Jakarta: Perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) tak hanya mengubah cara kita hidup, tetapi juga merevolusi pasar tenaga kerja. Meski banyak yang khawatir AI akan menggantikan manusia, faktanya teknologi ini justru melahirkan deretan profesi baru dengan bayaran selangit.

Melansir laporan terbaru dari Nexford University bertajuk "Top 10 Highest Paying Artificial Intelligence (AI) Jobs 2026", permintaan terhadap talenta yang menguasai AI diprediksi akan terus meledak.

Bagi Sobat Medcom yang sedang merencanakan karier atau ingin banting setir, berikut adalah 10 pekerjaan bidang AI dengan gaji tertinggi (berdasarkan standar Amerika Serikat) yang jika dihitung per bulan angkanya sangat fantastis:

Siapa sangka, gaji tertinggi justru dipegang oleh peran bisnis, bukan teknisi AI. Posisi ini bertanggung jawab mencari peluang pasar baru dan merancang strategi ekspansi produk AI.

Estimasi Gaji: USD 16.374 per bulan (Sekitar Rp258 Juta/bulan).

Tugasnya membuat komputer bisa "melihat" dan menafsirkan data visual (foto/video). Profesi ini sangat krusial dalam pengembangan teknologi seperti mobil otonom atau pengenalan wajah.

Estimasi Gaji: USD 14.066 per bulan (Sekitar Rp222 Juta/bulan).

Mereka adalah arsitek di balik sistem AI. Tugasnya membangun model, algoritma, hingga memastikan kinerja AI berjalan optimal. Posisi ini membutuhkan keahlian matematika dan pemrograman tingkat tinggi.

Estimasi Gaji: USD 13.396 per bulan (Sekitar Rp211 Juta/bulan).

Spesialisasi ini fokus pada pengembangan jaringan saraf tiruan (neural networks) agar komputer bisa belajar dari data dalam jumlah masif, mirip cara kerja otak manusia.

Estimasi Gaji: USD11.786 per bulan (Sekitar Rp186 Juta/bulan).

Posisi ini menjembatani tim teknis (insinyur/ilmuwan data) dengan kebutuhan bisnis. Mereka memimpin pengembangan produk berbasis AI agar solusi yang dibuat tepat guna.

Estimasi Gaji: USD10.674 per bulan (Sekitar Rp168 Juta/bulan).

Tugasnya memberi nasihat kepada perusahaan tentang cara menerapkan AI untuk efisiensi biaya dan peningkatan pendapatan.

Estimasi Gaji: US$10.403 per bulan (Sekitar Rp164 Juta/bulan).

Para ilmuwan ini bekerja di garis depan inovasi, meneliti teknologi baru, dan mendorong batasan tentang apa yang bisa dilakukan oleh AI sebelum dikembangkan menjadi produk massal.

Estimasi Gaji: USD 9.620 per bulan (Sekitar Rp151 Juta/bulan).

Mereka merancang algoritma yang memungkinkan mesin menganalisis data besar untuk membuat prediksi akurat.

Estimasi Gaji: USD 9.095 per bulan (Sekitar Rp143 Juta/bulan).

Spesialis ini membuat komputer mengerti bahasa manusia, baik teks maupun suara. Contoh karyanya adalah asisten virtual seperti Siri atau Google Assistant.

Estimasi Gaji: USD 7.182 per bulan (Sekitar Rp113 Juta/bulan).

Menggunakan teknik statistik dan machine learning untuk mengolah data mentah menjadi wawasan (insight) yang berguna bagi keputusan bisnis.

Estimasi Gaji: USD 5.472 per bulan (Sekitar Rp86 Juta/bulan).

Untuk bisa menembus karier bergengsi ini, ijazah saja tidak cukup. Nexford University menyebutkan beberapa hard skill wajib yang dicari perusahaan, antara lain bahasa pemrograman (Python, Java, C/C++), pemodelan database, data warehousing, hingga kemampuan problem solving yang kompleks.

Bagaimana Sobat Medcom, tertarik mendalami dunia AI demi masa depan yang cerah? (Sultan Rafly)