Konten Provokatif Ajak Pelajar Demo, TikToker Figha Lesmana Ditangkap | Sindonews
Konten Provokatif Ajak Pelajar Demo, TikToker Figha Lesmana Ditangkap | Halaman Lengkap
Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Jum'at, 05 September 2025 - 07:40 WIB
Polda Metro Jaya menangkap TikToker Figha Lesmana atas dugaan konten provokatif yang mengajak pelajar turun ke jalan dalam aksi demonstrasi yang berujung ricuh di Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto: Sindonews
- Polda Metro Jaya menangkap
TikTokerFigha Lesmana atas dugaan konten provokatif yang mengajak pelajar turun ke jalan dalam aksi demonstrasi yang berujung ricuh di Jakarta, beberapa waktu lalu. Unggahan Figha tersebut sudah ditonton hingga 10 juta kali.
“FL (admin akun T @FG) berperan dengan live medsos mengajak pelajar untuk turun pada 25 Agustus 2025,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kamis (4/9/2025).
Dalam kontennya, dia tak hanya menyerukan pelajar SMK dan mahasiswa turun aksi, tetapi juga menyeret influencer agar ikut bersuara. Bahkan, dia lantang menyuarakan pembubaran DPR dan desakan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani turun.
Selain Figha, polisi juga menangkap 5 tersangka baru lainnya. Dengan tambahan ini, total ada 43 orang yang kini berstatus tersangka. Dari jumlah itu, 42 orang dewasa dan satu di antaranya masih anak di bawah umur.
Ade Ary memastikan Polda Metro tak berhenti di level eksekutor lapangan. Pihaknya tengah memburu aktor utama yang diduga kuat menjadi otak kerusuhan. “Kami berkomitmen mengungkap aktor penggerak utama di balik kerusuhan," katanya.
Sementara, Polda Metro Jaya mempertimbangkan untuk memberlakukan restorative justice terhadap kasus yang menyeret Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen. Diketahui, Delpedro terseret kasus dugaan penghasutan pelajar untuk ikut aksi demonstrasi yang berujung kericuhan di Jakarta.
Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Putu Kholis mengaku sudah mendengar seruan dari masyarakat untuk membebaskan Delpedro. Dia memahami hal tersebut sebagai bentuk kebebasan berekspresi dan pemikiran yang ada di masyarakat
"Kami ikuti, kami tidak tutup mata, tutup telinga. Lalu, masukan agar penyelesaian masalah ini diselesaikan dengan skema restoratif Justice tentunya menjadi pertimbangan juga oleh penyidik," ujar Putu Kholis dalam konferensi persnya, Kamis (4/9/2025).
Namun, saat ini pihaknya masih fokus melengkapi bukti dan mengembangkan kasus ini ke aktor-aktor lainnya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian