Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Featured Garmin Spesial Strava

    Strava Gugat Garmin, Persoalkan Paten Fitur Rute | tempo.co

    4 min read

     

    Strava Gugat Garmin, Persoalkan Paten Fitur Rute | tempo.co



    DUNIA teknologi kebugaran sedang diramaikan oleh perseteruan dua nama besar, Strava dan Garmin. Pada awal pekan ini, Strava mengajukan gugatan hukum terhadap Garmin yang diduga telah melanggar paten dua fitur pelacakan rute olahraga: Segments dan Heatmaps. Strava juga menuduh Garmin melanggar Master Cooperation Agreement (MCA) atau Perjanjian Kerja Sama Induk, dengan mengembangkan fitur peta sendiri.

    Baca berita dengan sedikit iklan,

    Mengutip ulasan The Verge pada Jumat, 3 Oktober 2025, Strava meminta mendesak permanent injunction atau perintah tetap untuk menghentikan penjualan produk Garmin yang memilki 2 fitur tadi. Layanan Segments menyediakan potongan rute yang bisa dipakai pengguna untuk membandingkan catatan waktu. Adapun Heatmaps menunjukkan tingkat aktivitas atau kepadatan kegiatan melalui gradasi warna, menjadi peta yang menunjukkan area populer untuk olahraga.

    Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

    Baca berita dengan sedikit iklan,

    Strava melayangkan gugatan ke Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Colorado pada 30 September lalu. Permintaan itu, jika dikabulkan pengadilan, bakal mencakup sebagian besar perangkat keras Garmin, termasuk komputer sepeda Edge serta jam tangan Forerunner, Fenix, dan Epix. Program pelacakan, Garmin Connect, juga bisa terdampak.

    Duet Panjang Merek Teknologi Olahraga

    Gugatan ini tergolong mengejutkan mengingat kedua merek teknologi kebugaran ini sudah lama bermitra dan saling bertukar layanan. Laporan Strava pada 2024 bahkan mengungkapkan bahwa Garmin Forerunner 235—jam tangan pintar yang dirilis satu dekade lalu—masih tercatat sebagai produk terpopuler di kalangan pengguna Strava.

    BACA JUGA
    Strava Kini Didukung Fitur Bahasa Indonesia

    Paten untuk fitur Segments milik Strava diajukan pada 2011 dan disetujui pada 2015. Paten itu merincikan sistem yang bisa dipakai pengguna untuk membandingkan performa masing-masing. Garmin kemudian merilis Edge 1000, komputer sepeda yang dilengkapi sistem segmen Garmin Connect sendiri, pada 2014. Setahun kemudian, Garmin menandatangani MCA dengan Strava untuk menghadirkan Strava Live Segments ke perangkat Garmin.

    Dalam gugatannya, Strava menyatakan bahwa Garmin melanggar ketentuan MCA dengan memperluas Segment berlabel Garmin. Produk ini tak ada dalam kesepakatan. Strava juga menuduh Garmin menggunakan teknologi yang dimitrakan untuk membangun sistem pesaing di ekosistem Garmin Connect dan perangkat kerasnya.

    BACA JUGA
    Apple Fitness+ Terintegrasi dengan Strava, Konten Kebugarannya Kini Lebih Kaya

    Strava juga mengklaim bahwa fitur heatmaps dan saran rute di Garmin Connect melanggar dua paten tambahan. Paten pertama, yang berfokus pada heatmaps, diajukan pada 2014 dan disetujui pada 2016. Paten kedua, yang mencakup fitur pembuatan rute berdasarkan popularitas area, diajukan pada 2016 dan dilegalkan pada 2017. Soal fitur rute, Garmin menyatakan justru telah memperkenalkan fitur peta sejak 2013, sebelum Strava mengajukan patennya.

    Juru bicara Strava Brian Bell mengatakan Garmin hanya diberi izin terbatas untuk menerapkan fitur Strava Segments pada perangkat mereka. Akses itu, menurut Bell, justru dimanfaatkan untuk mempelajari dan menyalin layanan secara teliti. “Gugatan kepada Garmin untuk melindungi hasil ciptaan kami,” ujarnya kepada The Verge.

    Garmin, kata Bell, menolak berbagai upaya Strava untuk menyelesaikan pelanggaran ini secara informal. Strava akhirnya mengambil sikap tegas dan mengajukan gugatan. “Kami tidak berniat melakukan tindakan yang akan mengganggu kemampuan pengguna Garmin untuk menyinkronkan data mereka dengan Strava,” tutur dia. “Kami berharap Garmin juga menghargai pengguna bersama dengan cara serupa.

    Komentar
    Additional JS