Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Dunia Internasional Featured Myanmar SpaceX Starlink

    SpaceX Nonaktifkan Ribuan Perangkat Starlink yang Digunakan Sindikat Penipuan di Myanmar - Kompas

    6 min read

     

    SpaceX Nonaktifkan Ribuan Perangkat Starlink yang Digunakan Sindikat Penipuan di Myanmar

    Kompas.com, 24 Oktober 2025, 12:30 WIB

    logo appx2

    KOMPAS.com - SpaceX menonaktifkan lebih dari 2.500 perangkat Starlink yang digunakan oleh sindikat penipuan siber di wilayah tanpa hukum di Myanmar.

    Langkah ini diambil di tengah upaya otoritas kawasan melakukan razia besar-besaran terhadap pusat kejahatan siber yang beroperasi di sepanjang perbatasan Myanmar–Thailand.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Dilansir dari CNN, Kamis (23/10/2025), SpaceX menyatakan, pihaknya terus memantau dan mengidentifikasi pelanggaran di seluruh wilayah tempat layanan Starlink beroperasi.

    “Dalam kasus langka ketika kami menemukan pelanggaran, kami akan mengambil tindakan yang sesuai, termasuk bekerja sama dengan lembaga penegak hukum di seluruh dunia,”
    kata Wakil Presiden Operasional Bisnis Starlink, Lauren Dreyer, dalam unggahan di X.

    Rismon Siap Tuntut Polisi Rp 126 T jika Tak Terbukti Manipulasi Ijazah Jokowi

    “Di Myanmar, misalnya, SpaceX secara proaktif mengidentifikasi dan menonaktifkan lebih dari 2.500 perangkat Starlink di sekitar area yang diduga menjadi ‘pusat penipuan’," tambahnya.

    Namun, Dreyer tidak menyebutkan kapan tepatnya perangkat tersebut dinonaktifkan.

    Pengumuman itu muncul tak lama setelah militer Myanmar mengeklaim telah menemukan 30 set penerima dan perlengkapan Starlink dalam penggerebekan di salah satu kompleks penipuan minggu ini.

    Sindikat penipuan siber di Myanmar

    Menurut laporan Australian Strategic Policy Institute (ASPI), terdapat sekitar 30 kompleks besar di sepanjang perbatasan Myanmar–Thailand yang secara khusus digunakan untuk menipu korban, termasuk warga Amerika Serikat (AS).

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Total kerugian diperkirakan mencapai miliaran dollar AS setiap tahun.

    Para pekerja di pusat-pusat ini sering terjebak oleh tawaran pekerjaan bergaji tinggi atau bahkan diperdagangkan, sebelum akhirnya dipaksa melakukan penipuan daring di kawasan berpagar ketat.

    Mantan tahanan mengungkapkan, pemukulan dan penyiksaan merupakan hal yang umum terjadi di sana.

    Selama lebih dari setahun, AS telah menyuarakan kekhawatiran bahwa jaringan kriminal di Myanmar menggunakan Starlink untuk mengakses internet dan menjalankan operasi penipuan lintas negara.

    Penyelidikan terbaru oleh AFP menemukan, perangkat penerima Starlink dipasang di atap-atap kompleks penipuan dalam jumlah besar.

    AFP juga melaporkan bahwa Kongres AS sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatan Starlink dalam aktivitas ilegal tersebut.

    Langkah SpaceX ini dilakukan di tengah meningkatnya kejahatan penipuan global yang kini memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan mata uang kripto untuk memindahkan uang hasil kejahatan tanpa terdeteksi, menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC).

    Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) kini menjadi pusat penipuan daring global, seperti romance scam dan investment scam yang dikenal dengan istilah “pig butchering”, yaitu modus menipu korban secara perlahan hingga kehilangan seluruh uangnya.

    Myanmar menjadi lokasi ideal bagi jaringan kejahatan ini karena tingginya korupsi dan perlindungan dari rezim militer.

    Sejak kudeta pada 2021, rezim militer Myanmar yang tidak menguasai seluruh wilayah negara itu, terus berperang dengan kelompok etnis dan pasukan anti-junta.

    Pada Februari lalu, Thailand memutus pasokan listrik ke sejumlah area di Myanmar yang menjadi lokasi kompleks penipuan, dalam upaya mengganggu operasi mereka.

    Tak lama setelah itu, sekitar 7.000 pekerja dan korban berhasil dibebaskan dan dipulangkan melalui operasi besar-besaran oleh otoritas Thailand.

    Antara 30 Januari hingga 19 Oktober, militer Myanmar mengeklaim telah menangkap 9.551 warga asing dari kompleks-kompleks penipuan dan memulangkan sebagian besar dari mereka.

    Namun, para ahli menilai angka tersebut hanya sebagian kecil dari jumlah korban yang sebenarnya masih terperangkap.

    Pada Senin lalu, militer mengatakan telah melakukan penggerebekan di KK Park, salah satu kompleks penipuan paling terkenal di dekat kota perbatasan Myawaddy, dan menemukan lebih dari 2.000 pekerja.

    Rekaman CNN pada April lalu menunjukkan KK Park tampak seperti kawasan bisnis resmi, lengkap dengan jalan beraspal, pepohonan rapi, hotel, dan papan iklan situs judi.

    Namun, sumber dari lembaga anti-perdagangan manusia mengatakan bahwa operasi penipuan di KK Park belum sepenuhnya berhenti.

    “Meskipun penghentian Starlink berdampak signifikan, banyak korban masih terjebak di dalam kompleks dan mengonfirmasi bahwa mereka tetap dipaksa melakukan penipuan,” ujar sumber tersebut.

    Pakar kejahatan lintas negara, Jason Tower menyebutkan, penggerebekan militer di KK Park lebih bersifat pencitraan ketimbang tindakan nyata.

    “Bisnis tetap berjalan seperti biasa di puluhan kompleks penipuan lain di sepanjang Sungai Moei, perbatasan Myanmar–Thailand,” ujarnya.

    Tower menambahkan, dengan meningkatnya perhatian dunia terhadap “pandemi penipuan” di ASEAN, militer Myanmar berusaha menghindari tanggung jawab atas menjamurnya pusat kejahatan di wilayah perbatasan.

    Ia juga menilai, operasi besar-besaran oleh AS dan Inggris yang baru-baru ini menargetkan jaringan penipuan di Kamboja kemungkinan mendorong China untuk menekan Myanmar agar bertindak lebih tegas.

    “Militer Myanmar mungkin juga ingin mengambil kendali langsung atas beberapa pusat penipuan, karena mereka menyadari besarnya pendapatan ilegal yang dihasilkan dari aktivitas kriminal ini,” kata Tower.

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang
    Komentar
    Additional JS