“Seiring berjalannya waktu, kita melihat ChatGPT memainkan peran yang lebih aktif dalam percakapan kelompok nyata, membantu orang merencanakan, menciptakan, dan mengambil tindakan bersama,” tulis OpenAI.

OpenAI melihat Group Chat sebagai ruang bagi pengguna untuk menyelesaikan berbagai hal secara kolektif: merencanakan perjalanan, menulis dokumen bersama, menyelesaikan perdebatan kecil, hingga melakukan riset kelompok. 

ChatGPT akan membantu mencari informasi, merangkum, atau membandingkan pilihan layaknya anggota tim yang siap siaga.

Fitur ini mendukung hingga 20 peserta dalam satu percakapan, selama mereka menerima undangan untuk bergabung. 

OpenAI menegaskan pengaturan personal dan memori tetap privat untuk setiap pengguna, sehingga privasi tetap terjaga meski berada di ruang obrolan bersama.

Untuk memulai Group Chat, pengguna cukup mengetuk ikon bergambar orang, lalu menambahkan peserta langsung atau membagikan tautan undangan. 

Semua yang masuk akan diminta membuat profil singkat—nama, username, dan foto.

Menariknya, menambahkan orang baru ke obrolan tidak mengubah chat lama, melainkan menciptakan percakapan baru agar konteks sebelumnya tetap utuh.

ChatGPT juga dirancang lebih “peka” dalam interaksi grup. AI akan tahu kapan harus merespons dan kapan harus diam. Pengguna bisa menandai “ChatGPT” untuk memanggil respons tertentu. 

Bahkan, ChatGPT bisa memberikan reaksi emoji dan mengenali foto profil pengguna lain untuk konteks tambahan.