijak memanfaatkan teknologi sesuai kebutuhan dan tidak terjebak dalam perdebatan siapa yang lebih unggul.

    Komentar
    Additional JS