Pola Scam Makin Beragam, Gen Z Wajib Pahami Modusnya - SINDOnews
2 min read
Pola Scam Makin Beragam, Gen Z Wajib Pahami Modusnya
Jum'at, 05 Desember 2025 - 22:08 WIB
Pola scam saat ini begitu beragam dalam usaha mengelabui masyarakat. Tentunya hal itu menjadi sebuah tantangan buat pemerintah dalam pencegahan dan masyarakat agar melek digital. Foto/Aldhi Candra
A
A
A
JAKARTA - Anggota Tim Pengawasan Kepatuhan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi), Yusuf Salahuddin menerangkan, scam semakin berubah seiring pesatnya kemajuan teknologi. Jadi generasi muda ( Gen Z ) harus meningkatkan literasi digital .
Pesan ini disampaikan Yusuf Salahuddin saat memaparkan materi dalam talkshow Insight Talks di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jumat (6/12/2025). Acara itu mengangkat tema "Deteksi Cepat Scam: Cegah Penipuan di Media Sosial, E-commerce, dan Perbankan"
Yusuf Salahuddin mengatakan pola scam saat ini begitu beragam dalam usaha mengelabui masyarakat. Tentunya hal itu menjadi sebuah tantangan buat pemerintah dalam pencegahan dan masyarakat agar melek digital.
Baca Juga: Literasi Digital Masih Menantang
Talkshow itu digelar Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia yang turut dihadiri, Plt. Direktur Ekosistem Media, Komdigi, Farida Dewi Maharani dan Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr., IPU., ASEAN Eng. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Seminar Lab Terpadu Lantai 6 Unsoed, juga berkolaborasi dengan Okezone.com.
"Scam itu banyak sekali, apalagi berkembangnya teknologi itu. Kami banyak menemukan adanya fake GPS. Jadi, sebenarnya mereka mengirimkan SMS, tetapi bukan dari nomor yang sebenarnya. Soalnya ketika ditelusuri, nomor tersebut itu sebenarnya tidak aktif. Jadi hanya ngirim tanpa bisa di-trace balik," kata Yusuf Salahuddin.
"Kemudian ada yang dari phishing, mereka mengirimkan email palsu, membuat website palsu, yang nanti kita ngisi data di situ, dan datanya pindah ke pelaku, dan macam-macam sih. Ada malware stealer, ada ransomware," tambahnya.
Pesan ini disampaikan Yusuf Salahuddin saat memaparkan materi dalam talkshow Insight Talks di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jumat (6/12/2025). Acara itu mengangkat tema "Deteksi Cepat Scam: Cegah Penipuan di Media Sosial, E-commerce, dan Perbankan"
Yusuf Salahuddin mengatakan pola scam saat ini begitu beragam dalam usaha mengelabui masyarakat. Tentunya hal itu menjadi sebuah tantangan buat pemerintah dalam pencegahan dan masyarakat agar melek digital.
Baca Juga: Literasi Digital Masih Menantang
Talkshow itu digelar Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia yang turut dihadiri, Plt. Direktur Ekosistem Media, Komdigi, Farida Dewi Maharani dan Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr., IPU., ASEAN Eng. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Seminar Lab Terpadu Lantai 6 Unsoed, juga berkolaborasi dengan Okezone.com.
"Scam itu banyak sekali, apalagi berkembangnya teknologi itu. Kami banyak menemukan adanya fake GPS. Jadi, sebenarnya mereka mengirimkan SMS, tetapi bukan dari nomor yang sebenarnya. Soalnya ketika ditelusuri, nomor tersebut itu sebenarnya tidak aktif. Jadi hanya ngirim tanpa bisa di-trace balik," kata Yusuf Salahuddin.
"Kemudian ada yang dari phishing, mereka mengirimkan email palsu, membuat website palsu, yang nanti kita ngisi data di situ, dan datanya pindah ke pelaku, dan macam-macam sih. Ada malware stealer, ada ransomware," tambahnya.
Yusuf Salahuddin mengatakan, Komdigi pun turut bergerak dalam upaya melindungi data-data pribadi masyarakat. Hal itu dikarenakan pihaknya sudah ada program-program pencegahan.
Baca Juga: 5 Tips Aman Agar Terhindar dari Scam
"Untuk khususnya perlindungan data pribadi, kami banyak melaksanakan bimbingan teknis. Namun sementara masih ke penyelenggara sistem elektronik, karena memang yang memegang data itu," katanya.
"Untuk yang masyarakat masih mulai perlahan, ada edukasi BIMTEK, dan dari salah satu program Komdigi, yaitu Digi Talent. Kami punya mini kursus e-learning yang bisa diikuti untuk menambah pemahaman tentang perlindungan data pribadi," tambahnya.
Para mahasiswa mendapatkan materi dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik Unsoed, Nurul Hidayat dan Sekjen Perhimpunan Bank Nasional, Anika Faisal. Selain talkshow ada pula mini games dan workshop yang diisi Co-Founder of Karsa-Siber David Gilbert Hasudungan.
(akr)