Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home AI Featured Kecerdasan Buatan Spesial Wisata Wisata Indonesia

    Riset : Wisatawan Indonesia Terdepan dalam Memanfaatkan AI, - Tek id

    4 min read

     

    Riset : Wisatawan Indonesia Terdepan dalam Memanfaatkan AI


    Country Manager Indonesia SiteMinder Fifin Prapmasari mengatakan Indonesia kini menjadi salah satu pasar paling maju dalam adopsi teknologi perjalanan.

    “Dengan kecerdasan buatan (AI) yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sangat membanggakan melihat Indonesia memimpin dalam penggunaan teknologi baru untuk membuat penginapan hotel pada tahun 2026 menjadi lebih cerdas, efisien, dan menyenangkan,” ujarnya.

    Ia menekankan teknologi akan terus menjadi inti dari pengalaman perjalanan yang lancar dan bernilai.

    Laporan juga mencatat enam dari sepuluh wisatawan Indonesia (60%) menganggap ringkasan ulasan hotel berbasis AI sebagai fitur paling membantu dalam merencanakan perjalanan. 

    Minat ini bahkan meningkat menjadi 63% di kalangan Gen Z, menunjukkan generasi muda semakin mengandalkan AI untuk mengambil keputusan cepat.

    Fitur lain yang dianggap penting meliputi pemantauan harga kamar (56%) dan perencanaan perjalanan yang personal (55%).

    SiteMinder melibatkan 12.000 wisatawan global dari 14 negara, menjadikan laporan ini riset konsumen terbesar di industri akomodasi dunia.

    Dalam mencari referensi hotel untuk 2026, 38% wisatawan Indonesia akan menggunakan platform OTA, meningkat tajam dari 25% tahun sebelumnya. 

    Sementara itu, 8% responden mulai mempertimbangkan asisten AI untuk mencari informasi penginapan, angka tertinggi di dunia meski masih relatif kecil.

    Ketika tiba waktu memesan, wisatawan Indonesia tetap yang paling setia menggunakan OTA dengan proporsi 59%, menunjukkan dominasi kuat platform digital dalam perilaku perjalanan domestik.

    Optimisme wisatawan Indonesia terlihat menonjol: 51% mengaku memiliki keinginan jauh lebih kuat untuk bepergian dalam setahun ke depan, tertinggi secara global, meski situasi dunia masih penuh ketidakpastian. Di kalangan Milenial, angkanya meningkat ke 57%.

    Untuk destinasi, 34% berencana bepergian ke luar negeri, 17% tetap domestik, dan 49% akan melakukan keduanya.

    Jepang menjadi destinasi luar negeri paling diminati (45%), disusul Singapura (28%) dan Korea Selatan (25%).

    Untuk perjalanan domestik, Pulau Jawa memimpin dengan 69%, diikuti Sumatra (27%) dan Bali-Nusa Tenggara (26%).

    Setengah dari wisatawan Indonesia (51%) juga memilih bepergian bersama keluarga, menegaskan karakter masyarakat Indonesia yang sangat berorientasi keluarga, sejalan dengan tren di Singapura.

    Temuan menarik lainnya: 96% wisatawan Indonesia terbuka terhadap AI yang memantau pola pribadi, tertinggi di dunia. Pengawasan ini termasuk pemantauan data kesehatan (53%), energi dan kebutuhan sosial (50%), serta pola tidur (45%).

    Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap teknologi yang mampu mengurangi stres selama perjalanan.

    Pada 2026, metode pembayaran favorit wisatawan Indonesia untuk pemesanan hotel diprediksi adalah transfer bank (32%), digital wallet (28%), kartu kredit/debit (24%).

    Indonesia juga tercatat paling antusias terhadap aktivitas dalam hotel. Wisatawan Indonesia memimpin global dalam pemesanan layanan spa (45%), menonton pertunjukan musik live (42%), dan aktivitas petualangan fisik (36%).

    Menariknya, 89% wisatawan Indonesia setuju hotel menaikkan harga pada periode ramai, jauh lebih tinggi dari rata-rata global 65%.

    Selain itu, 84% wisatawan Indonesia mendukung penggunaan data pribadi untuk personalisasi layanan hotel, meski sepertiga (33%) menekankan pentingnya transparansi penggunaan data.

    Menurut Prapmasari, tren ini menegaskan masyarakat Indonesia sedang memasuki era perjalanan yang lebih cerdas dan terukur.

    “Kami melihat cara-cara kreatif untuk memaksimalkan setiap perjalanan di tengah kondisi global yang tidak pasti,” jelasnya.

    Ia menambahkan hotel yang mampu merespons perubahan dan memanfaatkan teknologi personalisasi akan berada pada posisi terbaik untuk menarik wisatawan di tahun mendatang.

    Tag
    Komentar
    Additional JS