Ada QRIS di Perbatasan Indonesia-Malaysia - Kompas
Ada QRIS di Perbatasan Indonesia-Malaysia


PONTIANAK, KOMPAS.com – Bank Kalbar resmi meluncurkan fitur QRIS Cross Border, sebuah sistem pembayaran digital lintas negara yang memungkinkan masyarakat di perbatasan Indonesia-Malaysia, Kalimantan Barat (Kalbar), melakukan transaksi hanya dengan memindai satu kode QR.
Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, menyampaikan bahwa peluncuran QRIS Cross Border berlangsung serentak di tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yaitu Entikong (Kabupaten Sanggau), Aruk (Kabupaten Sambas), dan Badau (Kabupaten Kapuas Hulu).
“Tiga titik ini merupakan pintu utama pergerakan orang dan barang antara Indonesia dan Malaysia, serta menjadi simpul penting konektivitas ekonomi di wilayah barat Kalimantan,” kata Rokidi, Kamis (23/10/2025).
Fitur ini menjadi terobosan penting dalam mendukung digitalisasi pembayaran nasional sekaligus memperkuat peran lembaga keuangan daerah dalam ekosistem ekonomi digital regional.
“QRIS Cross Border kami hadirkan agar masyarakat di perbatasan bisa bertransaksi lebih mudah, cepat, dan aman tanpa perlu menukar uang tunai,” ujar Rokidi.
Kemudahan transaksi ini juga memberikan manfaat bagi wisatawan Malaysia maupun warga Indonesia di perbatasan.
“Wisatawan Malaysia yang berbelanja di Entikong atau Aruk cukup memindai kode QR di toko atau kios warga. Pembayaran otomatis dikonversi sesuai kurs yang berlaku, tanpa repot membawa ringgit atau rupiah dalam bentuk tunai,” jelas Rokidi.
Sebaliknya, warga Indonesia yang bertransaksi di wilayah Malaysia juga bisa menggunakan aplikasi dompet digital yang terhubung dengan sistem QRIS.
Sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga mengurangi risiko kehilangan uang tunai dan mendorong transparansi ekonomi.
“Transaksi lintas negara tidak lagi menjadi hal rumit. Cukup ponsel, koneksi internet, dan QRIS, semua bisa dilakukan,” tambah Rokidi.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Perbatasan dan UMKM
Bank Kalbar memandang digitalisasi pembayaran sebagai strategi memperkuat daya saing ekonomi kawasan perbatasan yang sangat bergantung pada arus barang dan jasa dari Malaysia.
Dengan QRIS Cross Border, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar PLBN mendapat peluang memperluas pasar hingga ke luar negeri.
“Bayangkan pedagang makanan, kerajinan, atau oleh-oleh khas Kalimantan Barat yang kini bisa menerima pembayaran langsung dari wisatawan Malaysia,” ujar Rokidi.
Bank Kalbar juga aktif melakukan sosialisasi dan pelatihan bagi pelaku usaha untuk memastikan manfaat sistem pembayaran digital ini dapat dioptimalkan. Tujuannya agar adopsi QRIS tak hanya simbol modernisasi, tapi juga mendorong inklusi keuangan dan kemandirian ekonomi lokal.
Peluncuran QRIS Cross Border ini juga merupakan bagian dari upaya Indonesia memperkuat integrasi ekonomi di Asia Tenggara.
Bank Indonesia bersama otoritas keuangan di Malaysia, Thailand, dan Singapura berkomitmen membangun ekosistem transaksi digital regional yang terhubung.
“Bank Kalbar mengambil peran penting menjembatani kebijakan nasional agar dapat dirasakan langsung masyarakat di lapangan,” ungkap Rokidi.
“Kami ingin digitalisasi tidak berhenti di kota besar, tapi juga menjangkau daerah perbatasan yang menjadi gerbang hubungan antarbangsa,” tambahnya.
Ke depan, Bank Kalbar akan memperluas penggunaan QRIS Cross Border ke kawasan wisata dan pusat perdagangan lain. Bank juga menyiapkan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan industri pariwisata untuk mempercepat adopsi pembayaran digital.
“Digitalisasi bukan sekadar tren, tapi kebutuhan. Kalau dulu batas negara adalah tembok ekonomi, kini dengan teknologi, batas itu bisa kita tembus dengan satu pindai,” tutup Rokidi.
Dengan QRIS Cross Border, ekonomi digital Indonesia di Kalbar semakin maju, menghubungkan pelaku usaha lokal dengan pasar internasional, dan menjadikan garis batas sebagai penghubung kesejahteraan.