Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Berita Featured Indiana Mark Zuckerberg Meta

    Pengacara Bernama Mark Zuckerberg di Indiana Gugat Meta karena Salah Identitas - POROSJAKARTA

    6 min read

     

    Pengacara Bernama Mark Zuckerberg di Indiana Gugat Meta karena Salah Identitas

    POROSJAKARTA.COM, JAKARTA - Seorang pengacara kebangkrutan di Indianapolis, Indiana, bernama Mark Zuckerberg, menggugat Meta setelah akun Facebook pribadinya berulang kali ditutup dengan tuduhan menyamar sebagai pendiri perusahaan tersebut.

    Persoalan ini terjadi karena namanya identik dengan CEO Meta, Mark Zuckerberg, sehingga sistem Facebook kerap salah mengidentifikasi akunnya.

    Zuckerberg mengaku sudah berjuang menghadapi salah identitas ini selama 15 tahun. Akun pribadinya yang terverifikasi telah ditutup sebanyak lima kali.

    Baca Juga:

    Kasus terbaru terjadi pada Mei lalu, ketika halaman firma hukumnya dinonaktifkan untuk keempat kalinya dan ia kehilangan dana iklan sebesar USD 11.000.

    Merasa dirugikan, ia mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Marion dengan tuduhan kelalaian dan pelanggaran kontrak.

    “Biasanya Anda bisa bilang, ya ini hanya Facebook. Tapi kali ini menyangkut keuntungan saya karena saya membayar iklan untuk bisnis,” ujar Zuckerberg, dikutip dari New York Post, Minggu (7/9).

    Menurutnya, Meta menutup akun dengan tuduhan palsu, di antaranya menggunakan nama selebritas, tidak memakai nama asli, serta melanggar standar komunitas.

    “Mereka mengambil uang saya, lalu menutup akun saya dengan alasan itu. Pesannya selalu sama,” ungkapnya.

    Zuckerberg menjelaskan bahwa akunnya pertama kali dinonaktifkan pada 2010. Setiap kali mengajukan banding, ia harus melalui proses panjang, termasuk mengirimkan foto diri, SIM, hingga kartu kredit untuk membuktikan identitasnya.

    “Saya pikir sangat menyinggung, perusahaan teknologi sebesar ini tidak bisa menandai akun saya dan mencegah masalah ini,” tegasnya. Permasalahan salah identitas ini bahkan merembet ke kehidupan pribadinya.

    Baca Juga:

    Photo Author
    Seorang Pria apes karna mempunyai nama Mark Zuckerberg (source: google image)

    Firma hukumnya kerap menerima panggilan dari pengguna Facebook yang keliru mengira dirinya sebagai CEO Meta, menerima paket yang ditujukan untuk Mark Zuckerberg pendiri Facebook, hingga pernah dituntut secara salah oleh lembaga negara bagian Washington pada 2020.

    Dalam gugatannya, Zuckerberg menuntut pengembalian dana iklan, biaya pengacara, serta jaminan agar akunnya tidak lagi ditutup.

    “Klien saya tidak bisa menemukan saya. Itu memengaruhi bisnis saya,” ujarnya. Ia bahkan sempat bercanda ingin CEO Meta datang langsung, menyerahkan cek, berjabat tangan, dan meminta maaf atas kesalahan tersebut.

    Menanggapi gugatan ini, Meta menyatakan baru menerima keluhan tersebut dan sedang meninjau kasusnya. “Kami tahu ada lebih dari satu Mark Zuckerberg di dunia, dan kami sedang menyelidiki masalah ini,” kata juru bicara Meta.

    Sehari setelahnya, Meta mengumumkan bahwa akun Zuckerberg dari Indiana sudah dipulihkan setelah sebelumnya dinonaktifkan “secara tidak sengaja.”

    “Kami menghargai kesabaran Bapak Zuckerberg dan berupaya mencegah hal ini terjadi lagi,” ungkap perwakilan Meta. [kim/***]

    Halaman:
    Photo Author
    Seorang Pria apes karna mempunyai nama Mark Zuckerberg (source: google image)

    POROSJAKARTA.COM, JAKARTA - Seorang pengacara kebangkrutan di Indianapolis, Indiana, bernama Mark Zuckerberg, menggugat Meta setelah akun Facebook pribadinya berulang kali ditutup dengan tuduhan menyamar sebagai pendiri perusahaan tersebut.

    Persoalan ini terjadi karena namanya identik dengan CEO Meta, Mark Zuckerberg, sehingga sistem Facebook kerap salah mengidentifikasi akunnya.

    Zuckerberg mengaku sudah berjuang menghadapi salah identitas ini selama 15 tahun. Akun pribadinya yang terverifikasi telah ditutup sebanyak lima kali.

    Baca Juga:

    Kasus terbaru terjadi pada Mei lalu, ketika halaman firma hukumnya dinonaktifkan untuk keempat kalinya dan ia kehilangan dana iklan sebesar USD 11.000.

    Merasa dirugikan, ia mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Marion dengan tuduhan kelalaian dan pelanggaran kontrak.

    “Biasanya Anda bisa bilang, ya ini hanya Facebook. Tapi kali ini menyangkut keuntungan saya karena saya membayar iklan untuk bisnis,” ujar Zuckerberg, dikutip dari New York Post, Minggu (7/9).

    Menurutnya, Meta menutup akun dengan tuduhan palsu, di antaranya menggunakan nama selebritas, tidak memakai nama asli, serta melanggar standar komunitas.

    “Mereka mengambil uang saya, lalu menutup akun saya dengan alasan itu. Pesannya selalu sama,” ungkapnya.

    Zuckerberg menjelaskan bahwa akunnya pertama kali dinonaktifkan pada 2010. Setiap kali mengajukan banding, ia harus melalui proses panjang, termasuk mengirimkan foto diri, SIM, hingga kartu kredit untuk membuktikan identitasnya.

    “Saya pikir sangat menyinggung, perusahaan teknologi sebesar ini tidak bisa menandai akun saya dan mencegah masalah ini,” tegasnya. Permasalahan salah identitas ini bahkan merembet ke kehidupan pribadinya.

    Baca Juga:

    Komentar
    Additional JS