HO/IST

Ringkasan Berita:

• Dr. Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa dari Liga Muslim Dunia mengatakan platform ini untuk melawan 'kontradiksi dan inkonsistensi' dalam interpretasi.
• Minhaj menawarkan serangkaian layanan digital interaktif dalam beberapa bahasa, mengisi kesenjangan yang sudah lama ada.

TRIBUNNEWS.COM - Liga Muslim Dunia (LMD) resmi meluncurkan platform digital “Minhaj”, sebuah rujukan Islam terpadu pertama di dunia yang hadir sebagai terobosan teknologi untuk melayani umat secara lebih komprehensif. 

Dilansir Arab News, platform ini dibangun di atas dasar syar’i yang diakui secara internasional dan dikembangkan selama bertahun-tahun oleh para ahli fikih serta pakar terkemuka.

Kehadirannya diarahkan untuk mengatasi berbagai perbedaan dan kontradiksi yang kerap muncul di sejumlah aplikasi keagamaan, sekaligus menyediakan beragam layanan penting bagi umat.

Sekretaris Jenderal LMD sekaligus Ketua Organisasi Ulama Muslim, Syekh Dr. Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa, meresmikan peluncuran platform tersebut di Makkah.

Acara ini dihadiri oleh ulama besar dari berbagai negara, perwakilan lembaga Islam, serta pakar di bidang fikih dan teknologi digital. 

Dalam kesempatan itu, LMD memaparkan fitur utama serta peran platform “Minhaj” sebagai bagian dari strategi besar untuk memperkuat komunikasi dan pelayanan kepada komunitas Muslim global.

Dr. Al-Issa menegaskan kalau  transformasi digital ini merupakan lompatan kualitatif yang mencerminkan komitmen LMD dalam mengembangkan teknologi yang mampu memberikan layanan keagamaan modern, mudah diakses, dan relevan dengan kebutuhan umat.

Ia menambahkan bahwa LMD terus meningkatkan kemampuan teknologinya agar selaras dengan perkembangan teknologi global yang semakin pesat.

Disetujui Akademi Fikih Islam

Menurut Dr. Al-Issa, gagasan platform “Minhaj” telah memperoleh persetujuan resmi dari Akademi Fikih Islam melalui Resolusi No. 23, tertanggal 13 Syawal 1445 H (22 April 2024 M).

Persetujuan ini diberikan di bawah kepemimpinan para mufti dan ulama senior yang tergabung dalam Akademi Fikih Islam.

“Minhaj” menjadi platform pertama dalam sejarah Islam yang didukung oleh otoritas syar’i yang begitu luas, mencakup para ulama dari majelis, lembaga, dan dewan yang berafiliasi dengan Liga Muslim Dunia.

Dengan legitimasi kelembagaan tersebut, “Minhaj” memperoleh kredibilitas tinggi untuk menghadirkan rujukan Islam terpadu tanpa kontradiksi seperti yang ditemukan pada sebagian aplikasi keagamaan lain.

Selain menjadi sumber rujukan syar’i, platform ini juga dirancang menyediakan berbagai layanan digital interaktif dalam banyak bahasa, mengisi kekosongan yang telah lama ada di bidang penyediaan layanan keislaman berbasis teknologi.

Peluncuran platform global ini dilakukan setelah melalui proses penyempurnaan komprehensif yang mengikuti standar verifikasi syar’i tertinggi, menjadikan “Minhaj” sebagai inovasi digital berlandaskan legitimasi internasional yang belum pernah ada sebelumnya.

(Oln/ArabNews/*)