0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Berita Dunia Internasional Rusia Satelit Starlink

    Menguak Rencana Rahasia Rusia Sapu Bersih Satelit Starlink -

    3 min read

     

    Menguak Rencana Rahasia Rusia Sapu Bersih Satelit Starlink

    Fino Yurio Kristo - detikInet


    Starlink di ruang angkasa. Foto: Space.com
    Jakarta -

    Dinas intelijen dari dua negara NATO mencurigai Rusia mengembangkan senjata anti satelit baru, yang dirancang khusus untuk melumpuhkan konstelasi Starlink milik Elon Musk.

    Senjata ini bekerja dengan menciptakan awan fragmen peluru destruktif di orbit. Tujuan utamanya meruntuhkan dominasi ruang angkasa Barat yang selama ini menjadi tulang punggung Ukraina di medan perang.

    Temuan intelijen yang dilihat Associated Press mengungkap senjata yang disebut sebagai 'efek zona' ini bertujuan membanjiri orbit Starlink, dengan ratusan ribu butiran logam berdensitas tinggi. Metode ini berpotensi melumpuhkan banyak satelit sekaligus, namun di sisi lain berisiko menimbulkan kerusakan kolateral ke sistem orbit lainnya.

    Baca juga:

    Sejumlah analis meragukan efektivitasnya tanpa menimbulkan kekacauan bagi pihak lain, termasuk Rusia sendiri dan sekutunya, China, yang sangat bergantung pada ribuan satelit untuk komunikasi serta pertahanan. Victoria Samson, spesialis keamanan ruang angkasa dari Secure World Foundation, menyatakan keraguannya dan mengaku terkejut jika Rusia benar-benar menempuh langkah seekstrem itu.

    Namun, Brigadir Jenderal Christopher Horner dari Divisi Ruang Angkasa militer Kanada berpendapat pengembangan tersebut tak mustahil, mengingat tuduhan AS bahwa Rusia mengejar pembuatan senjata nuklir ruang angkasa. Menurutnya, jika Rusia berani melangkah sejauh itu, mengembangkan sesuatu yang sedikit di bawah nuklir tidak mengejutkan.

    Dikutip detikINET dari AP, Sabtu (27/12/2025), temuan intelijen ini menunjukkan Rusia memandang Starlink ancaman serius karena ribuan satelitnya jadi andalan Ukraina menghadapi invasi yang kini memasuki tahun keempat.

    Layanan internet berkecepatan tinggi milik SpaceX tersebut digunakan pasukan Ukraina untuk komunikasi medan perang hingga penentuan target. Pejabat Rusia berulang kali memperingatkan satelit komersial yang membantu militer Ukraina dapat menjadi target sah.

    Berbeda dengan rudal yang diuji Rusia pada 2021 untuk menghancurkan satu satelit tua, senjata baru ini dirancang menghantam banyak unit Starlink sekaligus melalui butiran peluru yang dilepaskan formasi satelit kecil.

    Horner memperingatkan awan peluru ini sangat sulit dikendalikan dan bisa dengan cepat menyelimuti seluruh orbital, menghancurkan tiap satelit di jalur yang sama. Meski statusnya masih belum jelas apakah sudah diuji atau sekadar eksperimental, butiran logam berukuran beberapa milimeter ini diklaim mampu menghindari deteksi sistem radar darat maupun ruang angkasa, menyulitkan upaya menyalahkan Moskow secara langsung jika terjadi serangan.

    Clayton Swope dari Center for Strategic and International Studies mencatat meski butiran kecil tersebut sulit dilacak, kerusakan pada panel surya satelit sudah cukup membuatnya tak berfungsi. Namun, konsekuensi jangka panjangnya mengerikan. Awan peluru tersebut akhirnya akan jatuh ke Bumi dan dapat mengancam ISS serta stasiun luar angkasa Tiangong China di orbit lebih rendah. Karena risiko begitu besar bagi semua pihak, beberapa ahli menduga sistem ini mungkin lebih berfungsi sebagai gertakan.

    Baca juga:

    Video: Starlink Kasih Internet Gratis di Sumatera, Gimana Cara Kerjanya?

    (fyk/hps)

    Komentar
    Additional JS