Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home AI Drive Featured Google Cloud Google Drive Keamanan Digital Kecerdasan Buatan Ransomware Spesial

    Google Cloud Rilis Fitur AI untuk Tangkal Ransomware di Drive | tempo.co

    4 min read

     

    Google Cloud Rilis Fitur AI untuk Tangkal Ransomware di Drive | tempo.co

    Menurut Google, ransomware masih menjadi salah satu ancaman siber paling merusak yang dihadapi organisasi di berbagai sektor, mulai dari layanan kesehatan, ritel, pendidikan, hingga sektor publik. Dokumen bawaan Google Workspace, seperti Google Dokumen dan Spreadsheet, tidak terdampak oleh ransomware. ChromeOS juga sejauh ini belum pernah menjadi sasaran. Namun, ancaman masih berlaku untuk format file lain, seperti PDF dan dokumen Microsoft Office, serta sistem operasi desktop seperti Windows.

    Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

    Baca berita dengan sedikit iklan,

    Merujuk laporan Mandiant, bagian dari Google Cloud, 21 persen dari semua penyusupan yang diamati pada 2024 terkait dengan ransomware, dengan rata-rata kerugian lebih dari US$ 5 juta. Investigasi Mandiant juga mencatat 89 persen organisasi di Jepang dan Asia Pasifik (JAPAC) baru mengetahui adanya penyusupan dari pihak luar, seperti penyerang atau aparat penegak hukum, yang menunjukkan lemahnya deteksi internal.

    BACA JUGA
    Google Seleksi 800 Mahasiswa untuk Pelatihan AI Generatif

    Fanly Tanto, Country Director Indonesia Google Cloud mengatakan bahwa fitur yang dihadirkan hari ini adalah lapisan pertahanan yang benar-benar baru. “Di satu sisi, solusi antivirus terus berupaya menghentikan ransomware agar tidak masuk, tapi di sisi lain kami juga telah membangun perlindungan untuk menghentikan ransomware agar tidak efektif ketika berhasil menembus sistem,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Oktober 2025.

    Menurut Fanly, deteksi dan intervensi berbasis AI di Google Drive for Desktop mampu mengidentifikasi ciri utama serangan ransomware, yaitu upaya untuk mengenkripsi file secara massal, lalu dengan cepat melakukan intervensi untuk menciptakan semacam ‘balon pelindung’ di luar file pengguna sebelum serangan menyebar dengan menghentikan sinkronisasi file ke cloud secara otomatis. 

    BACA JUGA
    800 Mahasiswa Terpilih dalam Program Google Student Ambassador

    “Hal ini membantu menghentikan ransomware melakukan hal yang membuatnya sangat efektif: merusak file penting dan membuatnya tidak dapat digunakan,” tuturnya. 

    Selain itu, kata Fanly, pertahanan malware bawaan yang ada di Google Drive juga membantu mencegah penyebaran ransomware ke perangkat lain dan mengambil alih seluruh jaringan. “Secara keseluruhan, pertahanan baru ini akan membantu melindungi bisnis, sekolah, rumah sakit, lembaga pemerintah, dan berbagai organisasi lainnya dari gangguan serangan ransomware yang bisa sangat merusak,” ujarnya.

    Fanly menjelaskan bahwa fitur baru ini dilatih dengan jutaan sampel ransomware untuk mendeteksi perubahan berbahaya pada file. Jika ada aktivitas mencurigakan, sistem otomatis menghentikan sinkronisasi, mencegah meluasnya kerusakan data di seluruh Google Drive pengguna. Administrator tetap bisa mengawasi lewat konsol Admin dan pusat keamanan, termasuk memantau log audit detail.

    Fitur deteksi dan intervensi ransomware berbasis AI ini diluncurkan melalui program open beta. Kemampuan baru tersebut tersedia tanpa biaya tambahan dalam sebagian besar paket komersial Google Workspace, sementara fungsi pemulihan file juga bisa dinikmati oleh seluruh pelanggan.

    Komentar
    Additional JS