Sumber :

Abdul

Jakarta, VIVA – Liga Muslim Dunia belum lama ini meluncurkan Minhaj. Platform ini menjawab kebutuhan umat di era digital yang diharapkan menjadi jembatan besar yang mempersatukan umat Islam di seluruh dunia melalui teknologi yang tepercaya, aman, dan berlandaskan otoritas ilmiah yang kuat.

Platform tersebut dipuji sebagai terobosan besar yang telah lama dinantikan umat Islam, dengan misi mendekatkan pandangan keagamaan lintas mazhab, memperkuat persaudaraan, serta menjauhkan umat dari fanatisme kelompok.

Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Muhammad Abdul Karim Al-Issa menegaskan bahwa platform Minhaj memiliki dasar syar’i yang diakui secara internasional, yang dikembangkan selama bertahun-tahun oleh para ahli fikih dan pakar terkemuka dunia Islam.

Menurutnya, tujuan utama dari peluncuran platform ini adalah mengakhiri berbagai perbedaan dan kontradiksi yang beredar di sejumlah aplikasi keagamaan, sekaligus menghadirkan beragam layanan penting lainnya.

Lebih lanjut, Al-Issa menjelaskan bahwa ide pengembangan platform Minhaj telah disetujui oleh Akademi Fikih Islam melalui Resolusi No 23 Tanggal 13 Syawal 1445 H (22 April 2024 M), di bawah kepemimpinan para mufti dan ulama senior dunia Islam.

Hal ini menjadikan Minhaj aplikasi pertama dalam sejarah Islam yang memiliki payung otoritas syar’i sebesar itu, menaungi para ulama dari berbagai majelis, lembaga, dan dewan yang berafiliasi dengan Liga Muslim Dunia.

"Platform Minhaj menyediakan layanan digital interaktif dalam beberapa bahasa dunia, mengisi kekosongan yang telah lama dirasakan umat terkait rujukan keagamaan digital yang terverifikasi, kredibel, dan bebas dari konten menyesatkan," jelas Al-Issa, melalui keterangan resminya, Jumat, 5 Desember 2025.