Serangan Phishing Masih Marak, Begini Modus Barunya BTV Logo - Beritasatu

 

Serangan Phishing Masih Marak, Begini Modus Barunya

Sabtu, 15 April 2023 | 16:17 WIB
Herman / HE
Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) yang dikelola olehPengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) menggelar konferensi pers laporan serangan <em>phishing</em> Kuartal I 2023, Jakarta, 14 April 2022.
Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) yang dikelola olehPengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) menggelar konferensi pers laporan serangan phishing Kuartal I 2023, Jakarta, 14 April 2022. (B1/Herman)

Jakarta, Beritasatu.com - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman phishing domain dot id (.id). Apalagi saat ini banyak nama domain phishing yang menggunakan protocol HTTPS. Phishing sendiri adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Data yang menjadi sasaran phishing adalah data pribadi, data akun, dan data finansial. 

“Pelaku phishing dapat mengelabui korban dengan menggunakan protocol HTTPS agar masyarakat percaya bahwa domain tersebut terpercaya dan aman untuk diakses. Pada Kuartal I 2023, terdapat sebanyak 99% domain phishing menggunakan protocol HTPPS,” kata Deputi Bidang Pengembangan, Riset Terapan, Inovasi dan Teknik Pandi, Muhammad Fauzi dalam acara buka puasa bersama yang digelar Pandi, di Jakarta, Jumat (14/4/2023).

Fauzi menambahkan, peningkatan phishing juga terdapat pada domain biz.id. Hal tersebut diduga karena peningkatan jumlah pengguna domain biz.id pada tahun 2022.

Advertisement

Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) yang dikelola oleh Pandi juga melaporkan, terdapat 69.117 laporan kejahatan phishing domain .id dalam kurun waktu lima tahun terakhir yang dikumpulkan pada dashboard IDADX. Khusus di kuartal I 2023, terdapat 26.675 laporan phishing. Sektor bisnis yang paling banyak menjadi sasaran yaitu media sosial.

“Laporan ini terus mengalami kenaikan yang cukup besar dari Kuartal IV 2022 yaitu sebesar 220% laporan phishing yang
didominasi oleh laporan phishing dari https://s.id. Negara yang menghosting situs phishing domain .id sebagian besar berasal dari Indonesia, namun terdapat negara lain seperti Amerika Serikat, Austria, Singapura, dan lainnya,” jelas Fauzi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pandi Yudho Giri Sucahyo menyampaikan, IDADX adalah sebuah inisiasi untuk meningkatkan keamanan siber nasional dengan memfasilitasi respons global terhadap kejahatan internet di sektor pemerintah, penegakan hukum, industri, dan komunitas internet.

“IDADX didirikan sejak Agustus 2021 dan memiliki keanggotaan yang terdiri dari para registrar Pandi, namun tidak menutup kemungkinan kami akan membuka keanggotaan bagi lembaga atau organisasi lainnya,” jelas Yudho.

IDADX mengumpulkan data phishing dari beberapa sumber data, keanggotaan IDADX, laporan masyarakat, dan internet security service provider seperti netcraft, spamcop, dan lainnya. Selain itu, IDADX juga mengumpulkan data dari APWG (anti-phishing working group).

Yudho menambahkan, Pandi juga telah menawarkan kepada komunitas pengelola nama domain regional Asia Pasifik yang berada dalam APTLD (Asia Pacific Top Level Domain) untuk mengembangkan platform anti-phishing yang digunakan dalam memerangi kejahatan phishing di Asia Pasifik.

“Dengan adanya IDADX ini, kami berharap nama domain .id yang telah mencapai 742.823 nama domain terdaftar per 31 Maret 2023 dapat semakin dipercaya oleh masyarakat,” kata Yudho.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Bagikan

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)